5. Understand This Game!

39 21 0
                                    

"Apa saling tuduh memberikan jawaban? Konyol!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa saling tuduh memberikan jawaban? Konyol!"

- Kavindra Michael Abhistair -

***

Callista melangkahkn kedua kakinya dengan cepat menuju ruang musik. Gadis itu membuka pintu ruangan tersebut dengan cukup keras hingga membuat semua orang di ruang tersebut menatap ke arahnya.

"Guys-Aiden ...."

Callista menghentikan sejenak kalimatnya demi menetralkan deru nafasnya yang tersengal-sengal. Kedua tangannya bertumpu pada kusen pintu, sedang kedua matanya perlahan mengedar dan menatap tujuh orang di ruangan tersebut yang masih menatapnya.

"Udah meninggal," ujar Kavindra melanjutkan kalimat yang hendak Callista ucapkan.

"Kita juga udah membahasnya semalam," sambung Dion yang duduk tepat di sebelah Kavindra.

Callista mengembuskan nafas singkat. Ia menutup pintu ruang musik lantas beranjak menuju salah satu kursi yang kosong. Duduk di antara tujuh temannya yang lain.

"Jika diingat, jarak kematian antara Kalea dan Abyan dengan Aiden dua hari," ujar Hiza memecah lengang yang sempat tercipta. Mereka tengah membicarakan hal ini sejak sebelum Callista datang kemari.

"Apa hubungannya sama Kalea?" tanya Ayarra menanggapi, "Dia bahkan udah mati sebelum permainan ini dimulai."

"Apa mungkin, anonim adalah Kalea?" tanggap Alzian.

"Apa maksud lo? Kalea udah mati, dan nggak mungkin dia adalah anonim," jawab Ayarra spontan.

"Justru karena dia udah meninggal, bisa jadi dialah yang memulai permainan ini," balas Kavindra mengungkapkan opininya.

"Jadi, maksud lo, arwah Kalea yang ngelakuin ini?" tanya Daren dengan sebuah senyum miring di wajahnya. Sejenak, cowok itu menahan tawanya.  "Pfft! Nggak mungkin."

Seluruh pasang mata di ruangan tersebut sontak menatap Daren begitu cowok itu melontarkan kalimatnya. Ragas yang sedari tadi diam lantas ikut menanggapi, "Ingat, Daren. Kita di pulau Jawa."

Kali ini atensi mereka teralihkan ke asal suara. Tepatnya ke arah Ragas dan menerka-nerka kalimat yang akan cowok itu lontarkan setelah ini.

"Dengan segala hal mistis yang ada, apa yang Alzian dan Kavin ucapin ada benarnya. Kalau memang anonim adalah Kalea, kemungkinan dia meninggal dengan cara yang nggak wajar dan berusaha buat balas dendam."

"Ng-nggak mungkin!" sangkal Ayarra dengan cepat. "Kalea meninggal karena bunuh diri. Lo semua juga tahu itu, kan?" Ia menatap satu persatu demi melihat balasan teman-temannya atas ucapannya barusan.

Hide and Seek [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang