25. It All Fell Down

16 6 3
                                    

"Bahkan setelah semuanya terungkap, pada akhirnya yang tersisa hanyalah penyesalan dan kepedihan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bahkan setelah semuanya terungkap, pada akhirnya yang tersisa hanyalah penyesalan dan kepedihan."

- Ragas Biantara -

***

Ruang temaram di suatu malam yang gelap, tak lantas membuat Ragas beranjak sejenak hanya demi memberikan penerangan di ruang kamarnya. Dengan tangan yang ternoda bercak darah, ditatapnya sebuah bingkai foto di tangannya dengan kedua mata yang kosong. Tatapannya terlihat begitu hampa, tak ada satu pun yang ia siratkan melalui tatapannya tersebut.

Segala hal buruk yang menyapanya belakangan ini semakin menghancurkan perasaannya. Persoalan tentang kematian kekasihnya, lantas permainan konyol yang menjeratnya hingga merenggut nyawa temannya satu persatu, tak lagi mampu ia ekspresikan melalui kata-kata.

Jemari cowok itu menyentuh wajah manis di balik bingkai foto itu dengan lembut. Perlahan, senyuman hambar terlihat menghiasai wajahnya. Bersamaan dengan hal itu, kerongkongannya terasa mulai tercekat, kedua matanya terasa memanas, ia tahu, hanya dalam satu kedipan, semuanya akan tumpah. Namun, ia masih ingin tetap mempertahankan semuanya.

"Maafin gue, Kal ...," lirih cowok itu dalam benaknya. Sebuah rasa sesal yang semakin membuatnya sesak terus menggerogoti perasaanya.

Hari itu, saat Kalea tidak masuk ke sekolah selama beberapa hari, harusnya ia menyadarinya lebih awal bahwa suatu hal yang buruk telah terjadi padanya. Seharusnya ia juga menghiburnya dengan baik, maka semua hal buruk ini tidak akan terjadi. Dan permainan konyol ini tidak akan pernah ada.

Dan pada hari itu pula, seharusnya ia menanyakan dengan jelas mengapa Kalea tiba-tiba ingin mengakhiri hubungan mereka yang berjalan dengan baik-baik saja.

"Cerita, Kal, ada masalah apa? Ke mana kamu tiga hari ini? Kenapa nggak masuk sekolah?"

Tanya Ragas dengan kedua mata yang menatap Kalea dengan lekat. Raut muram yang gadis itu perlihatkan membuat rasa khawatirnya semakin memuncak.

"Ragas ... Mari kita akhiri hubungan ini."

Mendengar kalimat yang jauh dari kata 'baik' itu membuat Ragas membeku di tempatnya. Apa yang Kalea ucapkan? Apa maksud gadis itu? Mengapa tiba-tiba sekali ingin mengakhiri hubungan dengannya? Mereka tak punya sedikit masalah pun sebelumnya. Lantas mengapa?

"Kalau ada masalah kita bisa bicarain baik-baik. Kenapa tiba-tiba kamu-"

"Aku bilang mari akhiri hubungan ini."

Sekali lagi Ragas membisu akan perkataan yang Kalea lontarkan. Cowok itu terlihat mengusap wajahnya dengan kasar lantas kembali menatap Kalea. "Dengan alasan?"

Hide and Seek [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang