Meski Elise telah memberitahu hubungan keduanya namun tidak menutupi perasaan gusarnya. Jadi Louis berusaha menarik perhatian Elise. Dia mengajaknya mengobrol namun Jacob yang juga ikut berbicara membuat Louis semakin kesal.
Dia akhirnya pasrah ketika Zac bergabung dengan kelompok mereka. Dia ingin protes namun dia tahu tidak bisa mengusir keduanya begitu saja jadi dengan pasrah dia menerima kondisinya. Pembahasan mereka terus beralih ke hal yang lebih general, seperti membandingkan sekolah masing-masing dan bercerita pengalaman mereka akan sesuatu. Dari tindakan mencolok keduanya Jacob menyadari bagaimana kedua pria itu menyukai Elise jadi dia menggodanya dengan terus bergabung dalam percakapan mereka.
Obrolan mereka berhenti begitu rombongan anak-anak yang mendaki telah kembali. Eric dengan baik hati memperkenalkan mereka pada kelompok remaja dari reservasi. Karena tempat duduk Elise sudah penuh mau tidak mau Bella dan Angela duduk agak jauh dari tempat Elise dan kelompoknya. Mike membawakan kedua gadis itu sandwich serta sekaleng soda, mereka memakannya dalam diam, diam yang nyaman menurut Bella.
Selama makan siang awan mulai berkumpul, perlahan-lahan menutupi langit biru, kadang-kadang menghalangi matahari, menciptakan bayangan panjang sepanjang pantai, dan membuat ombak berubah gelap.
Selesai makan orang-orang mulai berpencar dalam kelompok yang lebih kecil, berdua atau bertiga. Beberapa menghampiri gelombang yang menyapu bibir pantai, ada juga yang mencoba melompati bebatuan yang permukaannya kasar. Yang lain bersama-sama mengadakan ekspedisi menuju kolam pinggir laut. Mike, bersama Jessica yang selalu mengekorinya, beranjak ke toko di pedesaan. Beberapa anak setempat ikut bersama mereka, sedangkan yang lain ikut mendaki.
Lauren dan Tyler sibuk mendengarkan CD yang dibawa teman Lee, duduk di dekat api unggun. Jacob sebenarnya tidak ingin ikut namun Paul sudah menariknya duduk mengitari api dengan Sam. Bella beranjak duduk di sebelah Elise begitu tempat itu kosong. Dia mendengarkan dengan seksama cerita Elise tentang Jacob, dia seketika melirik Jacob, mereka saling menyapa dengan senyuman.
"Jadi, kau menyukai truknya?" tanya Jacob setelah pria itu berhasil kabur dari Sam, dia duduk di sebelah Bella.
"Aku menyukainya. Truknya hebat. Yeah, tapi jalannya pelan sekali."
Jacob tertawa. "Aku lega sekali ketika Charlie membelinya. Ayahku takkan mengizinkanku membuat yang baru kalau kami masih memiliki kendaraan yang menurutnya sempurna."
"Tidak sepelan itu kok," sergah Bella.
"Kau pernah mencoba lebih dari 60 kilometer per jam?"
"Belum."
"Bagus. Kalau begitu jangan." Ia nyengir.
Bella tak bisa menahan diri untuk tidak balas tersenyum. "Tapi truk itu hebat untuk urusan tabrak menabrak," katanya membanggakan truk yang sekarang miliknya.
"Kurasa tank pun tak bisa mengalahkannya," Jacob menimpali sambil tertawa.
"Kau juga kenal Bella, Jacob?" tanya Lauren, dengan nada yang sedikit kasar, dari seberang. Elise menatap gadis itu dengan cemberut, mulai lagi pikirnya.
"Boleh dibilang kami sudah saling kenal sejak aku lahir," Jacob tertawa, tersenyum pada Bella. Elise memberikan high five-nya pada Jacob.
"Bagus sekali," Lauren sama sekali tak terdengar sungguh-sungguh dengan ucapannya, dan matanya yang curiga menyipit.
"Bella," panggilnya lagi, sambil memperhatikan wajah Bella dan Elise. "Aku baru saja bilang pada Tyler, sayang sekali tak satu pun anak-anak Cullen ikut hari ini. Tidakkah ada yang terpikir untuk mengajak mereka?" Ekspresi kepeduliannya tidak meyakinkan. Sebelum Elise bisa menjawab sebuah suara berat menginterupsinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TWILIGHT SAGA X OC
Fanfiction[Carlisle x OC] Sejak kehidupan pertamanya sekalipun Elise tidak pernah takut akan kematian namun saat sebuah van melaju kencang ke arahnya saat itulah untuk pertama kalinya dia takut tidak bisa hidup di hari esok. Membayangkan bagaimana terlukanya...