EPISODE 10 : BELLA HANYA INGIN TAHU

509 116 2
                                    

Carlisle baru saja keluar dari ruang operasinya. Dia baru akan kembali ke ruangannya ketika mendengar bahwa ada korban kecelakaan dan menyebut keluarga Kepala Polisi Swan dan temannya terlibat.

Satu orang yang terlintas dalam benaknya, Elise. Dia sangat takut jika Elise juga menjadi korban. Dia buru-buru berjalan ke UGD untuk memastikan. Di depan pintu UGD dia berpapasan dengan Edward.

Raut bersalah Edward membuat segala pikiran buruk terlintas dalam pikirannya.

"Dimana Lise?" tanya Carlisle yang membuat Edward benar-benar merasa bersalah.

"Maaf aku hanya ingin membantunya terhindar dari pecahan kaca. Aku tidak sadar jika mendorongnya terlalu kuat."

"Dimana dia, Edward?" tanyanya sekali lagi yang membuat Edward untuk pertama kalinya melihat ekspresi marah Carlisle.

"Mereka membawanya ke IGD."

oOo

Mereka membawa Bella ke UGD, ruangan panjang dengan barisan tempat tidur yang dipisahkan oleh tirai berpola warna pastel.  Seorang juru  rawat meletakkan alat pemeriksa tekanan darah di lengan Bella dan termometer di bawah lidah.

"Dimana pasien yang datang sebelum aku?" tanya Bella yang tidak mendapati Elise di sana.

"Dia terluka cukup parah, jadi kami membawanya ke IGD."

Detak jantung Bella tidak karuan. Ia memikirkan bagaimana Elise memeluknya saat itu, "Apakah dia akan baik-baik saja?" tanyanya dengan suara tercekat.

"Dokter akan melakukan yang terbaik untuknya," jawab perawat itu yang sesuai dengan protokol.

Bella seketika teringat, "Tolong minta dokter Cullen untuk menanganinya, dia adalah pasien pribadinya."

"Begitukah? Kalau begitu aku akan segera mengabari dokter Cullen."

Lalu datang pasien lain, sebuah tandu diangkut ke tempat tidur di sebelah Bella. Dia mengenali Tyler Crowler, temannya di kelas Pemerintahan, balutan perban bernoda darah tampak erat membungkus kepalanya. Tyler kelihatan seratus kali lebih parah daripada yang dia rasakan namun itu tidak sebanding dengan luka Elise. Ia menatap Bella waswas.

"Bella, maafkan aku!"

Bella memicingkan matanya, "Aku tidak apa-apa namun kau harus banyak berdoa agar tidak dibunuh oleh keluarga Norris."

Seketika Tyler teringat dengan Elise, dia langsung keringat dingin saat tidak menemukan Elise di sana.

"Aku mengemudi terlalu cepat, dan mobilku selip..." Ia meringis ketika salah satu juru rawat mengelap wajahnya. "Aku benar-benar minta maaf."

Bella mengabaikan Tyler sepenuhnya hingga dia kemudian dibawa dengan kursi roda untuk merongent kepalanya. Bella berkali-kali bilang bahwa dia baik-baik saja dan dia benar. Dia bahkan tidak mengalami gegar otak.

Bella sangat ingin pergi namun juru rawat menghalanginya berkata bahwa dia perlu bertemu dengan dokter. Alhasil dia terperangkap di UGD.

Tyler masih terus mengganggunya dengan permintaan maaf dan berjanji akan melakukan apapun namun Bella tetap mengabaikannya karena semakin berisik dia memilih untuk tidur.

"Apa dia tidur?"

Bella mendengar suara yang merdu bertanya. Matanya langsung terbuka seketika. Di ujung kasurnya berdiri Edward Cullen dengan senyuman konyolnya menurut Bella.

Tyler memulai, hanya dengan mengangkat satu tangannya Tyler yang berisik dibuat diam oleh Edward. Bella menatapnya terperangah berpikir butuh berapa banyak usaha baginya agar manusia itu diam.

TWILIGHT SAGA X OCTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang