REALIZED

235 21 1
                                    


Pagi-pagi sekali Jungwon telah berkutat di dapur, memasak sarapan hari ini. Sudah pukul enam pagi namun Jay belum juga bangun, mungkin efek karena semalam begadang bekerja menjadikannya ia malas bangun. Jungwon sudah berusaha membangunkan suaminya itu, namun Jay tak ada tanda-tanda akan bangun. Ya sudah Jungwon sarapan sendirian.

Setelah sarapan, Jungwon harus berangkat bekerja. Kakinya kecilnya segera melangkah menuju kamar untuk membangunkan Jay kembali.

"Hyung bangun..." ucap Jungwon. Jungwon sudah siap-siap untuk bekerja, namun Jay tak kunjung bangun juga.

"Ehmm" hanya deheman serak sebagai balasan Jay, matanya pun masih senantiasa tertutup. Sepertinya Jay akan bangun siang.

"Aku pergi bekerja dulu ya hyung, sarapan sudah aku siapkan di meja makan." Ucapnya berpamitan pada suaminya yang tak ada tanda-tanda bangun.

"Hmm" hanya deheman yang Jungwon dengar. Sepertinya Jay tak akan merespon dan mempedulikannya. Tanpa membuang-buang waktu Jungwon segera keluar dari rumah besar yang ia tinggali. Lebih tepatnya itu rumah Jay, rumah suaminya, bukan rumahnya. Jungwon hanya sekedar menumpang disana.

Jungwon segera menunggu bus datang di halte, setelahnya ia pergi untuk bekerja disebuah kantor.

Setelah sampai disana, Jungwon segera masuk menuju cleaning room. Membuka loker miliknya untuk mengambil seragam kerja. Ya Jungwon harus mengganti pakaian biasa yang ia kenakan sekarang menjadi seragam warna ungu. Setelah itu dirinya mengambil sapu dan alat-alat kebersihan untuk membersihkan kantor ini.

Jungwon tidak bekerja sebagai orang kantoran pada umumnya, ijazahnya tak mumpuni untuk bekerja seperti itu. Lulusan SMA biasa hanya bisa melamar sebagai OB atau cleaning service, di perlukan jenjang sarjana untuk mendapatkan posisi yang dipandang baik oleh orang-orang.

Jungwon tak pernah mengeluh mengenai pekerjaan yang ia lakukan, selama itu baik dan tidak merugikan orang lain Jungwon tidak masalah. Satu per satu Jungwon membersihkan semua ruangan yang ada di kantor itu, dari mulai menyapu, mengepel, membersihkan jendela semua itu ia lakukan demi mendapatkan uang tambahan. Kantor tempat ia bekerja lumayan besar, cabang dari koperasi swasta terbesar yang ada di Korea. Beruntung Jungwon tidak sendiri, ada Mina satu-satunya temannya di kantor ini. Jungwon dan Mina adalah cleaning service.

Saat memasuki jam istirahat, Mina bercerita pada Jungwon jika hari ini terdapat karyawan baru di kantor ini, dengar – dengar ia di angkat sebagai manajer marketing baru yang menggantikan manajer marketing lama karena tidak kompeten dalam melakukan tugas. Jungwon yang mendengarkan penjelasan Mina hanya menyimak sembari duduk di ruang cleaner room.

"Tadi aku sempet liat orangnya won, ah dia tampan sekali..." seru Mina dengan wajah sumpringah membayangkan betapa tampannya orang baru itu.

"Benarkah?" tanya Jungwon penasaran. "Aku belum melihatnya."

"Aku yakin tidak lama lagi banyak karyawati dikantor ini yang akan menggodanya." Gibah Mina pada Jungwon.

"Bagaimana jika dia sudah punya istri, kan jadi zonk." Jawab Jungwon menanggapi candaan Mina.

"Hahaha" mereka berdua tertawa bersama, membayangkan karyawati-karyawati genit di kantor ini jika kecewa.

"Ya udah kalo gitu aku keluar dulu ya Won." Ucap Mina melangkahkan kakinya keluar dari cleaner Room. Kebiasaan Mina ketika istirahat adalah pergi keluar Perusahaan untuk mencari makan siang. Tidak seperti Jungwon, pemuda mungil itu lebih suka berdiam diri di cleaner room sembari membuka bekal yang ia bawa dari rumah untuk makan siangnya. Jungwon selalu makan dan menghabiskan waktu istirahatnya di sana.

Jam bekerja telah kembali di mulai, Jungwon dan Mina segera keluar dari Cleaner Room untuk kembali melakukan aktifitas bersih-bersih kantornya. Saat hendak menuju ruang resepsionis untuk bersih-bersih, Mina menyenggol lengan Jungwon, "Itu dia Won orangnya." Ucap Mina sedikit berbisik.

