Tanpa Sunghoon duga paginya ketika ia masuk kantor, Sunghoon melihat Jungwon yang tersenyum lebar sedang berbincang-bincang dengan Mina di lobby kantor.
Senyum tertarik dibibir Sunghoon karena bisa melihat lagi orang yang dikhawatirkannya itu. Tanpa pikir panjang Sunghoon langsung menghampiri Jungwon dan Mina.
"Jungwon, kau sudah sehat?" tanya Sunghoon dengan senyum lembutnya, tatapannya begitu teduh hingga Jungwon bisa merasakan jika Sunghoon juga mengkhawatirkannya.
"Aku sudah tidak papa pak Sunghoon." Jawab Jungwon dengan senyum lebarnya. Jarang-jarang Jungwon tersenyum lebar seperti ini. Sebelumnya tidak pernah.
"Ada yang ingin aku bicarakan pada mu." Sunghoon menoleh ke kanan kiri, namun lobby mulai dilewati oleh karyawan-karyawati yang hendak bekerja. Sunghoon butuh tempat yang sepi untuk berbicara dengan Jungwon. Mumpung masih ada waktu, lima belas menit lagi jam bekerja akan segera dimulai.
"Mina, bolehkah aku pinjam cleaner room sebentar, ada hal penting yang ingin aku sampaikan pada Jungwon." Tanya Sunghoon meminta izin pada Mina karena Cleaner Room adalah tempatnya Jungwon dan Mina.
"Aku tahu kok, gunakan sisa waktu yang ada untuk melepas rindu, pak Sunghoon. Kalau begitu aku mau sarapan dulu di cafetaria." Ucap Mina, berhambur pergi menyilakan dua orang itu untuk menggunakan cleaner room.
Sesampai di cleaner room, Sunghoon langsung memeluk Jungwon begitu saja. "maafkan aku Jungwon, seharusnya malam itu aku menolongmu."
Jungwon hanya terdiam, tak menyangka Sunghoon akan memeluknya seperti ini. Tangan kecil Jungwon dengan perlahan membalas pelukan Sunghoon.
"Rasanya malam itu aku ingin mati saja. Namun karena dia hidup aku tak ingin terus sengsara seperti itu. Kau tahu Sunghoon a aku sudah resmi bercerai dengan Jay hyung."
Mendengar itu Sunghoon begitu terkejut dan perlahan melepaskan pelukannya.
"Kau benar-benar bercerai?"
"Ya aku sendiri yang menggugatnya, atas segala perlakuan kasarnya padaku. Aku hanya ingin hidup bahagia bersama anakku." Jelas Jungwon masih dengan senyum lebarnya. Entah kenapa terlepas dengan ikatan pernikahannya dengan Jay membuat Jungwon takhenti-hentinya tersenyum penuh Syukur.
Kedua tangan Jungwon memegang perutnya yang terlihat membesar itu, sesekali mengelusnya. "Aku sempat khawatir malam itu aku akan kehilangannya." Sunghoon memperhatikan perut Jungwon. Jungwon hari ini terlihat begitu cantik dan segar apalagi dengan senyum lebarnya itu. Kecantikannya bertambah berkali-kali lipat.
"Bolehkah aku menyentuhnya." Ucap Sunghoon yang teringat jika malam itu Jungwon bilang jika Sunghoon lah ayah dari anaknya.
"Tentu." Jungwon duduk di kursi yang ada diruangan itu, sedangkan Sunghoon berjongkok menyesuaikan tingginya dengan perut Jungwon. Dengan perlahan Sunghoon meraba perut itu. Tiba-tiba saja sebuah gerakan terjadi, Sunghoon merasakannya.