35. He is the Real Anonymous

53 18 2
                                        

"Aku akan menerima semua konsekuensi atas permainan ini, bahkan jika aku kehilangan diriku sekalipun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku akan menerima semua konsekuensi atas permainan ini, bahkan jika aku kehilangan diriku sekalipun."

- Anonim -

***

Pada tanggal 14 Februari lalu, bangku yang kosong di sebelah Hiza membuat seseorang mengerutkan keningnya dengan heran. Kavindra, cowok itu mempertanyakan keberadaan seorang siswi yang duduk di bangku tersebut. Kalea, di mana ia saat ini? Mengapa tidak datang ke sekolah? Bukankah olimpiade telah usai dan ia tak memiliki jadwal apapun untuk persiapan olimpiade? Lantas, ke mana ia sekarang? Apakah sakit

Pertanyaan demi pertanyaan itu mulai mengganggu pikiran Kavindra. Tak ingin terus bertanya dalam benak, ia lantas bangkit dari duduknya, berjalan ke arah seorang gadis yang selalu duduk sebangku dengan Kalea. Seorang gadis yang jujur, telah ia perhatikan sejak lama.

"Kalea di mana, Za?" tanya Kavindra, membuat Hiza yang tengah membaca novelnya lantas menoleh ke arahnya. Gadis itu menggelengkan kepalanya, "Gue nggak tahu, Kav, belum ada balasan dari dia."

Jawaban yang kemudian dibalas anggukan kepala oleh Kavindra. Bahkan sahabat karibnya pun tak tahu ke mana Kalea saat ini dan mengapa ia tak datang ke sekolah hari ini. Haruskah ia bertanya pada Ragas, kekasih Kalea sendiri? Tidak. Ia tak ingin membuat cowok itu salah paham.

Satu kenyataan tentang Kalea dan Kavindra, itu memang benar. Mereka adalah saudara kembar tak identik yang hidup bersama di panti asuhan hingga mereka terpisahkan karena ada seseorang yang mengangkat Kalea menjadi putri mereka. Lantas entah suatu kebetulan dari mana, mereka kembali bertemu di bangku SMA dan bahkan duduk di kelas yang sama. Meski begitu, mereka berdua saling sepakat satu sama lain untuk tetap menyembunyikan hubungan mereka.

Lantas pada hari senin, Kavindra merasa lega karena ia melihat keberadaan Kalea di ruang kelas. Namun, ia melihat ada yang aneh dengan saudaranya itu. Saat setelah berhasil meraih medali olimpiade, ia akan selalu menceritakannya dengan riang padanya, menyapanya dengan senyum merekah dan selalu terlihat sumringah. Namun, di mana senyum manis miliknya itu sekarang?

Kavindra sungguh merasa ada yang aneh dengan Kalea. Tidak biasanya cewek itu bersikap seperti itu, banyak diam dan jarang menyapanya dengan baik sama seperti hari-hari sebelumnya. Apakah ada yang terjadi padanya? Pertanyaan tiap pertanyaan semakin mengganggu pikiran Kavindra. Ia kira Kalea bersikap demikian karena mood-nya yang sedikit buruk, mungkin hanya akan butuh beberapa waktu untuk memperbaiki suasana hatinya.

Namun ternyata Kavindra salah besar. Puncaknya saat pada tanggal 26 Februari, setelah ia tak lagi melihat keberadaan Kalea sama sekali di sekolah. Ia memutuskan untuk pergi ke panti asuhan dan memastikan secara langsung apakah Kalea berada di sana atau tidak.

Hide and Seek [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang