WAKE UP

281 15 4
                                    





Bu mira terbangun dari tidurnya karena mendengar suara Jiwoo menangis. Bu Mira langsung bangkit untuk menenangkan Jiwoo, namun Jiwoo tak kunjung berhenti menangis, diberi susupun tak membuat tangisannya reda. Pak Ilham juga ikut terbangun karena suara tangisan Jiwoo yang mengeras.

Bu Mira menimang-nimang Jiwoo agar Jiwoo kembali tenang namun belum juga membuahkan hasil. "Bagaimana ini pak?" tanya bu Mira meminta pendapat suaminya.

"Mungkin dia pengen sama ibunya." Ungkap pak ilham asal.

"Tapi Jungwon masih sakit, kasihan dia kalo istirahatnya diganggu." Bu mira terus menimang-nimang Jiwoo.

"Sabar ya sayang, sebentar lagi mungkin Jiwoo bakal tenang." Ucap pak ilham pengertian.

Kedua sepasang suami istri itu terjaga hingga pak Ilham mendengar suara benda yang berbenturan dengan tembok.

"Suara apa itu? Dukh dukh?" ungkap pak Ilham begitu saja menajamkan Indera pendengarannya.

"Iya, aku juga denger, suara apa ya?" keduanya mulai bingung dengan suara aneh yang muncul tengah malam begini.

Bu Mira mendekat ke tembok untuk mendengar suara itu lebih jelas. Seperti suara benda keras yang dibenturkan pada tembok, di ikuti isakan suara Jungwon. Bu mira membelalakkan matanya, " Jungwon kenapa? Kenapa dia menangis tengah malam seperti ini?" ucap bu Mira begitu saja menyimpulkan.

"Ada yang tidak beres ini, kita harus memastikannya." Takutnya Jungwon bunuh diri atau sebagainya. Jiwoo sudah sedikit tenang dan Bu mira meletakkannya pada box bayi yang ia punya. Langsung saja sepasang suami istri itu bergegas untuk menemui Jungwon.

.

Jungwon sudah tak sadarkan diri, membuat Jay bisa lebih mudah untuk membawanya pergi. Ketika Jay hendak meraih tubuh itu untuk ia gendong, aksinya itu terpergok tetangga Jungwon.

"Siapa kau? Apa yang kau lakukan dengan Jungwon?" ungkap bu Mira dengan mata melotot melihat Jungwon tak sadarkan diri bersimpah darah. Pria itu bukan pria yang tadi sore membawa Jungwon berobat, namun pria lain. Jangan-jangan dia maling.

"Sial.." malah ketahuan Jay justru mengumpat.

"Siapa kamu dan jawab pertanyaan kami, kenapa kau melakukan hal itu pada Jungwon." Pak ilham mendekati Jay namun Jay malah memukulnya. Benar-benar pria Jahat. Pria itu memang hendak mencelakai Jungwon.

Pak ilham pun tak mau kalah dan segera menangkap Jay untuk ia laporkan atas aksi penganiayaannya. Bu Mira langsung meraih Jungwon yang masih bernafas, segera menelpon ambulan dan tak lupa memberitahu Heeseung jika Jungwon terluka.

Pak Ilham sempat beradu fisik dengan Jay, karena dulunya ia mantan pegulat, mudah baginya untuk melumpuhkan Jay dengan cara membuat pria itu pingsan. Malam ini terjadi sebuah kekacauan di unit apartemen lokal. Bunyi sirine ambulance membangunkan tetangga-tetangga yang lainnya.

Jungwon harus segera diselamatkan. Heeseung datang dengan nafas tersengal-sengal karena berlari kencang, bahkan piyamanya terlihat begitu berantakan. Bu Mira langsung menceritakan apa yang ia lihat pada Heeseung dengan air mata yang berderai. Kasihan Jungwon sedang sakit malah dianiaya seseorang yang tak dikenal. Sedangkan pak Ilham melaporkan Jay ke kantor polisi terdekat.

Jungwon langsung dibawa ke rumah sakit dengan di temani Heeseung yang khawatir. Sedangkan bu mira masih harus menjaga Jiwoo, tak lupa bu Mira juga memiliki seorang anak di rumah.

"Jungwon bertahanlah, kenapa Sunghoon tak menjagamu." Heeseung bahkan menitihkan air mata melihat keadaan Jungwon mengenaskan seperti ini.

"Hyung mohon bertahanlah... kamu orang yang baik." Semoga saja Tuhan belum sayang pada Jungwon.

Not True LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang