27. You Are Safe Tonight, But ....

32 14 2
                                    

"Untuk apa saling memahami jika pada akhirnya dikhianati oleh keegoisan?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Untuk apa saling memahami jika pada akhirnya dikhianati oleh keegoisan?"

- Iliana Hizael -

***

Kedua netra Hiza terpaku pada layar ponsel di genggaman tangannya. Ia menatap serentetan pesan yang baru saja ia terima. Sebuah pesan dari Anonim yang mengatakan bahwa ... Ia menjadi target malam ini.

Hiza menurunkan ponselnya. Apa ini? Permainan konyol ini masih terus berlanjut? Apakah Anonim benar-benar belum puas setelah melihat Daren ditahan polisi saat ini? Apakah ia sungguh ingin memusnahkan semua orang dalam permainan ini?

Pikiran Hiza saat ini terfokuskan pada Ragas. Apakah benar cowok itulah Anonim tersebut? Satu-satunya orang yang masih terus ingin balas dendam akan kematian Kalea adalah Ragas. Tangan kanan Hiza semakin erat menggenggam ponsel. Ia harus segera pergi ke sekolah sekarang untuk membuktikannya secara langsung. Dengan menjadi target, ia tidak akan menyia-nyiakannya. Anggap saja ini adalah kesempatan untuk bertemu dengan Anonim secara langsung.

Takut? Tentu saja Hiza merasakannya saat ini. Ia tentu mengkhawatirkan keselamatannya juga. Namun, ia harus bisa lolos dari permainan ini dan menghentikannya.

Dengan menaiki taksi, Hiza telah sampai di sekolah sepuluh menit kemudian. Tak ingin bertemu dengan satpam sekolah, ia memilih untuk memasuki area sekolah melalui pintu belakang. Sedikit sulit, namun lebih baik.

Suasana di sekolah itu lengang. Lampu-lampu di sekitar taman sekolah menyala memberikan penerangan. Perlahan, Hiza melangkahkan kakinya menuju auditorium sekolah. Namun tunggu! Langkah gadis itu terhenti untuk beberapa saat.

Ini adalah permainan petak umpet. Dan ia menjadi salah satu pemainnya saat ini. Ia harus bersembunyi terlebih dahulu sebelum pergi menuju benteng penjaga atau auditorium. Jika ia tidak bersembunyi, apakah artinya ia gagal karena tak mengikuti aturan permainan ini?

Di mana ia harus bersembunyi sekarang? Gadis itu berhenti sejenak, memikirkan satu tempat yang tepat untuk bersembunyi. Setidaknya, tidak jauh dari auditorium agar ia bisa lari ke tempat itu dengan cepat setelah Anonim bergerak. Apakah itu adalah gudang di belakang auditorium? Gudang itu sudah lama tidak terpakai,  meski begitu, itu bukanlah pilihan yang buruk.

Hiza memutar tubuhnya hendak beranjak pergi, namun ia sontak terperanjat begitu melihat seseorang yang entah sejak kapan telah berdiri di belakangnya. Detak jantung gadis itu terasa berdetak lebih cepat akibat terkejut. Kedua matanya menatap orang itu dengan was-was.

"L-lo?" tanya Hiza terbata. Gadis itu berusaha menetralkan rasa terkejutnya.

"Ngapain lo di sini?" tanya orang itu dengan kedua mata yang menatap ke arah Hiza dengan lekat. Ayarra, gadis itu menatap Hiza dengan penuh curiga.

"Gue yang harusnya tanya, ngapain lo di sini? Atau ternyata ...," lirih Hiza pelan, ia terlihat memicingkan matanya. "Lo anonim itu?"

Ayarra berdecih sembari memutar kedua bola matanya dengan malas. "Gue ke sini karena anonim, atau emang lo anonim itu?"

Hide and Seek [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang