48 - The Fate that Isn't Kind Enough

418 56 5
                                    

Author POV

Saat ambulance sampai di rumah sakit, Gavin langsung turun dan minggir untuk memberi ruang pada suster untuk membawa Darren  ke dalam ruangan untuk ditangani.

Gavin tak bisa berpikir jenih lagi melihat beberapa orang yang langsung menangani Darren dengan begitu panik. Gavin mengambi HPnya dengan tangan yang gemetar, dia langsung menghubungi Dokter Sena yang juga salah satu dokter di rumah sakit ini. Setidaknya ada orang yang bersamanya disini, setidaknya dia tidak sendirian.

"Galo Vin, kenapa?"

"Om tolong aku Om, om dimana? tolong dateng ke IGD Om..." kata Gavin dengan sangat panik dan takut.

"Kamu kenapa?"

"Darren Om.." kata Gavin.

"SH*T! Darren kenapa?" umpat  Sena, Dia langsung bangun dan berlari ke ruang IGD, bahkan tanpa Gavin menjelaskan apa yang terjadi sepertinya Sena sudah bisa menebak. Semoga saja tidak lebih buruk dari apa yang dia pikirkan.

"Dipukul sama papa." sahut Gavin, dan tepat seperti apa yang dia pikirkan.

Sampai di depan IGD, Sena melihat Gavin yang duduk di salah satu kursi dengan pandangan mata yang kosong dan ketakutan.

"Vin.." panggil Sena, Gavin langsung bangun saat mendengar suara yang familiar baginya.

"Om, Darren di dalem. Tolong selamatin Darren om, tadi keadaan Darren kelihatan parah."

"Iya, kamu tunggu disini."

Sena masuk ke ruang IGD dan meninggalkan Gavin disana. Saat Sena sampai di dalam, dia langsung mengambil alih Darren karena Darren memanglah pasiennya.

"Bagaimana?"

"Terjadi pendarahan di dalam perutnya, dugaan sementara ada cedera di bagian liver yang lumayan parah, tekanan darahnya terus menurun dan keadaannya tidak stabil. Detak jantungnya juga sangat lemah. Sempat berhenti berdetak beberapa saat."

Sena langsung mengambil alih untuk menangani Darren. Sungguh dia memang beberapa kali memikirkan kalau hal ini mungkin akan terjadi. Tapi saat ini, dimana semuanya terjadi di depan matanya, Sena sungguh merasa gagal melindungi Darren. Padahal sebentar lagi Darren bisa merasakan kebebasan yang dia inginkan.

Sena meringis saat melihat separah apa luka Darren, dia tak bisa membayangkan apa saja yang dilakukan Daniel hingga membuat Darren seperti ini.

Sena dalam hati bersumpah kalau dia tak akan membiarkan Daniel tetap hidup dengan baik setelah apa yang dia lakukan...

-

Setelah menunggu di depan ruang IGD lumayan lama, Sena keluar dari ruangan dan Gavin yang melihat itu langsung menghampiri Sena dengan raut wajah yang tak bisa dijelaskan.

"Gimana Om? Darren baik-baik aja?"

"Unfortunately, No. Ada pendarahan di dalam perutnya karena pukulan yang keras. Mau nggak mau harus dioperasi."

"Trus Darren sekarang gimana?"

"Masih di ICU. Keadaannya nggak stabil, dan dia juga nggak sadar. Kepalanya juga luka, kayaknya kebentur beberapa kali. Dan jantungnya sempat berhenti beberapa saat yang artinya keadaan Darren memang seburuk itu. Om kasi tau kamu ini biar kamu bisa prepare kemungkinan terburuknya." Kata Sena dengan berat hati.

"Kemungkinan paling buruk? Apa?" Tanya Gavin berharap kalau jawaban Sena tidak seburuk apa yang dia pikirkan.

"Kamu tau tanpa harus Om jelaskan, Vin."

"Is it that bad?" tanya Gavin pelan.

"I wish it's not, but it is... kamu sendiri udah lihat di ambulance gimana."

Lost Stars | Watanabe HarutoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang