Holla readers!
Sebelum melanjutkan membaca, pastikan kalian udah baca disclaimer-nya di bab debu yaa. Ini adalah versi kedua dari AU Tiktok Hide and Seek. Jadi, buat kalian yang lebih suka membaca cerita versi AU bisa baca di akun tiktok @isnadee__
Dan buat yang lebih suka membaca versi narasi, selamat menyelami tulisan di cerita ini. Semoga kalian suka 😊
- HAPPY READING -
***
Sang mentari telah menampakkan wajah hangatnya beberapa waktu lalu. Senyumnya yang hangat seolah menjadi pertanda bahwa aktivitas hari ini akan segera berjalan. Membangunkan sebagian besar penduduk kota untuk bangun dan beraktivitas seperti hari biasa.
Gerbang sekolah SMA Garista yang semula sepi mulai ramai oleh para murid yang berdatangan. Berbagai macam raut wajah nampak menghiasi pelataran sekolah menengah akhir tersebut. Sebagian dari mereka memperlihatkan wajah mereka yang secerah suasana di pagi hari ini, kentara sekali seberapa semangat mereka untuk menjalani kegiatan di sekolah hari ini. Sebagian lainnya memilih memasang wajah lesu mereka saat memasuki gerbang sekolah. Kemungkinan mereka akan menjalani ulangan yang sulit hari ini.
Seorang siswi berambut panjang yang baru saja datang segera menuju bangkunya dan duduk dengan tenang. Menatap canda tawa riang yang teman-temannya lontarkan membuatnya tersenyum.
Ia duduk di bangku kelas XII saat ini. Tahun terakhir duduk di bangku sekolah menengah. Ia tengah membayangkan bagaimana kehidupannya setahun setelah ini. Setelah ia lulus dan berpisah dengan teman-temannya? Mungkin rasanya tak akan jauh berbeda dengan saat ia berpisah dengan teman-temannya saat SMP.
Gadis itu kembali tersenyum, di tengah-tengah ramainya interaksi dan canda tawa teman-teman sekelasnya, ia memilih untuk tetap duduk tenang di bangkunya. Menikmati pagi hari di ruang kelas dengan nyaman sembari menunggu teman sebangkunya datang.
"GUYSS! GUE PUNYA HOT NEWS!"
Hingga sebuah seruan yang berasal dari pintu masuk itu mengalihkan atensi semua orang di ruang kelas tersebut. Seorang siswa yang barusan berseru itu menumpukkan kedua tangannya ke kusen pintu nafas yang tersengal-sengal.
"Ada apa? Mau ngajak ghibah lo? O
Pagi-pagi juga," sahut salah seorang siswi yang sudah tahu akan tabiat temannya yang suka mengajak ghibah itu."Enggak, gue nggak mau ngajak ghibah, gue punya hot news buat kalian semua." Siswa itu menjeda sejenak kalimatnya demi menetralkan deru nafasnya.
"Kabar apaan?"
"Itu di audit ada ...."
"Ada apa?"
"Ada yang bunuh diri."
"HAH?!" Serentak sebagian besar murid di kelas tersebut menatap siswa yang baru saja mengatakan kabar tersebut.
"Jangan ngada-ngada, lo," sahut salah seorang siswi.
"Gue nggak ngada-ngada. Ini beneran, dan lo semua bakal kaget begitu tahu siapa yang bunuh diri."
"Siapa?"
"Ka-"
"Kalea gantung diri di audit sekolah."
Seseorang yang baru saja datang dan memotong kalimat seorang siswa itu membuat suasana kelas mendadak genting. Sebuah senyap yang terasa tegang memberikan ruang atas keterkejutan mereka atas kabar yang barusan mereka dengar tersebut.
"Brak!"
Gadis yang sedari tadi diam di tempatnya dan duduk dengan tenang di bangkunya itu tiba-tiba bangkit dengan tak santai hingga membuat meja dihadapannya bergeser dan menimbulkan suara. Tak peduli dengan tatapan teman sekelasnya, ia segera berlari keluar kelas dan menuju auditorium.
Bagaimana bisa ia merasa santai begitu mendengar kabar bahwa teman sebangkunya tiba-tiba bunuh diri? Dengan perasaan yang berkecamuk hebat, gadis itu melangkahkan kakinya dengan cepat menuju auditorium sekolah.
Kabar itu tentu telah menyebar dengan hebat di seluruh penjuru sekolah. Di depan gedung audit ramai oleh beberapa siswa yang menyaksikan situasi saat ini. Dengan sebuah mobil ambulance yang terparkir di depan gedung tersebut, semakin membuat perasaan gadis itu semakin berkecamuk.
Ia menerobos keramaian demi menyaksikan kebenaran dengan mata kepalanya sendiri. Tubuhnya terasa bergetar hebat, perasaan berkecamuk yang dalam dadanya membuat emosinya tiba-tiba naik hingga menimbulkan sebuah cairan kristal bening melalui kedua matanya.
Ini bukan kebohongan, ia melihat dengan mata kepalanya sendiri. Saat para petugas mendorong brankar menuju mobil ambulance, dan saat sebuah kesiur angin menyibakkan kain putih yang menutupi tubuh tersebut, ia melihat dengan jelas siapa sosok yang tergeletak tak bernyawa itu.
Tubuhnya terasa melemas, cairan kristal bening yang sedari ditahannya tak mampu ia bendung lagi. Kalea Michelle, sahabat karibnya itu, benar-benar telah mengakhiri hidupnya sendiri.
Suasana pagi yang tadinya cerah itu kini berubah menjadi muram hanya dalam beberapa saat. Suasana pagi yang tenang itu, kini telah hirap, berganti dengan kabar duka akan sebuah kepergian.
***
Hide and Seek - Senin, 1 Juli 2024
***
-TBC-

KAMU SEDANG MEMBACA
Hide and Seek [END]
ActionSepuluh murid dari kelas XII IPA-3 di SMA Garista terlibat permainan mematikan. Permainan klasik bernama 'petak umpet' yang harusnya adalah permainan yang menyenangkan berubah menjadi permainan pertaruhan nyawa yang mengerikan. Awalnya, mereka adal...