GHOSTING

175 13 0
                                    

Jungwon terduduk lemas di cleaner room, waktu telah memasuki jam istirahat, pemuda itu mulai merasa kelelahan dan pusing

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jungwon terduduk lemas di cleaner room, waktu telah memasuki jam istirahat, pemuda itu mulai merasa kelelahan dan pusing. Jungwon mengambil bekal yang ia bawa, memakannya perlahan sembari melamun.

"Capek, pusing, lemes," monolognya, tangan kirinya menyentuh perutnya yang terasa mengganjal. Seonggok darah yang akan diberi nyawa ada di dalam sana. "Kamu jangan ngrepotin aku, aku harus kerja buat keluargaku." Sebotol air ditelannya hingga tandas. Jungwon harus mengisi tenaganya lagi untuk kembali bekerja. Yok jungwon kuat, Jungwon bisa. Bisa melewati hari-harinya yang sulit dan melelahkan meski dalam keadaan hamil.

***

Tahu jika Jungwon tak akan menggugurkan kandungannya, sikap Jay hanya biasa saja. Pria itu hanya kembali berbicara pada Jungwon selayaknya suami pada umumnya yang meminta perhatian dan jatah pada istrinya. Namun Jay tetap tak akan menerima bayi itu.

Tiga bulan usia kandungan Jungwon, perutnya terlihat lebih membesar, bahkan Jungwon sudah bisa merasakan detak dari Janinnya. Rasanya seperti ada yang hidup di dalam perutnya. Membuat Jungwon tersenyum kecil karena dirinya merasa tidak sendiri.

Perihal perutnya yang mulai membesar, orang-orang disekitar tempatnya bekerja mulai tahu akan kehamilan Jungwon. Hal itu menjadi pembicaraan di kantornya.

"Kau tahu Jungwon cleaner service itu, kayaknya dia hamil deh." Ucap salah seorang gadis teller pada rekan kerjanya.

"Beneran? Tapikan dia laki-laki." Sahut rekannya mulai menggibah tentang Jungwon.

"Laki-laki juga ada yang bisa hamil loh, meski jarang banget ada yang kayak gitu. Tapi Jungwon kayaknya emang hamil deh, perutnya terlihat berisi dari beberapa bulan yang lalu."

"Ah mungkin dia menggendut kali, mana ada laki-laki hamil." Masih protes rekannya.

"Kalo dia menggendut, mana mungkin yang berisi perutnya aja. Badan dia masih kecil, perutnya aja yang besar. Aku dengar - denger juga dia udah punya suami.

"Iya juga ya, beneran ini dia hamil."

Dua wanita itu menggibah di ruang resepsionis sembari memperhatikan Jungwon yang mengepel lantai tak jauh dari mereka.

Tiba-tiba Sunghoon datang, menanyakan laporan nasabah hari ini, samar-samar dengerin perbincangan dua rekan wanitanya itu. "ngomongin apa sih?" tanya Sunghoon sedikit kepo.

"Ah itu pak Sunghoon, banyak yang bilang Jungwon cleaning service itu hamil." Ucap teller itu polos.

Rekan di sampingnya menyenggol lengannya. Lagi gibahin seseorang malah ngasih tahu orang lain.

Sunghoon mengangguk paham, pantas saja perut Jungwon sedikit membesar ternyata desas desus yang beredar dia beneran hamil.

"Emang Jungwon itu udah nikah ya pak Sunghoon, mungkin pak Sunghoon tahu." Tanya gadis teller itu lagi menuntaskan rasa kaingin tahuannya.

"Dia udah nikah kok." Jawab Sunghoon sembari memeriksa laporan nasabah hari ini.

"Tuh kan bener dia udah nikah, tuan Sunghoon kenal ama Jungwon?" tanya teller lain di samping Sunghoon.

"Gak terlalu sih, tapi rumah kami gak jauh, jadi aku tahu kalo dia udah nikah." Jelas Sunghoon.

Dua gadis itu hanya ber oh ria. Wajarkan hamil jika udah menikah.

Menggunjing orang itu sarang dosa, jangan ditiru ya guys.
Jangan lupa vote dan komen.

Not True LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang