54 - Unknown Darkness

192 38 3
                                    

⚠️ Discalimer: Aku bukan anak hukum ya.. dan aku udah coba nonton persidangan real biar sedikit familiar, tapi sumpahhh otakku gak nyampe 😭😭
Jadi maaappppp banget kalo ngawur
Ini udah aku skip biar nggak terlalu banyak salahnya 🙏🏼🙏🏼🙏🏼
-

Author POV

Hari ini adalah hari dimana hasil persidangan diputuskan. Setelah menjalani beberapa kali persidangan yang melelahkan akhirnya mereka sampai pada hari dimana nasib mereka kedepannya akan ditentukan.

Darren tak bisa tenang, dia bahkan tak bisa tidur dari kemarin karena memikirkan apa yang akan terjadi hari ini. Memang dari semua persidangan sebelumnya dia bisa merasakan kalau kemungkinan dia menang cukup besar, tapi tentu saja dia tidak bisa terlalu percaya diri atas apa yang mungkin Daniel atau Anetta lakukan.

"Udah siap Ren?" tanya Gavin.

"Ya.. harus siap. Mau gimanapun hasilnya, gue terima aja."

"Kalau dilihat dari hasil sidang beberapa kali, kayaknya positif menang." sahut Gavin.

"Semoga aja. Kalau sampai kalah, semuanya beneran berakhir disini."

"Goodluck!" kata Gavin pada Darren sebelum mereka memasuki ruang sidang dan duduk di tempat yang berbeda.

Darren duduk di tempatnya dan menatap ke arah ayah dan ibunya yang ada di depannya, dia tak bisa membaca apa yang sedang mereka pikirkan. Mereka saling menatap seolah sedang menodongkan senjata ke arah satu sama lain, tidak ada tatapan yang menunjukkan kalau mereka memiliki darah yang sama.

Sepanjang persidangan, Darren hanya melihat ke arah kedua orang tuanya, dia akan selalu mengingat bagaimana wajah mereka hari ini yang sangat berbeda dengan sebelumnya. Darren merasa setidaknya hari ini saja dia akan menatap mereka sepuasnya karena setelah ini Darren tak akan mau melihat mereka lagi. Dia akan bebas.

".... Dengan ini memutuskan saudara Daniel Ragasta akan dijatuhi hukuman maksimal 5 tahun penjara. Dan saudara Anetta Diandra dengan hukuman maksimal 2,5 tahun penjara."

3 kali ketukan palu setelahnya membuat Darren merasa lega, akhirnya semua mimpi buruknya berakhir disini.

-

"Darren!" panggil Gavin sambil berjalan ke arah Darren. Darren yang mendengar itu menunggu Gavin.

Saat Gavin sampai di depan Darren, Darren ingin langsung mengucapkan terimakasih atas semua bantuannya, tapi dia malah terdiam karena Gavin memeluknya sangat erat.

"Semuanya udah selesai Ren.. akhirnya lo nggak perlu lagi ngalamin semua mimpi buruk itu. Lo udah bebas sekarang. Gue ikut lega." kata Gavin.

Darren melepaskan pelukan mereka, melihat Gavin yang menyeka airmatanya. Gavin bahkan menangis untuknya.

Darren tersenyum, sangat tulus.

"Thanks Vin. Thank you so much. Gue nggak akan bisa sejauh ini kalau bukan karena lo."

"Dan maaf... Lo jadi harus ikutan kehilangan sosok ayah." kata Darren.

"Nggak, lo nggak perlu minta maaf. Semua yang terjadi ini emang apa yang seharusnya terjadi."

"Makasih banyak... makasih banyak vin."

"Darren!" panggil seseorang dari arah belakang Darren.

Darren tersenyum melihat Revan dan Jose yang datang ke arahnya.

Revan memberinya pelukan hangat, seolah dia adalah kakaknya. Revan tersenyum sangat lebar, Darren bisa melihat semua ketulusan di mata Revan.

"Selamat... sekarang lo bisa bersinar tanpa takut langit gelap yang ada di belakang lo." kata Revan.

Lost Stars | Watanabe HarutoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang