ADELNIA || 13

6.5K 297 66
                                    

Happy Reading
.
.
.

Selamat membaca 🤗🤗🤗

-----------

PEREMPUAN itu terus berlari tak tentu arah. Sesekali dia menoleh ke belakang dengan wajah penuh ketakutan. Sekujur tubuhnya basah karena keringat. Belum lagi selama dia berlari badannya belingsatan. Sesuatu telah masuk ke tubuhnya membuatnya kepanasan. Bukan karena gerah.

Penampilan Adel tampak kacau. Rambutnya berantakan, gaun di bagian punggung terdapat sobekan panjang dekat resleting. Sementara kedua kakinya tidak mengenakan apa-apa. Dia berlari dengan kaki telanjang.

Adel terus berlari meskipun dia tau kalau dia tidak diikuti. Tapi, namanya sudah ketakutan, dia terus berlari tanpa arah tujuan yang jelas.

Merasa sudah aman dan jaraknya sudah jauh dari tempat itu. Adel duduk di trotoar. Dia selonjoran sambil menenangkan detak jantungnya yang menggila. Wajah Adel penuh keringat dan tampak lelah. Namun dia melupakan sejenak lelahnya karena ada yang jauh lebih penting.

Tubuh Adel mendambakan sebuah sentuhan. Di bawah sana intinya berdenyut meminta untuk disentuh. Adel menangis karena tersiksa. Apa yang harus dilakukan untuk menghilangkan rasa ini?

Sebuah cahaya datang dari sebelah kanan, reflek Adel menutup matanya karena silau. Dan ketika ia membuka mata, Adel melihat sepasang kaki yang dibalut sepatu kets hitam putih berdiri di depannya.

Adel menaikkan pandangannya ke atas dan matanya langsung bertubrukan dengan netra hitam dingin itu. Khas seorang Putra Kaldera Amagas.

Putra menatap Adel dingin, keningnya mengerut samar melihat penampilan Adel yang kacau. Ketika matanya melihat ke arah dada Adel yang nampak menyembul karena pakaiannya memang lumayan seksi, terdapat bercak merah membuat Putra menyipitkan matanya. Memastikan ia tidak salah menduga.

Itu kissmark.

Putra sudah dewasa, dia sudah tau tentang hal tabu. Bahkan, dia pernah menonton film porno di hp milik Mark. Jadi, bercak itu ia sudah hapal bentukannya.

Di tambah penampilan Adel yang sangat kacau seperti korban pemerkosaan, menguatkan bukti kalau sudah terjadi sesuatu pada gadis itu.

Putra menekuk kaki kanannya dan lutut kirinya menyentuh aspal. Pria itu meneliti wajah Adel yang terus menatapnya yang seolah.. meminta bantuan?

"Lo kenapa? Kenapa penampilan lo kayak gini?" tanya Putra tenang. Meskipun di dalam hati ia mengumpat melihat penampilan Adel yang seperti jalang!

Adel menatap Putra dengan berlinang air mata. Bibirnya yang terbuka ingin menyampaikan sesuatu nampak bergetar. "Tolong.. ini nyiksa banget." bisik Adel parau. Matanya tak berhenti menatap ke arah bibir tipis Putra yang entah kenapa malam ini nampak menggoda.

Spontan Putra mengerutkan keningnya, ia tak paham apa yang di maksud Adel.

"Maksud, lo, apa? Lo kenapa?" tanya Putra mulai panik. Namun dia tetap tenang, tidak ingin gegabah.

"O-obat pe-perangsang. A-aku minum itu." jawab Adel terbata-bata. Dia sudah mendekati Putra, bahkan lutut kanannya sudah berada di atas paha kiri cowok itu. Kedua tangan Adel mencoba di kalungkan ke leher Putra.

Putra yang dari awal tidak menghindar ketika di dekati Adel, menahan kedua lengan cewek itu. Wajah cowok itu tampak kaku melihat Adel yang semakin lasak di tempatnya. Obat perangsang? Kenapa bisa?

ADELNIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang