OUTRAGEOUS

204 13 6
                                    




Hari ini Jungwon benar-benar merasa kelelahan, tubuhnya begitu lemas, bahkan kakinya terasa bergetar padahal hanya untuk berjalan. Jungwon merasa kondisi kesehatannya memburuk. Rami salah satu rekan kerja Jungwon di rastoran merasa tidak tega.

Rami mengadukan kondisi Jungwon pada bosnya, karena sang bos memaklumi keadaan Jungwon yang tengah hamil, Jungwon diperbolehkan untuk pulang dulu. Jungwon mengangguk mendengar perintah atasannya. Jujur saja tubuhnya terasa berat untuk bergerak.

Malam ini Jungwon tiba dirumah lebih awal dari biasanya, hal itu membuat Jay heran, namun seuntaian senyum kecil tercetak dibibirnya.

"Tumben pulang gak kemaleman, kebetulan sekali, besok karyawan-karyawanku akan datang ke rumah ini, aku bikin pesta. Kamu bersihin ruang tamu ama bikin makanan yang banyak gih buat besok." Perintah Jay begitu saja ketika Jungwon baru sampai rumah.

Jungwon menghela nafas lelah, alasan ia pulang lebih awal karena dirinya sakit tapi suaminya itu malah tidak membiarkan dia beristirahat sedikit pun.

"Hyung, bisakah hyung menyewa orang lain untuk mengurus pesta yang akan hyung adakan?, aku pulang cepat karena aku sedang gak enak badan. Aku mohon hyung ngertiin kondisi aku yang sedang hamil ini." Tolak Jungwon halus namun dengan penuh penekanan.

Jay gak mau denger alasan apapun dari Jungwon, dengan cepat ia mendekati istrinya itu dan langsung menjambak rambut Jungwon.

Awwh

"KAMU! Kalo diperintah sekarang gak mau nurut ya?, aku udah memenuhin kewajibanku sebagai suami buat nafkahin kamu, tapi kamunya malah kayak gitu, hah?, aku udah sabar ya Jungwon, aku gak batasin kamu buat keluar ataupun kerja sesukamu, aku sekarang udah gak maksa kamu buat ngelayani nafsuku, tapi apa yang aku dapat? Kamu disuruh gitu aja gak mau."

Tangan Jay masih menggenggam helaian rambut Jungwon. "Kamu sakit karena masih mertahanin dia, aku gak pernah bilang mau punya anak, tapi kamu tetap mertahanin dia, itu salah kamu sendiri Won." Tarikan tangan Jay pada rambutnya kian mengencang.

"Hyung sakit, aku mohon lepaskan. Iya-iya aku bakal bersihin rumah, aku bakal bikin makanan, tapi aku mohon lepasin." Jerit Jungwon, tangannya menyentuh tangan Jay yang masih nyengkram rambutnya. Jungwon gak mau Jay makin marah, jadi Jungwon ngalah pada egonya.

"Nah gitu, apa gunanya kamu jadi istri jika gak nurut sama suami." Cengkraman itu dilepas begitu kasar hingga Jungwon hampir terhuyung terjatuh. Namun Jungwon harus tetap kokoh berdiri, meski dirinya sudah tidak kuat pengen istirahat, namun keadaan menyuruhnya untuk tetap bergerak.

Setengah jam telah berlalu, Jungwon yang masih mengepel lantai ruang tamu merasa tidak kuat, dirinya betul-betul sakit, namun Jay memaksanya untuk tetap bersih-bersih.

"Gak kuat." Tubuhnya benar-benar terasa lemah, kakinya bergetar bahkan tidak mampu berdiri lagi. Jungwon terduduk di lantai begitu saja.

"Hyung aku bener-bener gak kuat, sakit hiks hiks." Rasanya pengen pingsan namun Jungwon berusaha untuk tetap sadar.

Jay yang melihat Jungwon tak kunjung menyelesaikan pekerjaannya, malah mengeluh terus menjadi semakin geram.

"Aku udah sabar ya Won tapi kamu malah males-malesan. Dasar istri gak guna", gagang pel yang masih dipegang Jungwon diambil kasar sama Jay, lalu digunain buat mukul tubuh Jungwon.

"Kamu emang harus diberi Pelajaran!"

Buk buk

Pukulan pada tubuhnya Jungwon terima, secara spontan Jungwon meringkuk buat ngelindungin perutnya agar gak kena pukulan Jay.

Not True LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang