Dua minggu Sunoo belum ada kabar akan kembali Gwangju membuat Sunghoon merasa frustasi karena lama di tinggalkan oleh istrinya itu. Tentu saja Sunghoon merindukan Sunoo, namun di samping itu ada yang membuat Sunghoon semakin frustasi. Dua minggu adalah waktu yang lama bagi Sunghoon untuk tidak memenuhi kebutuhan biologisnya. Kau tahu, Sunghoon seorang pria dominan yang memiliki nafsu. Sunghoon juga punya hormon birahi dalam tubuhnya jika lama tidak di penuhi rasanya begitu aneh.
Dan Sunghoon tidak pernah terbiasa melakukannya secara solo. Menurut Sunghoon melakukannya bersama orang terkasih jauh lebih nikmat dan memuaskan dari pada melakukannya sendiri. Sunghoon sungguh membutuhkan istrinya itu untuk menuntaskan nafsunya.
Dari pada bergelut dengan pikiran kotornya, Sunghoon lebih memilih untuk menyibukkan dirinya agar nafsunya tidak terasa. Sepertinya pergi berbelanja tidak ada salahnya, sabun mandinya habis dan Sunghoon juga ingin membeli camilan agar ia bisa memakannya sewaktu-waktu. Pergi berbelanja di supermarket bisa mengalihkan pikirannya.
Selesai berbelanja di supermarket, Sunghoon menjalankan mobilnya untuk pulang, jalan yang dilalui Sunghoon melewati restoran seafood tempat Jungwon bekerja. Rasanya Sunghoon ingin mampir sebentar untuk menemui Jungwon. Namun mengingat Jungwon selalu menolak ajakannya membuat Sunghoon mengurungkan niatnya. Sunghoon hanya menjalankan mobilnya pelan saat melewati restoran tersebut sembari mengamati keadaan restoran .
Namun tanpa di duga, pintu restoran terbuka menampilkan rekan Jungwon keluar dengan memapah tubuh Jungwon. Jungwon nampak mabuk tidak sadarkan diri. Sunghoon mengernyitkan matanya, apakah yang ia lihat benar jika itu Jungwon apa tidak. Namun netranya tak akan salah mengenali tetangganya itu.
Apa yang terjadi dengan Jungwon? Sunghoon segera menepikan mobilnya. Melihat pria itu rekan Jungwon yang masih memapah tubuh Jungwon untuk menjauh pergi dari restoran. Apakah rekan Jungwon tersebut hendak mengantarkan Jungwon pulang?. Namun dugaan Sunghoon salah. Tak jauh dari sana muncullah Soobin yang baru keluar dari mobilnya yang telah terparkir di pinggir jalan. Pria tersebut langsung menyerahkan Jungwon yang tak sadarkan diri pada Soobin sembari menerima tips dari Soobin.
Mengingat Soobin punya niat buruk pada Jungwon. Sunghoon langsung berlari begitu saja keluar dari mobilnya untuk menghentikan Soobin yang hendak membawa Jungwon pergi.
Sebelum memasuki mobilnya sembari membawa Jungwon masuk, pergerakan Soobin terhenti karena panggilan seseorang.
"Soobin kau mau membawa Jungwon kemana?" ucap Sunghoon tegas dengan alis bertaut tidak suka.
Soobin mendecih pelan, lagi-lagi Sunghoon ikut campur urusannya. "Tentu saja aku akan mengantarkannya pulang. Dia sedang mabuk, rekan kerjanya tak ada yang tahu alamat tempat tinggalnya." Tutur Soobin memberikan alasan. Tentu saja Sunghoon tak akan percaya.
"Biar aku yang mengantarkannya pulang, rumahku lebih dekat dengannya." Tutur Sunghoon berusaha meraih Jungwon yang tak sadar berada di pelukan Soobin.
Namun Soobin seolah menjauhkan Jungwon dari Sunghoon. "Jangan ikut campur urusanku Sunghoon. Aku akan membawanya sendiri." Kukuh Soobin dengan alis bertaut marah.
Sial Soobin berniat membawa Jungwon ke suatu tempat mengingat Soobin menyukai Jungwon. Namun tiba-tiba sebuah pergerakan terjadi dari Jungwon, pemuda manis tersebut belum sepenuhnya tak sadarkan diri. Matanya terbuka dengan pergerakan kecil di tangannya. Mulutnya meracau tidak jelas.
"Pusing, Yeonjun hyung meracuniku, aku tidak ingin ikut dengan Pak Soobin." Tangan kecilnya berusaha melepaskan diri dari pelukan Soobin.
Mendengar itu Sunghoon langsung mendelik, "Kau berniat mencelakainya kan? Lepaskan Jungwon!"