18 - Another 'Gi'

351 38 2
                                    

Author POV

"Are you crazy, Ren?" itu adalah pertanyaan pertama yang Darren dengar dari mamanya saat dia baru saja menginjakkan kaki di rumahnya. Bukan hal yang baru, dia juga sudah bisa menebak kalau ini yang akan dia dengar ataupun apa kalimat selanjutnya yang akan mamanya katakan padanya. Papanya juga ada disana, sepertinya ingin melihat bagaimana dia dicaci maki. Pasangan yang sempurna.

"Apalagi?" tanya Darren.

"APALAGI?? Kamu masih bisa nanya apalagi setelah semua berita heboh yang kamu bikin? Sampai kapan sih kamu mau kayak gini? Karir kamu lagi bangus Darren, kamu mau semuanya berantakan?"

"Aku ngapain emangnya?" tanya Darren membuat emosi Anetta seakan bisa meledak saat itu juga.

Sementara Daniel memperhatikan Darren dengan seksama. Bukan seperti yang Darren kira, dia ada disana bukan untuk melihat Anetta memarahinya tapi justru untuk mengamatinya, Daniel masih punya banyak pertanyaan tentang putranya itu.

"Kamu fikir kamu bisa seenaknya bilang keluar dari project kayak gitu? Itu project besar, semuanya bakalan kacau kalau kamu keluar gitu aja, kamu bakalan kehilangan banyak kesempatan." kata Anetta.

"Justru aku yang ngasi mereka kesempatan dengan gabung di project itu." sahut Darren

"Darren."

"Mereka nggak mau aku ada disana ma."

"Siapa yang peduli tentang itu? kamu cuma perlu kerja seperti biasanya. Apa susahnya sih?"

"Mereka nginjek-nginjek harga diri aku."

"Who cares?"

"Katanya aku nggak boleh biarin siapapun ngerendahin Ragasta." kata Darren. Dia lalu melihat ke arah Daniel yang sedang mengamatinya.

"Ya kan pa?" tanya Darren.

Daniel yang ditodong pertanyaan seperti itu tiba-tiba kelabakan mencari jawabannya, karena memang itu yang dia katakan. Dan dia tidak bisa mengelak dengan pertanyaan Darren.

"Iya." sahut Daniel akhirnya.

"Mereka ngerendahin Darren Gian Ragasta. Trus apa yang harusnya aku lakuin?" tanya Darren, melihat ke arah Daniel dan Anetta bergantian.

"Tapi nggak dengan keluar seenaknya."

"Trus aku harus diem aja?" tanya Darren.

"Kamu cuma perlu negur mereka sedikit."

"Tapi aku maunya mereka mohon-mohon sama aku setelah dengan percaya diri ngerendahin aku." sahut Darren. Tidak ada emosi di mata Darren, Anetta maupun Daniel tidak menemukan perubahan emosi apapun.

"Apa?" tanya Anetta, Daniel masih setia meneliti setiap kata dan raut wajah Darren yang masih tetap sama dari tadi.

"Aku cuma mau mereka minta maaf dan kapok, itu aja. Sekarang masalahnya juga udah kelar kan?"

"Kamu tuh paham gak sih apa yang mama maksud? Sampai kapan kamu mau bikin masalah terus?"

"Masalahnya udah selesai ma. Apalagi yang diributin."

"Kamu tuh ngelawan terus kalo dibilangin."

"Aku ngelawan apa sih?"

"SHUT THE F*CK UP." teriak Anetta.

"Oke lupain tentang kamu yang keluar seenaknya itu. Cewek yang kamu ajak ke apart kamu itu siapa?" tanya Anetta, sedikit membuat Darren memutar otak mencari jawaban.

"Kamu ngajak cewek ke apart?" tanya Daniel terkejut karena Darren tidak pernah terlihat dekat dengan siapapun.

"Kalian bilang kalian nggak peduli sama urusan pribadi aku."

Lost Stars | Watanabe HarutoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang