Author POV
Daniel mengepalkan tangannya penuh amarah, dia baru saja mendapat laporan dari anak buahnya tentang apa yang sudah Darren lakukan. Sekarang dia dan Anetta sedang berada di ruang tengah rumah megahnya. Anetta baru saja sampai setelah Daniel menghubunginya dan menjelaskan apa yang terjadi.
"Kenapa bisa sampai kayak gini sih Mas?" tanya Anetta. Mana mungkin dia tidak panik mengetahui anaknya melaporkannya ke polisi.
"Mas juga nggak tau. Nggak ada yang mencurigakan, dia juga bersikap biasa aja. Sialan." kata Daniel
"Anak kurang ajar. Pantas saja dia tiba-tiba ngajuin cuti ke agensi."
"Dia ngajuin cuti?" tanya Daniel.
"Dia juga bayar penalty dari jadwal yang dibatalin."
"Anak itu bener-bener gak bisa dibiarin gitu aja." kata Daniel lalu mengambil kunci mobilnya.
"Kemana?" tanya Anetta
"Nyari anak gak tau diri itu. I'll kill him just like what he wants." sahut Daniel, sekilas membuat Anetta merinding.
--
"Jadi lo udah laporin papa ke polisi?" tanya Gavin yang saat ini sedang berada di apartment Darren dan Darren yang sedang mengemas beberapa barang, untuk sementara dia akan tinggal di tempat lain untuk berjaga-jaga. Daniel bisa datang dan membunuhnya jika dia tapi apa yang Darren lakukan.
"Masih dalam proses."
"Dibantu sama Revan?"
"Iya, kalau nggak gitu mana mungkin gue bisa ngelaporin papa."
"Trus sekarang lo mau kemana?"
"Gue kayaknya mau tinggal di tempat lain dulu sementara, takutnya papa keburu tau semuanya dan gue nggak tau apa yang mungkin dia lakuin."
"Jadwal lo gimana?"
"Tadi pagi gue udah ngomong sama agensi kalau gue mau cuti."
"Dikasi?" tanya Gavin.
"Ya, walaupun sedikit maksa, gue juga harus bayar banyak buat penalty. Dan bentar lagi mama pasti tau, makanya gue secepatnya harus pergi dari sini." sahut Darren.
"Nanti kasi tau gue lo tinggal dimana." kata Gavin.
"Iya."
"Lo juga harus baik-baik aja disana."
"Semoga aja." sahut Darren
"Apa yang bisa gue bantu, Ren?" tanya Gavin.
"So far nggak ada, mungkin nanti gue bakalan butuh banyak bantuan." sahut Darren.
"Bilang aja sama gue. Gue bakalan bantu sebisanya."
"Thanks Vin. Makasih banyak udah baik sama gue. Maaf buat dampak dari apa yang gue lakuin ini."
"Sama-sama, dan gapapa. Lo nggak perlu minta maaf."
"Tapi vin, nanti orang-orang sama media pasti akan nyari tau semua yang berhubungan sama papa, dan kalau misalnya nanti mereka tau lo anak papa gimana vin?" tanya Darren.
Gavin berfikir sejenak, iya juga... apa yang akan terjadi jika orang-orang tau kalau ibunya seorang selingkuhan? apa yang akan terjadi saat orang orag di sekitarnya dan teman-temannya tau kalau dia anak yang disembunyikan?
"Gue... gak tau." sahut Gavin.
"Gue cuma takut sama hujatan yang mungkin gue, mama, atau Eva terima." Kata Gavin lagi.
"Maaf... tapi sebisa mungkin gue akan bantu jelasin ke media kalau sampai lo juga kena imbasnya." kata Darren.
"Gapapa ren, lo nggak harus ngurusin gue saat keadaan lo aja kayak gini."
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost Stars | Watanabe Haruto
Teen FictionAnd how the star lost in the darkness . . . . . . ⚠️ Physical Abuse, Mental Illness, Harsh Word, Brothership, BxG, Angst. 🦋 Hati-hati dengan warning diatas ya..