Author POV
Darren duduk di bawah pohon di halaman belakang kampusnya, disana ada beberapa orang, untungnya tidak begitu banyak. Darren meminta Zenna untuk bertemu disini karena dia ingin menunjukkan sesuatu pada Zenna yang akan membuat gadis itu senang. Jadi Darren menunggu Zenna datang dengan tak sabar.
Tak lama Darren melihat Zenna yang berjalan dengan cepat dan sesekali berlari kecil ke arahnya. Darren tersenyum tanpa sadar. Zenna terlihat indah. Pakaian yang casual dengan rambut yang digerai namun tetap terlihat rapi dan anggun.
"Udah lama nunggu?" tanya Zenna sambil duduk di samping Darren.
"Enggak. Baru aja."
"Mau ngomong apa?" tanya Zenna.
"Ada sesuatu yang mau gue tunjukkin ke lo, Ze." kata Darren.
"Apa?"
"Tapi ada di apart."
"Di apart? emangnya apa?" tanya Zenna penasaran.
"Nggak seru kalo bilang disini, Mau lihat langsung?" tawar Darren.
"Boleh." sahut Zenna tanpa ragu. Dia tidak akan pernah ragu jika itu berhubungan dengan Darren.
Setelah mendapatkan persetujuan Zenna, mereka langsung pergi ke mobil Darren untuk menuju ke Apartment Darren.
Di mobil mereka asik membicarakan banyak hal, biasanya Darren bukan tipe orang yang akan banyak bicara, tapi saat dengan Zenna dia tak masalah jika harus mengeluarkan tenaga extra untuk menanggapi semua cerita Zenna.
Darren tak akan masalah jika itu adalah Zenna.
-
Zenna mengikuti langkah Darren untuk masuk ke apartmentnya.
"Mau minum apa, Ze?" tanya Darren pada Zenna.
"Nanti aja deh, Gue penasaran sama apa yang mau lo tunjukkin itu." sahut Zenna. Darren tertawa melihat bagaimana Zenna terlihat seperti anak kecil yang tidak sabar untuk membuka hadiah yang dia dapatkan.
"Yaudah, ayo gue tunjukkin." kata Darren lalu dia mengajak Zenna masuk ke sebuah ruangan yang sudah Darren siapkan yang berada di samping studionya.
Zenna menatap apa yang dilihatnya dengan pandangan tak percaya, Darren memiliki studio dance di apartmentnya.
"Gi, lo punya studio dance?" tanya Zenna begitu excited.
"Sengaja gue bikin biar lo bisa lebih leluasa latihannya." sahut Darren, Zenna tak mampu menahan rasa bahagianya hingga dia memeluk Darren tanpa ragu. Zenna dulu juga sering memeluk Gio jika dia sedang bahagia.
"Lo serius Gi? kenapa?" tanya Zenna.
"Serius, gue pengen aja liat lo nari dengan bahagia, di tempat gue, Ze."
Thanks ya Gi, gue gak tau harus bilang apa. Gue bahagia banget." kata Zenna masih dalam pelukan Darren.
"Sama-sama."
Mereka lalu melepaskan pelukan, dan setelah itu Zenna mengelilingi ruangan itu dengan tak hentinya berdecak kagum. Di bagian samping ruangan ada sebuah piano hitam.
"Kenapa ada pianonya, Gi?" tanya Zenna.
"Biar nanti lo bisa nari sambil gue yang mainin musiknya." sahut Darren.
Zenna tak bisa menahan hatinya untuk tidak luluh. Darren begitu baik, Darren memperlakukannya sebaik bagaimana Gio memperlakukannya dulu.
Dua orang yang sama memberinya kasih sayang yang sama besarnya, lalu bagaimana Zenna bisa membedakan siapa yang membuat jantungnya berdetak dua kali lebih cepat ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost Stars | Watanabe Haruto
Teen FictionAnd how the star lost in the darkness . . . . . . ⚠️ Physical Abuse, Mental Illness, Harsh Word, Brothership, BxG, Angst. 🦋 Hati-hati dengan warning diatas ya..