"Semua orang bisa menjadi pengkhianat, bahkan orang terdekat sekalipun. Di saat kita lengah, ia akan menghancurkan kita."
- Kavindra Michael Abhistair -
***
Seantero sekolah tengah ramai membicarakan tentang kabar berita yang barusan beredar. Dari lorong per lorong, kelas per kelas, kantin, lapangan, semua orang terus membicarakan hal tersebut. Ini adalah kabar yang begitu mencengangkan bagi mereka semua, terlebih bagi anak kelas XII IPA-3.
Tentu, bagaimana tidak? Karena korban tersebut adalah salah satu murid dari kelas tersebut. Mereka belum mengetahui secara pasti siapa korban yang diberitakan dalam kabar tersebut, namun setelah kematian Callista dua hari lalu, mereka menjadi cemas jika seseorang tersebut berasal dari kelasnya.
"Tok! Tok! Tok!"
Suara itu mengalihkan atensi seluruh siswa di kelas XII IPA-3 tersebut. Mereka menghentikan aktivitas mereka dan menatap ke arah seorang wanita paruh baya yang baru saja memukul papan tulis beberapa kali di depan sana.
"Mohon perhatiannya," ujar wanita tersebut meminta atensi. Beliau adalah guru BK di sekolah ini. Karena Pak Harto yang masih belum sadarkan diri sejak dua hari lalu, salah seorang guru harus menggantikan Pak Harto untuk mengurus anak didik di kelas XII IPA-3 agar tetap kondusif.
"Setelah mendapat kabar buruk tadi, Ibu mohon kepada kalian semua untuk tetap tenang, dan tetap lakukan kegiatan hari ini seperti yang telah dijadwalkan," ujarnya.
Sesuai yang dijadwalkan? Tentu saja kegiatan belajar mengajar seperti hari-hari biasanya. Namun, hari ini adalah mata pelajaran fisika yang diampu oleh Pak Harto. Tetap saja kelas ini akan kosong selama dua jam pelajaran kedepan.
"Siapa korban dalam berita tersebut belum kita ketahui secara pasti. Jadi, tetaplah diam di kelas dan belajar dengan baik sembari menunggu jam pelajaran berikutnya tanpa pusing membicarakan berita itu, mengerti?"
Seluruh murid di kelas tersebut menganggukkan kepala mereka paham. Memang benar, mereka belum mengetahui secara pasti siapa korban di berita tersebut. Namun, setelah kematian Callista dua hari lalu dan ketidakhadiran Dion di kelas hari ini, hal itu menggiring mereka ada opini yang negatif.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hide and Seek [END]
ActionSepuluh murid dari kelas XII IPA-3 di SMA Garista terlibat permainan mematikan. Permainan klasik bernama 'petak umpet' yang harusnya adalah permainan yang menyenangkan berubah menjadi permainan pertaruhan nyawa yang mengerikan. Awalnya, mereka adal...