Di ruang tunggu sangat ramai oleh para remaja yang sedang membicarakan kecelakaan yang baru saja terjadi. Mereka mulai saling membandingkan dengan cerita mereka masing-masing lalu mulai membagikan pandangan mereka. Perhatian mereka seketika langsung beralih saat seseorang menyebutkan nama Bella.
Di sana Bella berdiri dengan senyuman canggung pada semua orang yang ada di ruang tunggu. Dia sama sekali tidak menyangka akan sebanyak ini orang-orang yang datang, seperti semua wajah yang ia kenali di Forks ada di sana.
Charlise yang sebelumnya duduk langsung bergegas ke sisi Bella, dia sangat khawatir dengan keadaan putrinya, dia juga belum mendapat kabar terbaru tentang Elise.
"Aku tidak apa-apa," kata Bella yang sedikit jengkel meyakinkan Charlie. Dia yang masih kesal sama sekali tidak ingin berbasa-basi.
"Apa kata dokter?"
"Dr. Cullen memeriksaku, katanya aku baik-baik saja dan bisa pulang," jelas Bella. Ia menghela napasnya ketika Mike, Jessica, dan Eric ada disana, mulai bergabung dengan mereka.
"Bagaimana dengan Lise?" tanya Charlie khawatir karena dia tidak melihat Elise.
Bella diam sejenak dia memejamkan matanya sebelum akhirnya memandang Charlie dan beberapa orang yang juga menunggu kabar Elise.
"Dia masih dalam perawatan intensif. Cideranya lebih parah karena berusaha melindungiku, tulang rusuknya patah, dan karena ada benturan yang cukup keras di kepalanya dia dibawa ke IGD sebelumnya, dr. Cullen berkata keadaannya sudah cukup membaik dan meminta kita untuk mendoakan yang terbaik untuknya,"
Dia tidak ingin menunggu respon yang lainnya, "Ayo," pinta Bella yang ingin segera pulang ke rumah.
Charlie meletakkan lengannya di punggung Bella, tidak benar-benar menyentuhnya, lalu membimbing Bella ke pintu keluar yang terbuat dari kaca. Bella melambai malu-malu ke arah teman-temannya yang lain, berharap bisa menunjukkan bahwa mereka tidak perlu khawatir lagi. Rasanya sangat lega, itulah pertama kali dia merasakannya, berada di mobil patroli.
Sepanjang perjalanan mereka hanya diam. Bella begitu larut dalam pikirannya sampai-sampai tidak menyadari keberadaan Charlie di dekatnya. Dia yakin sikap Edward di lorong tadi merupakan jawaban atas hal-hal aneh yang baru dia saksikan, yang masih tak bisa dipercaya.
Ketika mereka tiba di rumah, Charlie akhirnya bicara, "Mm... kau harus menelepon Renée," Ia menunduk bersalah.
Di tempatnya Bella terkejut, "Kau memberitahu Mom!"
"Maaf."
Bella membanting pintu mobil patroli sedikit lebih keras daripada yang seharusnya ketika keluar.
Tentu saja Reneé histeris. Bella harus memberitahunya setidaknya tiga puluh kali bahwa dia baik-baik saja sebelum ibunya bisa tenang. Reneé memohon supaya Bella mau pulang, melupakan kenyataan bahwa saat itu rumah kosong, tapi permohonan Reneé lebih mudah ditolak daripada yang dia bayangkan. Bella asyik dengan misteri yang disimpan Edward. Dan agak lebih terobsesi kepada Edward. Dia merasa dirinya sekarang sangat bodoh karena tidak ingin meninggalkan Forks.
Bella memutuskan untuk tidur lebih awal malam itu. Charlie terus-menerus mengawasi Bella, membuatnya merasa tidak nyaman. Sebelum tidur Bella meminum Tyfenol di kamar mandi. Obat itu lumayan membantu, dan begitu rasa sakitnya mereda, Bella tertidur pulas.
Itu adalah malam pertama dia memimpikan Edward Cullen.oOo
Saat dini hari pagi Elise membuka matanya, aroma disinfektan membuatnya sadar dimana dia sekarang. Dia menghela napasnya panjang. Kepingan ingatan sebelum kecelakaan masih beterbangan di dalam pikirannya. Sebuah keajaiban memang dia masih bisa selamat dari kecelakaan maut itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
TWILIGHT SAGA X OC
Fanfiction[Carlisle x OC] Sejak kehidupan pertamanya sekalipun Elise tidak pernah takut akan kematian namun saat sebuah van melaju kencang ke arahnya saat itulah untuk pertama kalinya dia takut tidak bisa hidup di hari esok. Membayangkan bagaimana terlukanya...