Jungwon langsung mengalihkan pandangannya ke arah pandangan Mina. Melihat lelaki yang di bicarakan Mina beberapa menit lalu. Jungwon membulatkan matanya, itu Sunghoon tetangga barunya kemarin. Jungwon tidak menyangka jika orang itu akan bekerja di kantor yang sama dengan kantornya. Lekas-lekas Jungwon menunduk, menyembunyikan wajahnya agar Sunghoon tak melihatnya ketika berpapasan.

Mina sedikit membungkuk hormat ketika berpapasan dengan Sunghoon karena Mina tahu jika Sunghoon sekarang adalah salah satu atasannya di kantor ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mina sedikit membungkuk hormat ketika berpapasan dengan Sunghoon karena Mina tahu jika Sunghoon sekarang adalah salah satu atasannya di kantor ini. Berbeda dengan Jungwon yang hanya mengekori Mina di belakang sambil menunduk.

Sunghoon tersenyum ramah ketika di beri hormat oleh orang-orang yang bekerja di kantornya, mengingat ini adalah hari pertamanya bekerja ia harus menciptakan kesan yang baik. Namun senyuman ramahnya itu luntur kala melihat seseorang yang memakai pakaian cleaning service tak memberikan sedikit sapaan atau bentuk hormat apapun padanya. Dahi Sunghoon mengkerut tidak suka, sungguh ada juga karyawan rendah seperti cleaning service yang tidak menghormatinya.

Lantaran dua cleaning service tersebut sudah berjalan jauh darinya, Sunghoon tak jadi menegurnya. Ia harus kembali lagi bekerja, memperbaiki kondisi koperasi ini yang katanya hampir bangkrut karena kinerja seseorang yang tak kompeten.

Sunghoon awalnya bekerja di koperasi yang sama di daerah Gangwon tempat tinggal asalnya. Karena kinerjanya yang bagus, dan koperasi cabang tersebut selalu stabil, Sunghoon di pindah tugaskan dari pusat untuk pindah mengelola cabang yang ada di Gwangju. Cabang di Gwangju beberapa bulan ini mengalami penurunan yang sangat drastic. Jika hal ini terus terjadi maka bisa dikatakan cabang di Gwangju akan bangkrut. Maka dari itu pimpinan pusat menyuruh Sunghoon untuk mengelola cabang di sana. Itulah alasan kenapa Sunghoon beserta istrinya pindah dari Gangwon ke Gwangju.

Jungwon sedari tadi hanya diam sembari bekerja, ia tidak menyangka manajer marketing baru yang dimaksud Mina adalah Sunghoon tetangga barunya. Jungwon akan merasa malu jika Sunghoon tahu bahwa dirinya bekerja disini sebagai cleaning service. Jungwon meremat alat pel yang dibawanya. Jika Sunghoon tahu dirinya bekerja disini apakah Jungwon akan di cerca?

***

Hari-hari selanjutnya, Jungwon melakukan pekerjaanya dengan lebih hati-hati, takut takut jika tetangga barunya itu melihat dan menyadari keberadaannya. Beberapa hari ini juga tidak terjadi hal apapun atau interaksi apapun antara Jungwon dan Sunghoon. Mungkin saja Sunghoon terlalu sibuk dengan urusannya sehingga tak akan menyadarinya. Jungwon sedikit bernafas lega, sepertinya dirinya tak akan ketahuan dan Sunghoon pun tak akan mempedulikannya. Begitu pikir Jungwon sehinga Jungwon bisa bekerja seperti biasa.

Tapi siapa yang tahu apa yang akan terjadi di kemudian hari, ketika Sunghoon ada urusan dengan salah satu karyawan resepsionis, tak sengaja dirinya melihat Jungwon yang tengah berbicara lembut pada seorang nasabah yang terlihat bingung dengan cara transaksi. Terlihat Jungwon menjelaskan kepada seorang wanita paruh baya dengan senyum lembutnya. Wajahnya nampak jelas mendongak tanpa menunduk sedikitpun membuat Sunghoon bisa melihatnya begitu jelas. Cleaning service itu jelas-jelas tetangganya, cleaning service itu juga yang kemarin-kemarin mengabaikannya dan tidak memberikan hormat padanya.

Sekali lagi Sunghoon sadar, alasan mengenai cleaning service tersebut yang terus mengabaikannya, karena itu Jungwon, tetangga barunya. Tapi kenapa Jungwon bekerja sebagai cleaning service? Padahal kan dirinya kaya, tinggal di rumah mewah bersama suaminya, membuat Sunghoon mengernyit heran. Sunghoon ingin menyapanya, namun karena terdesak pekerjaan yang harus ia lakukan dengan karyawan resepsionis ia akan menunda menyapa Jungwon.



Jungwon maluuuu guys
Jangan lupa vote dan koment

Not True LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang