EPISODE 12 : INGIN MENCOBANYA?

531 132 87
                                    

Malam itu Elise menangis sepanjang malam, Carlisle mencoba menenangkannya namun tidak berhasil. Tangisan Elise sangat memilukan sampai siapapun yang melihatnya juga ikut terluka. Carlise sampai harus memberi Elise obat penenang yang membuat gadis itu akhirnya tidur dengan nyenyak.

Keesokan harinya Elise masuk ke dalam mode penenangan dirinya terhadap stress, dia tidur sepanjang hari tidak ingin makan atau melakukan sesuatu dan itu berlangsung selama tiga hari sampai Carlisle perlu menyuntikkan nutrisi melalui botol infusnya.

Setelah tiga hari itu seperti tidak terjadi apa-apa Elise kembali seperti sebelumnya, dia bahkan seperti lupa pada apa yang menimpanya selama tiga hari itu. Jadi Carlisle sama sekali tidak membahasnya dia memilih menunggu Elise bercerita dengan sendirinya.

Selama seminggu itu Bella selalu datang ke rumah sakit untuk menemani Elise. Dia menceritakan kejadian di sekolah dan beberapa teman mereka yang selalu menitip salam. Elise cukup terhibur dengan kehadiran Bella, dia senang bisa mendengar cerita Bella. Keluhannya selalu menjadi cerita komedi yang sayang untuk dilewatkan.

Tepat saat senin malam Elise kedatangan tamu yang mengejutkan, para Cullen dan Hale. Mereka datang membawa buah tangan dan buket bunga. Untuk pertama kalinya juga Elise bertemu dengan Esme.

Dia wanita cantik dengan kulit seputih salju, bibir semerah darah dan rambut hitam sehitam bingkai jendela di kamarnya, seketika Elise teringat pada dongeng putri salju. Esme seperti perwujudan dari karakter putri salju. Yang membedakan wanita ini dengan putri salju dalam dongeng adalah tatapan penuh kasih sayang keibuan daripada tatapan polos dari seorang gadis yang baru mengenal dunia.

"Kau lebih cantik dari yang digambar Alice dalam sketsa," puji Esme.

Elise tersenyum ramah membalas senyumnya dia berkata, "Tidak kau lebih cantik, seperti putri salju,"

Sebenarnya Elise memuji dengan sungguh-sungguh namun kalimat polosnya mengundang tawa bagi Emmett. Yang lain hanya tersenyum tidak berani tertawa terang-terangan seperti Emmett.

Rosalie menyikut Emmett untuk mengingatkannya agar ia berhenti tertawa.

"Aku mengatakan yang sejujurnya, Esme terlihat seperti putri salju," sangat menyebalkan memang saat kau menjadi bahan tertawaan orang lain. Sepertinya dia mulai mengerti bagaimana perasaan Bella.

Emmett yang semakin tertawa membuat Elise kesal jadi dia menendang kakinya.

"Berhenti menggoda Elise, Emmett," Carlisle menengahi di antara keduanya, dia menenangkan Elise dengan membawanya ke pangkuannya. Tangannya dengan lembut mengusap kaki Elise.

"Apakah sakit?" tanyanya lembut.

Elise menggelengkan kepalanya dengan lucu, "Aku tidak menggunakan tenaga, lagi pula itu tidak akan membuatnya sakit,"

"Lalu kenapa kau malah menendangku?"

Elise mengangkat bahunya, "Kepuasan tersendiri,"

Emmett tertawa, "Kau gadis aneh,"

"Terima kasih untuk pujiannya,"

Teringat sesuatu Elise memandang ke arah Jasper yang juga sedang melihat ke arahnya, "Jasper kau tidak masalah datang ke sini?"

"Aku sebenarnya ragu waktu memutuskan untuk datang ke sini, namun mengingat ada kau jadi tidak apa-apa,"

Elise mengerutkan keningnya ia masih ingat kejadian di gymnasium. Ia sebenarnya tidak tahu bagaimana reaksi Jasper karena saat itu mereka tidak ada di sana namun mengingat Carlisle bilang Jasper langsung dibawa pulang jadi itu pasti tidak baik.

Carlisle dengan jari-jarinya mengusap kening Elise, "Setelah kejadian di gymnasium, Alice buru-buru membawa Jasper pulang ke rumah. Saat itu tidak ada Edward yang bisa membaca pikiran jadi Alice salah mengartikan sesuatu. Daripada tidak bisa menahannya, Jasper malah lebih kepada terkejut dan bingung.

TWILIGHT SAGA X OCTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang