Setelah kejadian saat itu, Jungwon berusaha menjaga jarak dengan Sunghoon, seolah mereka tidak saling mengenal. Setiap Sunghoon akan mendekatinya, Jungwon selalu menjauh. Hubungannya dengan Sunghoon tidak boleh lebih dekat lagi. Jungwon hanya tidak ingin memperusak rumah tangga orang lain. Andaikan Sunghoon mempunyai rasa dengannya, itu tidak boleh terjadi. Ingatkan Jungwon jika Sunghoon telah beristri.
Sedangkan Sunghoon yang merasa di jauhi Jungwon tidak bisa berbuat apapun. Mengingat dirinya berbuat salah beberapa hari yang lalu membuat Jungwon menjauhinya. Namun dari lubuk hatinya Sunghoon, tak ada penyesalan dari perbuatan yang telah ia lakukan. Jika mengingat rasanya Sunghoon tidak bisa melupakannya. Jungwon sangat indah jika dipandang begitu dekat, terutama mata kucingnya yang sayu sangat menggoda nafsu Sunghoon. Pertama kalinya Sunghoon dibuat menggila oleh Jungwon. Katakanlah Sunghoon mulai mempunyai perasaan dan tertarik dengan Jungwon.
Hari-hari Jungwon berjalan biasa. Paginya bekerja di kantor malamnya di restoran seafood. Tak lupa mengerjakan tugasnya sebagai istri, membersihkan rumah dan memasak makan malam untuk Jay. Suaminya itu masih bergelut di meja kerjanya, padahal Jungwon telah memanggilnya untuk makan malam, namun Jay bilang akan memakannya nanti setelah pekerjaannya selesai.
Sedangkan Jungwon memakan makanannya terlebih dahulu kemudian mandi dan bergegas untuk tidur. Fisiknya tentu saja lelah setelah menjalani kesibukannya dari pagi hingga malam. Jungwon langsung memejamkan matanya tidur terlebih dahulu.
Jay telah menyelesaikan pekerjaannya. Mengisi perutnya yang kosong karena tidak bisa ia isi karena trading Saham malam ini. Setelah itu dirinya menyusul Jungwon yang telah terlelap di kamar mereka.
Hal yang paling Jay suka dari Jungwon adalah mengagumi kecantikan Jungwon. Istrinya itu jauh terlihat lebih cantik apabila terlelap dalam tidur damainya. Jay terduduk di samping tubuh Jungwon yang terbaring. Tangan besarnya mengelus pipi Jungwon yang terlihat menirus. Awal mereka menikah Jungwon masih memiliki pipi gembul yang terlihat menggemaskan di mata Jay. Namun sekarang pipi gembul itu mulai menghilang. Namun tidak mengurangi kadar kecantikan yang Jungwon punya.
Bagian tubuh yang paling Jay suka dari Jungwon adalah mata kucingnya yang begitu indah. Andai Jay tidak bisa mendapatkan Jungwon kala itu, Jay bisa saja mencongkel mata indah itu untuk ia jadikan pajangan pribadinya. Selain itu bibir mungil semerah delima yang begitu manis jika tersenyum. Jay sangat menyukai itu. Tidak hanya manis saat tersenyum, bibir mungil itu juga terasa manis jika dilumat.
Memandang kecantikan yang Jungwon punya membuat Jay terangsang. Minggu ini dirinya belum meminta jatahnya. Kenapa tidak ia lakukan sekarang?
Tangan besarnya bergerak melucuti pakaian yang Jungwon kenakan tanpa terlebih dahulu membangunkan si empu. Kepala Jay menunduk menghisap sebelah dada Jungwon yang saat ini terbuka. Tangannya yang lain mengangkat sebelah kaki Jungwon untuk ia masuki. Jungwon masih terlelap karena tidur nyenyaknya. Hingga Jungwon menggeliat tidak nyaman karena merasakan tumbukan di prostatnya. Matanya seketika terbuka.
"Jay Hyung?..."
"Ah...Jungwon... aku ingin melakukannya.. ah.." desah Jay disertai tubuhnya yang bergerak menumbuk tubuh Jungwon.
