31

7K 130 0
                                    


Dua hari kemudian.

Oliver sudah mencabut laporan pada kepolisian atas menghilangnya si kembar. Atas suruhan Nina. Sebab wanita itu sudah mendapat ancaman dari Maria. Lewat pesan yang dikirim melalui nomor yang kini sudah tidak bisa dilacak. Karena sepertinya, Maria bekerjasama dengan orang tuanya yang memang kenal dengan beberapa ahli IT yang pernah membatu dalam melancarkan bisnis judinya.

"Makan dulu. Sudah dua hari kamu tidak makan apapun. Denver sampai tidak bisa dapat ASI darimu."

Nina sedang duduk di teras rumah. Sembari menggenggam ponselnya. Sebab berharap Maria kembali memberi kabar. Mengingat dia sudah mewujudkan perintahnya. Untuk mencabut laporan pada kepolisian.

"Bagaimana aku bisa makan saat anakku disandera? Bernafas saja rasanya susah, apalagi menelan makanan?"

Nina menatap Oliver dengan mata berkaca-kaca. Dia sudah lelah menangis sejak dua hari ke belakang. Karena dia benar-benar takut mereka kenapa-kenapa.

"Aku tahu kamu khawatir pada mereka. Tapi kamu harus memikirkan Denver juga. Dia butuh kamu, Nina. Makan, ya? Sedikit saja. Tidak apa-apa kalau ASImu tidak keluar banyak. Denver masih bisa pakai susu formula. Dia hanya butuh pelukan ibunya. Jangan sampai kamu sakit sekarang."

Nina memeluk Oliver yang sudah berdiri di depannya. Sembari memegang mangkuk yang berisi bubur ayam. Sebab pria itu sengaja membuatkan. Agar istrinya lebih mudah menelan.

Selesai makan, Nina menggendong Denver yang dua hari ini tidak disentuh sama sekali. Sebab dia sibuk mengurus masalah ini. Bersama beberapa orang yang dianggap bisa mengatasi.

Ah. Sekedar informasi, saat ini mereka tinggal di rumah yang diwariskan Indra. Rumah besar yang kini disini banyak orang. Sebab Nina dan Oliver sudah mempekerjakan beberapa detektif swasta dan ahli IT untuk mencari tahu di mana Maria dan anak-anak berada.

"Aku mau bertemu Nina! Jangan halangi aku!"

Pekik Maria yang baru saja masuk rumah. Dia datang bersama tiga pria berbadan besar yang menodongkan pistol ke arah semua orang. Karena mereka berniat melindungi Maria yang sedang ingin bernegosiasi dengan Nina.

"Apa yang ingin kamu bicarakan? Kamu tidak bisa menemui Nina! Aku tidak akan membiarkan kamu melukai dia!"

Bentak Oliver yang sejak tadi memang stand by di bawah. Dia sudah tahu jika Maria akan datang. Namun dia tidak menyangka jika wanita itu akan membawa dua orang yang memegang senjata.

"Ini bukan urusanmu! Minggir! "

Oliver menghalangi tangga. Dia tidak ingin Maria mendekati Nina dalam keadaan seperti sekarang. Karena wanita itu baru saja berhasil tidur setelah dua hari terus terjaga.

"Oliver! Jangan gegabah! Kamu bisa terluka!"

Seru Dina yang memang sejak tadi hanya berani memantau dari kejauhan. Sekarang dia memberanikan diri untuk mendekat. Guna menarik Oliver yang memang sudah dianggap sebagai anaknya. Karena ternyata, wanita itu kenal dengan ibu Oliver yang telah meninggalkan keluarga.

Sebenarnya, ibu Oliver sudah meninggal. Bersama mendiang ayah Indra. Sebab dia adalah pendonor darah suaminya saat sekarat. Namun ternyata, Tuhan tidak berkehendak. Mereka berdua diambil bersamaan. Meninggalkan anak-anak yang masih butuh kasih sayang.

"Kita panggil Nina. Kita diskusikan masalah ini secara baik-baik. Maria, tunggu di ruang keluarga. Kami akan bawa Nina ke bawah. Dia baru saja bisa tidur setelah dua hari terjaga, tolong pengertiannya. Jangan buat keributan."

Maria tidak mengatakan apa-apa. Namun dia mulai menuju ruang keluarga. Tentu bersama tiga orang yang membawa senjata.

"Oliver, kamu jangan menyulut emosi Maria. Aku tahu kamu marah. Tapi tolong, jangan buat dia menyakiti kamu, Nak! Sudah cukup Regan yang pergi, kamu jangan! Ibumu sudah menitipkan kalian padaku! Jadi jangan buat aku semakin merasa bersalah karena tidak bisa menjagamu!"

Oliver menitihkan air mata. Sebab dia memang sudah tahu hal ini pada beberapa bulan ke belakang. Nina juga sama. Begitu pula dengan Indra yang memang tahu lebih cepat, sehingga dia tidak bisa banyak menentang pernikahan mereka. Mengingat ada dukungan Dina juga. Sebab dia merasa bersalah pada Oliver dan Regan yang tidak bisa ditemukan lebih cepat.

Tbc...

ISTRI BARU SUAMIKU [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang