Follow me :)
******
HARI yang di tunggu-tunggu akhirnya tiba. Pintu masuk gerbang sekolah Haga terdapat tulisan SELAMAT ULANG TAHUN SMA HAGA. Banyak balon bertebaran di sekitaran gerbang itu. Sementara pintu gerbang yang memiliki dua pintu itu terbuka lebar.
Sudah memasuki pukul enam, perlahan orang-orang datang dengan gaun yang mewah. Wajah yang dipoles makeup membuat mereka terlihat cantik seperti seorang ratu. Heels yang membalut kaki mereka juga tak kalah mewah.
Di markas Sagiruz ramai oleh anak-anak Sagiruz yang didominan laki-laki, tengah bersiap-siap untuk datang ke acara ulang tahun sekolah.
Penampilan mereka sungguh luar biasa. Rata-rata mereka memakai jas, ada juga yang hanya memakai kemeja dilapisi jaket jins gelap. Kaki mereka dibalut sepatu pantofel mahal.
"Put, gue minta parfum dong." pinta Mark sambil memakai dasinya. Di pertengahan acara nanti ada dansa lalu dilanjut berjoget-joget seperti di club. Jadi, Mark harus terlihat tampan hari ini. Dia ingin menunjukkan pada semua orang bahwa dia bisa menandingi ketampanan Regal dan Putra.
Putra yang sudah selesai dengan penampilannya sedang duduk di sofa memainkan ponsel, menjawab singkat. "Sama Regal."
Mark mengangguk, dia menatap kaca di hadapannya, merapikan rambutnya sebelum mendatangi Regal yang entah kemana.
Putra sedang asik melihat foto istrinya ketika sosok bergaun mewah warna hitam senada dengan kaos hitam yang dipakainya dipadukan dengan jas hitam slimfit dan bawahan juga hitam, mendongak lalu mematikan hapenya.
Putra menatap Alexa yang terlihat cantik dengan gaun hitam elegan sebatas lutut di hadapannya. Rambut pirangnya digulung memperlihatkan leher jenjangnya. Wajah cantiknya dipoles makeup yang membuatnya terlihat dewasa.
Cantik. Itu yang ada di benak Putra. Tapi entah kenapa, dia tidak merasakan debaran itu. Putra mengernyit samar. Hampa.
Alexa memperhatikan penampilan kekasihnya dengan senyum mengembang. Ah, betapa beruntungnya dia menjadi kekasih seorang Putra Kaldera Amagas.
"Kamu ganteng banget." puji Alexa takjub. Pakaian Putra saat ini dia yang menentukan. Alexa ingin memperlihatkan kepada semua orang jika Putra berada di tangan yang tepat.
Putra tidak menjawab. Hanya diam saja, Alexa tidak masalah. Memang itu sudah menjadi sifatnya dari lahir.
"Rambutnya aku rapihin ya, yang." Alexa merapikan rambut Putra dengan model ke samping menggunakan pomade yang ada di tangannya. Tujuannya datang memang untuk merapikan rambut kekasihnya yang sudah di pangkas jam empat sore tadi.
Putra hanya diam saja, membiarkan Alexa memainkan rambutnya sambil membuka kembali ponselnya. Karena ada Alexa, Putra urung melihat foto Adel lebih lama. Jadinya dia hanya membuka Instagram, scrolling sampai bawah.
"Cantik banget, Al."
Alexa menoleh ke samping, melihat Gaveon tengah duduk di tangga sembari memakai sepatu. Alexa terkekeh. "Makasih. Kamu juga ganteng banget." dari ekor matanya, Alexa melirik Putra untuk melihat reaksi cowok itu kala ia memuji Gaveon. Namun yang didapat Putra hanya cuek saja membuat Alexa bertanya-tanya dalam hatinya. Apakah suasana hati Putra sedang tak baik?
Alexa menjauh, menatap kekasihnya yang luar biasa tampan malam ini. Potongan rambutnya ke samping sangat keren, apalagi Putra mewarnai rambutnya dengan ash grey highlight.
Selesai dengan itu Alexa pergi ke kamarnya untuk merapikan kembali penampilannya setelah memberikan satu kecupan di pipi kanan Putra.
Putra merasa terganggu dengan jejak bibir Alexa di pipinya. Cowok itu mengusapnya menggunakan punggung tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ADELNIA
Teen FictionCerita ini bersifat konflik ringan, hanya fokus pada kehidupan rumah tangga mereka. Lain dari itu, hanya sebagai bumbu cerita saja "Kak, bisa jemput aku? Aku lagi di taman, bentar lagi hujan." "Siapa lu nyuruh-nyuruh gue?! Punya hak apa lo?!" "Ka-ka...