Wajah tampan Carlisle menarik perhatian saat dia turun dari mobil. Banyak para gadis yang memekik tertahan, mereka tahu seberapa tampannya keluarga Cullen, tapi melihatnya lagi selalu membuat mereka tersesat. Andai bukan karena auranya yang dingin mungkin sudah banyak gadis yang berlarian mendekatinya saat ini.
Carlisle diam menunggu di sisi mobilnya, matanya memperhatikan setiap anak yang keluar dari gedung sekolah. Dia baru tersenyum setelah melihat gadisnya keluar bersama teman-temannya. Dia ingin menghampirinya langsung namun dia sedikit ragu, jadi dia memilih menunggu di sana.
Tatapan mereka bertemu, saling mengunci satu sama lain. Dengan senyum manisnya Elise menghampiri Carlisle. Begitu tiba tangan dingin Carlisle menyelipkan anak rambut ke telinga Elise, kemudian bergerak membuka pintu mobil, mempersilahkan Elise masuk.
Bella yang tahu dia akan pulang sendirian berjalan cepat ke truknya. Dia nyaris terkena serangan jantung saat berbelok dan melihat sosok yang tinggi dan gelap bersandar di sisi truknya. Lalu dia sadar itu hanya Eric. Jadi dia mulai melangkah lagi.
"Hei, Eric," sapa Bella yang sudah sampai di truknya.
"Hai, Bella."
"Ada apa?" tanyanya sambil membuka pintu. Dia tidak memperhatikan nada suaranya yang kaku, jadi kata-kata berikutnya mengagetkan Bella.
"Ehh, aku hanya bertanya-tanya... maukah kau pergi ke pesta dansa musim semi denganku?" Suaranya bergetar.
"Kupikir anak perempuan yang mengajak," kata Bella, terlalu bingung untuk berdiplomasi.
“Well, ya," ia mengakuinya malu-malu.
Bella berhasil menenangkan diri dan berusaha tersenyum hangat. "Terima kasih untuk ajakannya, tapi aku akan pergi ke Seattle hari itu."
"Oh," katanya. "Well, mungkin lain kali."
"Tentu," Bella menyetujuinya, lalu menggigit bibir. Dia tak ingin Eric kelewat serius menanggapinya.
Dengan malas-malasan pria itu kembali ke dalam sekolah. Bella mendengar suara tawa samar-samar. Edward sedang melangkah melewati depan truk Bella, menatap lurus ke depan, bibirnya terkaput.
Bella membuka pintu, melompat masuk, dan membantingnya keras-keras. Dipacu truk itu hingga mengeluarkan suara memekakkan dan mundur ke jalanan. Edward sudah berada di mobilnya, hanya selang 2 kendaraan, meluncur mulus dihadapannya, memotong jalan Bella.
Edward berhenti di sana, menunggu keluarganya. Bella bisa melihat mereka berempat berjalan kemari, tapi masih di sekitar kafetaria. Bella menimbang-nimbang untuk menyengol bemper Volvo yang mengkilap itu, tapi ada kelewat banyak saksi. Mobil-mobil lain sudah mulai antre.
Tepat di belakangnya, Tyler Crowler dengan Sentra bekas yang baru dibelinya melambai pada Bella. Bella terlalu jengkel untuk menyapanya. Jadi dia memandang kemana saja kecuali mobil di depannya, dia melihat mobil Carlisle sudah tidak ada di parkiran dia mengeluh kenapa Carlisle tidak membawa anak-anaknya sekalian. Di tengah kekesalannya dia mendengar suara ketukan di jendela truk, ternyata Tyler. Bella melirik spionnya, bingung. Mobil Tyler masih menyala, pintunya terbuka. Bella mencondongkan tubuh ke sisi truk untuk membuka jendela. Keras sekali dia hanya bisa membukanya separuh sebelum akhirnya menyerah.
"Maaf, Tyler, Cullen menghalangiku," kesal Bella, jelas kemacetan ini bukan salahnya.
"Oh, aku tahu, aku hanya ingin menanyakan sesuatu selagi kita terjebak disini." Ia nyengir. "Maukah kau mengajakku ke pesta dansa musim semi?" lanjutnya.
"Aku akan pergi ke luar kota, Tyler," Suara Bella agak ketus. Dia harus mengingat-ingat bukan salahnya kalau Mike dan Eric telah menguras kesabarannya hari ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
TWILIGHT SAGA X OC
Fanfiction[Carlisle x OC] Sejak kehidupan pertamanya sekalipun Elise tidak pernah takut akan kematian namun saat sebuah van melaju kencang ke arahnya saat itulah untuk pertama kalinya dia takut tidak bisa hidup di hari esok. Membayangkan bagaimana terlukanya...