Begitu Elise keluar dia mendapat tatapan jengkel dari keduanya namun tak ada yang berani menyuarakan pendapat mereka. Bella menyerahkan paket dari Inggris untuk Elise. Tanpa melihat namanya Elise bisa menebak siapa pengirimnya, itu pasti Penelope.
Semuanya berlalu begitu saja hingga mereka tiba di rumah Angela. Ada bagusnya juga Lauren membatalkan rencananya sehingga mereka bisa langsung berangkat ke Port Angeles setelah menjemput Angela.
Sepanjang perjalanan mereka mendengarkan lagu-lagu rock berisik sementara Jessica berceloteh tentang cowok-cowok yang sering nongkrong bersama mereka. Makan malamnya bersama Mike berlangsung sangat baik, dan dia berharap malam minggu nanti Mike akan menciumnya.
Bella tersenyum senang untuk Jessica sedangkan Elise tersenyum miris melihat Bella. Gadis itu bahkan tidak menyadari niat pamer yang sedang ditunjukkan Jessica.
Dari nadanya jelas Jessica sedang pamer pada Bella, gadis itu merasa menang karena berhasil menaklukkan anak cowok yang sebelumnya menyukai Bella. Sejak awal dia memang tidak begitu menyukai gadis itu, apalagi sejak hari pertamanya bersekolah. Selama ini Elise lebih memilih diam karena Jessica tidak pernah membenci Bella secara terang-terangan berbeda dengan Lauren yang langsung menunjukkan perasaan tidak sukanya.
Jika diingat Elise belum menghitung hutang di antara mereka. Jessica menyukai bermain drama orang baik bukan? Maka Elise juga akan membayarnya dengan cara itu. Dia baru akan memulainya saat mereka resmi berpacaran. Itu akan jauh lebih seru berperan sebagai musuh dalam selimut.
Lihat bahkan gadis itu tidak ragu menyerang hal sensitif bagi teman baiknya sendiri. Elise jengah dibuatnya.
"Hentikan! Angela tidak nyaman. Tidak semua orang seterbuka kau, Jess." Elise menengahi di antara ketiga gadis itu. Ya, saat ini Jessica sedang mendesak Angela untuk mengatakan tipe cowok seperti apa yang disukainya. Berkat interupsi Elise dan usaha Bella yang langsung mengganti topik, Angela terselamatkan.
'Ah, ingatkan aku untuk memberi hadiah pada gadis baik ini. Dia satu-satunya yang tulus berteman dengan Bella.'
Angela memang terkenal sebagai gadis pendiam dan sangat baik. Sampai nyaris tak bisa menyelamatkan dirinya sendiri tapi Elise bersyukur karena Angela memperlakukan Bella dengan tulus.
Dari gerakan bibirnya dan sorot matanya, Angela sangat berterima kasih pada Elise dan Bella. Jadi Elise mengedipkan sebelah matanya sebagai jawaban sedangkan Bella tersenyum seperti biasa.
Ya, tidak semua orang menyukai pembahasan ini. Ada beberapa yang lebih suka memendam perasaan mereka dengan rapat dan Angela adalah salah satunya. Dia memang senang bisa pergi ke pesta dansa bersama Eric, tapi dia tidak benar-benar naksir cowok itu. Angela mengajak Eric juga berkat saran dari Bella jadi sudah dipastikan Eric bukanlah tipe prianya. Jika tebakan Elise tidak salah pastilah Angela menyukai pria berkacamata dari kelas Spanyolnya, Ben Cheney. Elise pernah tidak sengaja menangkap wajah tersipu Angela di kafeteria setelah Ben dengan ramah menyapanya. Walau itu hanya sekejap namun Elise berani bertaruh jika Angela menyukai Ben.
Berkat Jessica yang mengemudi lebih cepat daripada Charlie, mereka bisa tiba di Port Angeles pukul setengah tiga sore. Begitu tiba mereka tidak berencana menghabiskan waktu untuk berjalan-jalan di semenanjung, mengagumi keindahan kota. Mereka semua sudah pernah ke Port Angeles dan sudah mengenalnya dengan baik, ya kecuali Bella. Karena ini adalah kunjungan pertamanya.
Mereka langsung menuju department store terbesar di sana, yang jaraknya hanya beberapa ruas jalan dari semenanjung dan tidak terlalu jauh dari toko Graciella. Pesta dansa nanti sifatnya semi formal, Elise memberitahu mereka gaun yang cocok untuk semi formal. Dengan baik hatinya Elise juga menjelaskan beberapa peraturan tidak tertulis pada pesta dansa semi formal.
KAMU SEDANG MEMBACA
TWILIGHT SAGA X OC
Fanfiction[Carlisle x OC] Sejak kehidupan pertamanya sekalipun Elise tidak pernah takut akan kematian namun saat sebuah van melaju kencang ke arahnya saat itulah untuk pertama kalinya dia takut tidak bisa hidup di hari esok. Membayangkan bagaimana terlukanya...