EPISODE 4 : THE CULLEN'S

809 155 13
                                    

Pukul tiga dini hari pagi dering telepon membangunkan Elise. Dia ingin merutuki siapapun yang menghubunginya sepagi itu namun saat melihat nama yang tertera di layar ponselnya, Elise tidak berani.

"Selamat pagi, mom. Sudah merindukanku lagi?" tanya Elise menggoda ibunya.

Catherine di ujung teleponnya menghela napas, "Aku selalu merindukanmu, kau tahu itu."

"Ya, aku juga merindukanmu. Jadi ada apa?"

"Ingat George? Teman Daddy mu dari Mercedes?"

George Russel? Tentu Elise tidak akan pernah melupakannya, baik di kehidupannya yang dulu atau yang sekarang.

"Ya, aku ingat. Ada apa dengannya?"

"Orangnya akan datang mengantar barang kurasa sebentar lagi dia akan tiba," tak lama setelahnya Elise bisa mendengar suara bel di pintunya.

"Apa sudah datang?" tanya Catherine yang bisa mendengar dari seberang telepon.

"Sepertinya, aku akan segera turun. Titip salamku untuk Daddy, tolong jaga dirimu baik-baik Mom, aku selalu mencintai kalian."

Elise membuka pintu kamar, ia keluar bersamaan sengan Charlie yang juga keluar dari kamarnya. Charlie menatapnya bertanya.

"Orangnya teman Daddy, Mommy tadi memberitahu." jelas Elise yang sudah menuruni tangga dengan Charlie di belakangnya.

Saat Elise akan membuka pintu Charlie menarik gadis itu ke belakangnya. Elise tersenyum menatap punggung Charlie.

Charlie menandatangani surat terima sedangkan Elise menatap sebuah motorhomes yang sudah terparkir di depan rumah Charlie. Itu sebuah RV custom class A dari Mercedes Benz. Besar dan panjangnya hampir sama seperti bus travel.

Mereka mengajak Elise untuk masuk ke dalam. Dengan fasihnya mereka memperkenalkan fasilitas yang ada di dalam RV. Mereka menyediakan empat tempat tidur beserta dua kamar mandi dan dua toilet di dekatnya. Mereka juga menyediakan kitchen set lengkap dengan ruang makan yang luas. Ada ruang laundry juga di sana. Secara keseluruhan itu sangat nyaman dan bagus. Tapi masih agak berlebihan jika hanya menempatinya untuk seorang diri.

Charlie yang juga mengikutinya melihat-lihat isi di dalam mobil dibuat terperangah. Bahkan jika dia memindahkan seluruh barang-barang di rumahnya itu masih akan menyisakan banyak ruang berkat ruang penyimpanan ekstra dan ruang keluarga yang besar.

Elise masih menatap sekitarnya ketika Charlie bertanya mengenai sistem keamanan motorhome-nya lalu ia tiba-tiba bertanya, "Bisakah aku menukarnya dengan campervan?"

Pertanyaan Elise membuat mereka seketika keringat dingin sedangkan Charlie menatapnya dengan bingung.

"Aku akan membicarakannya lagi dengan George," jelas Elise yang membuat mereka saling pandang.

Elise yang memperhatikannya bertanya dengan curiga, "Apa yang dikatakan George pada kalian?"

Pria berambut ikal yang menjadi pemandu mereka menggaruk pipinya, "Kami bisa mengucapkan selamat tinggal pada pekerjaan kami jika Nona Norris menolaknya."

Elise tertawa dia sangat mengenal sifat George dan ayahnya. Itu pasti kerjaan mereka berdua agar dia tidak menolaknya.

Charlie tidak bertanya dia merasa tidak perlu ikut campur dalam pengambilan keputusan. Dia sepenuhnya mempercayakan keputusan Elise.

"Baiklah, kalian bisa kembali."

oOo

Elise memandang Bella yang gelisah, sudah hampir lima belas menit gadis itu hanya mematut pada cermin full body di motorhome-nya.

TWILIGHT SAGA X OCTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang