Author POV
Arkan masuk ke gedung agensinya dengan lesu, fikirannya ada dimana-mana. Setelah melihat apa yang terjadi dengan Darren, Arkan tak bisa tidur semalaman, dia ketakutan, hingga dia meringkuk di kamarnya tanpa tidur, hingga besoknya dia sakit. Mungkin karena tidak tidur semalaman, atau merasa tertekan atas apa yang dia saksikan atau karena tak tenang akibat rasa bersalah dan khawatir. Semuanya bercampur menjadi satu. Apalagi Darren sama sekali tak memberi respon apapun.
Arkan langsung menemui managernya, untuk meminta agar dicarikan informasi mengenai bagaimana keadaan Darren.
"Kak, lo liat kak Gilang managernya Darren gak?" tanya Arkan pada Rama, managernya.
"Enggak, kenapa?"
"Ada yang mau gue tanyain."
"Soal apa?"
"Soal Darren kak, atau lo ada lihat Darren gak kemarin?"
"Enggak Ka, tapi gue denger kemarin Gilang kelabakan buat reschedule semua jadwal Darren untuk beberapa hari. Gue nggak tau kenapa soalnya gak sempet ngobrol sama Gilang."
"Anjir.." kata Arkan.
"Emangnya kenapa?"
"Nggak papa kak, kalo gitu gue ke studio dulu ya kak." sahut Arkan lalu pergi ke studionya.
Sampai di studionya, dia melihat Kevin yang sudah tiduran di sofanya, membuat Arkan menghela nafas karena sungguh, saat ini dia sama sekali tidak ingin bertemu siapapun kecuali Darren.
"Baru dateng Ka? katanya kemarin sakit? Sakit apa?" tanya Kevin.
"Cuma kurang tidur. Nggak ada kerjaan lo?"
"Ada, nanti aja." sahut Kevin sambil sibuk dengan Hpnya.
"Seneng banget kelihatannya?" tanya Arkan pada Kevin yang dari tadi ketawa cekikikan, lalu senyum-senyum sambil melihat HP nya.
"Lagi seneng dong. Eh Ka, tau gak? gue kira David itu udah yang paling serem, tapi gue gak nyangka ternyata Juna tuh lebih serem trus licik banget anjir." kata Kevin. Kevin itu paling dekat dengan Arkan jadi apapun yang dia lakukan, dia pasti akan menceritakannya pada Arkan.
"Kenapa emangnya?"
"Itu, lo inget gak waktu kita shooting CF di club itu? yang gak jadi tayang itu loh."
"Iya, kenapa?"
"Nah, Juna tuh ternyata punya fotonya Darren waktu dia shooting sama salah satu cewek disana." kata Kevin, Arkan yang mendengar itu menunggu lanjutan cerita Kevin dengan tak sabaran, tangannya mulai mengepal memikirkan kemungkinan lanjutan ceritanya.
"Trus?"
"Trus kemarin dia bikin akun kosongan, dia upload foto Darren yang itu di sosmed. Dan BOOM! lo liat kan hasilnya? ya walaupun sekarang udah terbukti itu cuma shooting, tapi ya kayaknya cukup lah segitu dulu. Lagian gue gak nyangka Juna bisa kepikiran buat sengaja bikin ayahnya Darren marah biar dia stress trus gampang dijatuhin. Gila emang." kata Kevin bercerita sambil masih tersenyum puas.
Arkan mengepalkan tangannya, dengan amarah yang begitu memuncak, bahkan rasanya air matanya bisa keluar kapan saja saking emosinya dia.
"Jadi lo tau rencana Juna dan lo diem aja?" tanya Arkan.
"Ya trus gue harus ngapain?"
"Padahal lo tau ayahnya Darren itu galak dan sering marahin dia.."
"Ya emang itu tujuannya, lo kenapa sih?" tanya Kevin karena respon Arkan tak seperti yang dia harapkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost Stars | Watanabe Haruto
Teen FictionAnd how the star lost in the darkness . . . . . . ⚠️ Physical Abuse, Mental Illness, Harsh Word, Brothership, BxG, Angst. 🦋 Hati-hati dengan warning diatas ya..