"Kenapa tidak membangunkanku..." protes Jungwon karena Jay melakukannya tanpa seizinnya.
Namun Jay tidak mengindahkan ucapan Jungwon dan berfokus pada kenikmatan yang diterimanya.
Jungwon ingin kembali protes namun mata elang Jay menatapnya begitu dingin membuat Jungwon sedikit menciut. Jay jika urusan nafsu tidak bisa di ganggu gugat. Jika Jungwon tak menuruti nafsunya Jay bisa marah dan melakukan hal gila padanya. Yang bisa Jungwon lakukan hanyalah mengikuti permainan suaminya itu.
"Menungging!" titah tegas Jay setelah ejakulasi pertamanya.
Mau tak mau Jungwon memposisikan dirinya untuk menungging, dengan gaya seperti ini dirinya akan jauh lebih lelah karena Jungwon harus menopang tubuhnya sendiri dan juga tubuh Jay yang bergerak di belakangnya. Namun tak ayal gaya doggy style adalah gaya ternikmat dalam bercinta.
Jay mulai bergerak brutal menggerakkan tubuhnya hingga membuat Jungwon mendesah kepayahan.
"Ah.. ah...ahh.. Jay Hyung...ah.."
"Fuck Jungwonie, kenapa kau seketat ini... jangan kaku..."
"Ahh...ah... aku tidak kuat , cukup hyung..."
Jay tetap melanjutkan aksinya tanpa mempedulikan rengekan Jungwon. Entah berapa kali dirinya telah keluar namun Jay belum merasa puas. Di genjotnya Jungwon hingga pemuda manis itu pingsan dan setelah ejakulasi terakhirnya keluar barulah Jay menyudahi aktifitasnya karena kantuk yang mulai menyerang. Jay akan tertidur nyenyak malam ini.
***
Jungwon terbangun dari tidurnya, lebih tepatnya terbangun dari pingsannya. Disampingnya terdapat Jay yang tertidur sembari memeluk tubuhnya. Jungwon melirik jam yang ada di dinding, waktu telah menunjukkan pukul lima pagi dan Jungwon harus bergegas bangun untuk memasak sarapan dan bersiap pergi bekerja. Ketika akan beranjak, tubuhnya masih tertahan karena Jay masih memeluknya. Merasakan ada pergerakan Jay membuka matanya, melihat tubuh mungil yang ada dipelukannya menggeliat ingin bangun. Jay justru mempererat pelukannya membuat Jungwon susah bangun.
"Hyung.. aku harus memasak." Rengek Jungwon meminta Jay untuk melepaskan pelukannya.
"Sebentar lagi, aku masih ingin memelukmu." Ucap Jay sembari mengecup sekilas bibir Jungwon. Jay paling suka jika melihat Jungwon baru bangun dari tidurnya. Mata kucingnya yang menyipit karena masih mengantuk terlihat menggemaskan bagi Jay. Jay terus mencium wajah Jungwon dari mulai kening, bibir dan pipi ia selami sebagai bentuk cintanya pada istrinya itu.
Jungwon yang di perlakukan begitu lembut merasa dicintai tidak bisa marah pada Jay karena kelakuan suaminya semalam yang begitu kasar. Oh ayolah, Jungwon juga mencintai Jay, bagaimana bisa Jungwon membenci Jay. Jay begitu tampan, mata elangnya, rahangnya yang tajam dan hidung mancungnya yang menawan siapa yang tidak terpikat oleh pria setampan Jay. Jungwon tahu banyak wanita yang menyukai suaminya ini, namun Jay masih saja memilih Jungwon sebagai pasangan hidupnya.
Sadar waktu terus berjalan, Jungwon harus segera bangun. Disingkapnya lengan besar Jay yang masih memeluknya untuk beranjak, Jungwon mulai berdiri untuk meraih celana pendek dan kaos oblong yang berserakan di lantai untuk ia kenakan, karena tadi Jungwon masihlah telanjang sehabis pergumulan panas mereka tadi malam.
Kalo jadi Jungwon kalian gimana guys?
Jangan lupa vote dan komen.