A PROMISE

216 15 5
                                    


Malam itu Sunghoon membawa Jungwon ke sebuah hotel kecil yang tidak terlalu jauh dengan tempat tinggal mereka, hari telah larut tak akan ada orang yang akan melihat perselingkuhan mereka. Setelah memesan kamar, Sunghoon segera duduk di ranjang yang sudah di sediakan. Sedangkan Jungwon masih berada di depan pintu, pikirannya ragu untuk melakukan hal ini atau tidak, karna Jungwon tahu ini salah.

Melihat Jungwon yang diam saja, Sunghoon menginterupsi menatapnya tajam sembari berkata, "Jangan ragu Jungwon, kau tidak bisa menarik kata-katamu."

Jungwon menelan ludahnya kasar, Sunghoon yang tidak sabar menarik pinggang Jungwon untuk duduk di pangkuannya. Nyatanya pinggang itu begitu kecil dan ramping membuat Sunghoon bisa dengan mudah merengkuhnya. Jungwon hanya bisa mengikuti alur permainan Sunghoon.

Melihat Jungwon yang masih diam saja di pangkuannya, Sunghoonlah yang harus memulainya. Tangan besarnya meraih tengkuk Jungwon untuk ia cium. Di lumatnya bibir itu, sedangkan Jungwon membuka mulutnya lebar-lebar agar Sunghoon bisa mengaksesnya. Lumatan demi lumatan terasa begitu candu, apalagi Sunghoon melakukannya dengan tidak tergesa-gesa. Jungwon mulai menikmati aksi Sunghoon yang terkadang membuatnya melenguh kecil.

Tangan Sunghooon yang sedari tadi memeluk pinggang Jungwon tentu tak akan diam saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tangan Sunghooon yang sedari tadi memeluk pinggang Jungwon tentu tak akan diam saja. Tangan kirinya masuk kedalam sweater yang Jungwon kenakan, menjamah punggung kecil yang terasa mulus ketika Sunghoon sentuh, sedangkan tangan lainnya masuk ke dalam celana Jungwon, meraih bongkahan pantat untuk ia remas. Nyatanya pantat Jungwon tak sesemok seperti punya Sunoo, pantat itu begitu tepos hingga terasa kecil ketika sunghoon menjamahnya.

"Ahh.." Jungwon mulai melenguh kala Sunghoon menjamah tubuhnya, membuatnya semakin terangsang. Selesai dengan ciuman, Sunghoon ganti mencium leher jenjang Jungwon yang terlihat menarik dimatanya. Tangannya pun masih lihai meraba tubuh Jungwon.

"Ahh...Ahh.." Jungwon mendongak, matanya menutup, nafasnya memburu merasakan sensasi nikmat yang Sunghoon berikan padanya. Padahal tadi siapa yang harus di puaskan, namun kini Jungwon lah yang merasa dipuaskan oleh Sunghoon.

Wajahnya mulai memerah sayu kala jemari Sunghoon mulai mengobrak abrik lubangnya, mempersiapkan diri untuk memasuki Jungwon. Melihat wajah sayu menggemaskan Jungwon membuat Sunghoon semakin menegang. Dilucutinya seluruh pakaian yang melekat pada tubuh Jungwon hingga Sunghoon bisa melihat tubuh indah itu dengan jelas.

Matanya menggelap, ditatapnya Jungwon dengan raut laparnya. Sedangkan Jungwon telah terbaring pasrah di ranjang. Malam ini dirinya adalah milik Sunghoon, Sunghoon bebas melakukan apapun padanya. Hingga Sunghoon tanpa ragu memasukkan miliknya yang begitu besar.

"Uhhh.., sempit sekali kamu Jungwon." Erang Sunghoon mulai bergerak masuk semakin dalam.

"Uhh..Ahh... pelan-pelan." Rengek Jungwon merasakan punya Sunghoon begitu besar memasuki dirinya.

Fuck, sungguh nikmat kala punyamu di jepit lubang kecil itu, Sunghoon mulai menggerakkan tubuhnya, menikmati sensansi yang begitu nikmat, rasa nikmatnya tentu saja terasa berbeda kala Sunghoon bersetubuh dengan Sunoo. Sunghoon akui berselingkuh itu enak.

"Uh..hmm.. ah ..ahh." desah Jungwon kala Sunghoon menyentuh bagian terdalam prostatnya. Begitupun Sunghoon yang menggerang nikmat bisa menguasai tubuh Jungwon.

Mulut besarnya pun dengan lihai menjamah area dada dan leher Jungwon untuk ia hisap, di ikuti tubuh bagian bawahnya yang maju mundur mencari kenikmatan duniawi.

Jungwon telah keluar lebih dulu, di ikuti Sunghoon yang juga keluar begitu banyak di dalam tubuhnya, rasanya begitu puas, namun Sunghoon tak akan melakukannya sekali. Di suruhnya Jungwon untuk menungging agar Sunghoon juga bisa merasakan nikmatnya dengan gaya lain.

Aksi panas itu berlangsung lama hingga Jungwon meringkuk kelelahan, nyatanya nafsu Sunghoonpun tak ada bedanya dengan Jay. Melihat Jungwon yang kelelahan, Sunghoon tak kuasa untuk melanjutkannya. Dirinyapun sudah cukup puas menghancurkan Jungwon malam ini. Benar-benar nikmat dan tak akan pernah terlupakan.

Sunghoon mencium pipi Jungwon begitu lama sembari memeluk pemuda mungil itu. "Tidurlah sayang."

Tatapannya menghangat, Jungwon begitu tertegun kala Sunghoon tidak memaksa dirinya untuk terus melayaninya. Bahkan Sunghoon begitu lembut padanya, membuat Jungwon malah berharap untuk bisa merasakan sentuhan itu lagi. Namun itu tidak akan pernah terjadi. Setelah malam ini, Jungwon dan Sunghoon harus berjauhan.

Dan benar sesuai ucapan Jungwon semalam, saat Jungwon terbangun dari tidurnya, Jungwon sudah tak melihat Sunghoon di sampingnya, lelaki itu telah pulang lebih dulu meninggalkannya.

Awal mula perselingkuhan karena pasangan tidak ada di rumah.
Jangan lupa vote dan komen.

Not True LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang