16

8.4K 220 1
                                    


Tiga bulan kemudian.

Selama beberapa bulan ini Nina sibuk sekali. Karena selain mengurus si kembar, dia juga harus mengurus Adam. Anak yang baru saja Maria lahirkan.

Anak laki-laki yang mengidap cerebral palsy seperti Regan. Sehingga Maria tidak mau merawat. Karena merasa jika ini tidak adil baginya.

Bahkan, Maria tidak mau menyusui secara langsung sejak penyakit ini ketahuan. Sehingga dia selalu memompa dibantu Dina. Sebab Nina sudah terlalu sibuk mengurus tiga anak di rumah.

"Mama kok jadi tidak pernah tidur di kamar kita?"

Tanya Hunter yang sedang menggosok gigi. Bersama River yang sedang bermain air. Karena dia sudah selesai saat ini.

"Mama harus menjaga adik Adam. Kasihan, Bunda Maria sedang sakit. Kalau tidak Mama, siapa yang akan merawat adik?"

"Huh! Sedih. Kenapa kita tidak tidur berempat saja? Mama tidak usah tidur di kamar bersama Asam."

"Adik Adam sering menangis tengah malam. Mama takut tidur kalian tidak nyenyak. Setelah ini Mama temani kalian tidur, ya? Tapi nanti Mama kembali lagi ke kamar."

"Oke, deh. Ma."

Setelah menggosok gigi, Nina memakaikan pelembab untuk si kembar. Lalu menemani mereka hingga tidur nyenyak. Sebab setelah ini dia harus menemani Adam yang sudah tidur di kamar.

"Kamu cari aku, Ndra?"

Tanya Nina yang baru saja keluar kamar si kembar. Dia menatap Indra yang baru saja membuka kamarnya. Sembari menengok kiri kanan.

"Iya. Di bawah ada pengasuh yang sudah lama kita minta. Mereka baru dapat yang susuai permintaan kita."

"Akhirnya! Ayo temui dia!"

Nina berbincang dengan Anita cukup lama. Wanita 35 tahun yang sudah cukup berpengalaman merawat bayi seperti Adam. Tidak heran jika bayarannya mahal. Karena banyak peminatnya.

8. 30 AM

Nina sedang menyebrang jalan. Karena dia baru saja mengantar si kembar sekolah. Kali ini dia ingin menunggu mereka di tempat biasa. Sebab selama tiga bulan ini dia jarang berada di sana. Mengingat harus mengurus Adam.

"Kak! Kok tidak pulang? Adam bagaimana?"

Tanya Oliver penasaran. Lalu membuatkan es jeruk less sugar untuk Nina. Sebab itu adalah minuman kesukaan si wanita.

"Sudah ada pengasuh sekarang. Aku benar-benar lega. Akhirnya aku bisa kembali fokus mengurus anak-anak."

"Semoga pengasuhnya cocok dengan Adam. Supaya Kak Nina bisa punya lebih banyak waktu untuk anak-anak."

Nina mengaminkan. Lalu meminum es jeruk yang baru saja Oliver buat. Kemudian mengucap terima kasih dan memuji es buatannya.

"Aminnn. Terima kasih, Oli. Es buatanmu memang juara! Kalau tidak sudah menikah, aku pasti akan menikahi kamu saja!"

Candaan Nina membuat Oliver menegang. Ada rasa senang di hatinya. Namun sedih juga karena itu tidak akan pernah menjadi nyata. Sebab Nina tidak mungkin berpisah dengan Indra. Apalagi Maria masih depresi sekarang. Ditambah ada Adam yang butuh lebih banyak perhatian.

"Kak Nina bisa kapanpun datang ke sini. Akan aku buatkan es jeruk less sugar kesukaan Kakak. 24 jam!"

Nina terkekeh kencang. Lalu menepuk pundak Oliver pelan. Sebab dia hanya bercanda namun Oliver tampak serius sekarang.

"Aku bercanda."

Oliver tersenyum saja. Meski hatinya berantakan. Karena merasa baru saja dipermainkan. Sebab dia memang sudah menyukai Nina sejak dibantu memasang gas.

Tbc...

ISTRI BARU SUAMIKU [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang