Author POV
Sudah hari kedua dimana Darren dirawat di rumah sakit, sebenarnya dia sudah merasa sedikit lebih baik. Darren memutar otaknya, memaksa berfikir apa yang harus dia lakukan sekarang. Dia tidak bisa hanya diam seperti ini dan menikmati tidurnya saat dia bahkan belum tau apa yang harus dia lakukan setelah ini.
Darren mengambil HPnya, mengutak-atik HPnya asal, tak berapa lama dia teringat kalau ada pesan dari Gilang yang belum dia baca. Darren lalu membuka aplikasi chatnya, dan langsung menghubungi Gilang.
"Halo kak..."
"Shit Ren, lo kemana aja? kenapa nggak bales chat gue? gue khawatir banget." kata Gilang lewat telepon.
"Sorry kak, gue di rumah sakit. Baru sempet buka HP."
"Kenapa lagi kali ini? Gue tau pasti ada apa-apa soalnya nyokap lo minta biar jadwal lo dikosongin selama 3 hari."
"Biasa, apalagi yang bisa bikin gue begini kalau bukan mereka?"
"Sekarang gimana keadaan lo?"
"Gue udah mendingan kak."
"Gue boleh kesana buat jenguk?" tanya Gilang, dia benar-benar khawatir.
"Nggak usah kesini deh kak. Nanti ribet lagi sama dokter Sena."
"Yaudah. Kabarin gue terus."
"Oh ya kak, kan besok harusnya gue ada pemotretan sama Black Line, itu gimana kak?"
"Itu udah gue reschedule."
"Kata mereka apa?"
"Nanyain lo sakit apa, tapi gue bilang itu privasi."
"Oke deh kak. Thanks kak, maaf gue ngerepotin terus."
"Nggak ngerepotin. Sekarang lo istirahat lagi."
"Iya, makasih sekali lagi." kata Darren lalu menutup teleponnya.
Darren lalu mencari kontak Revan, dan mengirim pesan.
'Hi Kak, Maaf banget ya kak, pemotretannya harus diundur.
Something happened dan untuk beberapa hari gue nggak bisa kerja dulu.
Maaf banget karena baru ngabarin sekarang, dan maaf karena mendadak banget.'Darren mengirim pesannya, berharap Revan cukup penasaran dengan alasan kenapa dia tidak bisa bekerja, semoga saja jiwa ingin tahu Revan cukup tinggi.
Harapan Darren hampir saja hilang saat dia melihat pesannya hanya dibaca oleh Revan. Darren menerka apa Revan marah karena dia yang terlihat tidak profesional atau Revan tak cukup peduli dengan apapun urusannya.
Senyum Darren muncul seketika saat dia melihat Revan yang menghubunginya, tanpa fikir panjang, Darren langsung menjawab Revan.
"Halo Kak.."
"Halo Darren, Gue baru tau kalau jadwalnya diundur. Soalnya orang kantor nggak bilang sama gue." kata Revan.
"Gue minta maaf ya kak, gue nggak enak banget sama lo makannya gue chat lo personal." kata Darren.
"It's ok. Emangnya lo kenapa? kenapa tiba-tiba butuh libur?" tanya Revan.
"Ada hal yang terjadi kak, jadi gue nggak bisa kerja selama beberapa hari."
"Lo sakit?" tebak Revan.
Gotcha! ini yang Darren tunggu.
"Itu.. ya, gue lagi di rumah sakit kak. Tapi gue nggak papa kok." sahut Darren.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost Stars | Watanabe Haruto
Teen FictionAnd how the star lost in the darkness . . . . . . ⚠️ Physical Abuse, Mental Illness, Harsh Word, Brothership, BxG, Angst. 🦋 Hati-hati dengan warning diatas ya..