EPISODE 24 : CERITA BELLA

356 74 0
                                    

Malam itu Elise pulang sebelum mobil patroli milik Charlie tiba. Dia membawa banyak kantong belanjaan lalu memberikan satu untuk Bella.

"Terima kasih," tulus Bella senang dengan pemberian Elise. Dia tidak penasaran dengan isinya langsung menaruhnya begitu saja di atas meja. Gadis itu kemudian melirik Elise yang masih sibuk berkutat dengan tas belanjaannya, memisahkan beberapa tas untuk dibagi-bagikan ke teman-temannya yang lain.

Sebenarnya Elise tidak sebaik itu dengan orang lain, dia hanya mempelajari dari kehidupan sebelumnya bahwa manusia cenderung lebih kooperatif setelah diberikan sesuatu. Permintaannya tidak muluk-muluk, hanya berharap mereka bisa menjaga Bella  jika sewaktu-waktu dia harus pergi menyelesaikan sesuatu. Menjaga yang dimaksud di sini memiliki artian yang berbeda, bukan dua puluh empat jam menjaganya seperti bodyguard hanya jangan membuat masalah dengannya selama dia tidak ada. Dia menganggap ini sebagai take and give.

Bella menimbang-nimbang perlukah dia memberitahu Elise apa yang telah dia temukan, namun dia takut Elise menganggapnya konyol tapi dia merasa dia perlu memberitahu Elise.

"Ada apa Bells?" tanya Elise yang sadar Bella terus memandanginya. Tatapannya tak pernah teralihkan barang sedetikpun.

Tidak langsung menjawab, Bella menarik napasnya kemudian memutuskan, "Bisakah kita bicara sebentar?" 

Berpikir ini ada hubungannya dengan perubahan sikap Bella setelah pulang dari La Push, Elise mengangguk mengikuti Bella berjalan ke lantai atas. Duduk di atas tempat tidur, dia memandangi Bella, menantikan apa yang ingin dibicarakan gadis itu.

Bella tidak langsung memulai dia menimbang-nimbang terlebih dahulu pada bagian mana topik pembicaraan mereka dimulai. Setelah hening cukup lama dia memutuskan untuk memulai dengan kisah seram yang diceritakan Jacob padanya.

Seperti pendengar yang baik, Elise sama sekali tidak menginterupsi, dia terus membiarkan Bella menceritakan apa yang dia pikirkan tentang Edward, juga tentang mimpinya. Lalu berujung pada penemuan terbarunya di internet tentang makhluk penghisap darah dan tentang kecurigaannya terhadap jati diri Edward.

"Entah itu makhluk dingin versi Jacob ataukah teori superhero-ku sendiri, Edward Cullen bukanlah... manusia. Ia lebih dari itu. Jika Edward benar vampir, aku nyaris tak bisa memaksa diriku memikirkan kata itu, lalu aku teringat hubunganmu dengan Carlisle, aku berpikir satu-satunya orang yang bisa aku libatkan tanpa berpikir aku gila hanya kamu. Kau lebih cerdas dan lebih bijaksana daripadaku, jika ada sesuatu kau pasti lebih dulu bertindak sebelum aku menyadarinya dan selalu begitu. Tapi kau tidak pernah memperingatkanku bahkan kau tidak pernah melarangku seperti biasanya. Jadi aku berpikir kau tidak menghalangiku karena kau tahu aku akan baik-baik saja. Aku tidak akan memaksamu untuk membenarkan atau menyalahkan teori konyolku, aku juga tidak meminta kau untuk mengambil tindakan atas namaku, aku hanya ingin menceritakan keluh kesahku. Aku berpikir untuk memutuskannya sendiri, tapi aku justru malah takut dengan keputusanku akan menyakiti diriku lagi atau malah menyakiti orang-orang di sekitarku," aku Bella frustasi. Dia memandangi manik cerah milik Elise.

"Sepertinya ada dua pilihan. Pertama mengikuti nasihatnya, bersikap pintar, menghindarinya sebisa mungkin. Membatalkan rencana kami ke Seattle, mengabaikannya sebisaku. Berpura-pura ada kaca tebal tak bisa tembus di antara kami. Memintanya menjauhiku, dan kali ini benar-benar serius," Bella diam sebentar, dia menatap Elise dengan genangan air mata yang siap jatuh kapan saja.

"Tapi tiba-tiba aku merasa sangat putus asa memikirkan kemungkinan tersebut. Pikiranku menolak rasa sakit itu, dan bergegas beralih ke pilihan lain. Lagipula, seandainya ia... jahat, sejauh ini ia belum melakukan sesuatu yang bisa menyakitiku. Sebaliknya kita bisa habis digilas mobil Tyler kalau saja ia tidak langsung bertindak cepat. Amat sangat cepat, hingga itu mungkin saja murni tindakan spontan. Tapi kalau menyelamatkan nyawa adalah tindakan spontan baginya, seberapa jahatkah ia?

TWILIGHT SAGA X OCTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang