BEGIN

557 22 2
                                    

Jungwon sedang menyapu rumah besarnya, di sudut ruangan dekat dengan jendela Jay tengah duduk di kursi yang depannya terdapat meja beserta peralatan bekerja Jay

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jungwon sedang menyapu rumah besarnya, di sudut ruangan dekat dengan jendela Jay tengah duduk di kursi yang depannya terdapat meja beserta peralatan bekerja Jay. Monitor yang ada didepannya menyala menampilkan grafik perkembangan, tablet di tangannya juga ikut menyala, pertanda lelaki tersebut masih berkutat pada pekerjaannya.

Bel rumah tiba-tiba berbunyi, pertanda terdapat tamu atau seseorang yang datang. Tapi siapa?, mengingat hari telah malam. Mendengar bel berbunyi, lekas-lekas Jungwon mengakhiri kegiatannya membersihkan rumah untuk membukakan pintu, mengenai siapa orang yang datang itu. Namun dengan segera Jay menginterupsi, "Tidak perlu, biar aku saja yang membukanya, lanjutkan saja pekerjaanmu." Ucapnya datar, lalu segera beranjak dari kursinya.

Mendapat perintah dari Jay, Jungwon lantas mengangguk dan melanjutkan kegiatan bersih-bersihnya.

"Baik hyung."

Jay segera membuka pintu, bertanya-tanya mengenai siapa orang yang hendak bertamu di waktu menjelang larut malam ini. Pintu terbuka menampilkan dua laki-laki yang datang menyapanya dengan senyum ramah.

"Halo..." sapa seorang lelaki dengan tubuh lebih mungil dari lelaki di sampingnya.

"Siapa?" tanya Jay heran dengan dahi mengkerut, Jay tidak mengenal mereka. Lalu apa maksud kedatangan mereka?

Lelaki yang lebih tinggi tersenyum canggung ke arah Jay sembari menyodorkan sekantong makanan yang ia bawa.

Jay lantas menerimanya dengan sedikit bingung.

"Kami baru saja pindah hari ini." Ucap pemuda manis memberi tahu agar tidak tercipta suasana canggung di antara mereka.

Ah.. tetangga baru. Seingat Jay rumah di sebelah rumahnya memang disewakan atau di jual. Paham dengan situasi, Jay langsung tersenyum ramah menanggapi tetangga baru mereka.

"Berasal dari mana?" tanya Jay penuh ramah sembari berbasa-basi.

"Kami dari Gangwon." Jawab pria bertubuh mungil dengan senyum secerah matahari.

"Wah jauh sekali." Tanggap Jay lantaran jarak Gangwon ke Gwangju memang sangat jauh.

"Maaf kami baru bisa menyapa, karena kami masih sibuk berbenah, sekalian ngasih oleh-oleh dari Gangwon." Yang mungil lebih banyak berbicara dari pada yang tinggi, namun sesekali yang lebih tinggi juga menanggapi apa yang di ucapkan pasangannya dalam menyapa tetangga baru mereka.

"Kenalkan namaku Sunoo, dan ini..." Sunoo menunjuk pria tinggi yang berdiri di sampingnya, "Ini suamiku." Ucapnya memperkenalkan diri.

Jay langsung menjabat tangan Sunoo dan suaminya.

"Aku Sunghoon." Ucap Sunghoon memperkenalkan diri sebagai suami Sunoo.

Jay lantas juga memperkenalkan dirinya, "Aku Jay pemilik rumah ini." Ucap Jay dengan senyum simpul di wajahnya.

"Anda tinggal sendiri?" tanya Sunoo, rumah sebesar ini terlihat sepi, tak ada suara apapun terdengar dari dalam rumah Jay. Apakah Jay tinggal sendiri?.

"Tidak, aku tinggal bersama istriku. Jungwon kesini sayang." Panggil Jay sedikit berteriak ke dalam rumah.

Jungwon yang merasa terpanggil segera meletakkan alat bersih-bersihnya, jika Jay sudah memanggilnya seperti itu mungkin ada hal yang perlu ia lakukan. Bajunya yang terlihat berdebu sehabis bersih-bersih ia usap usap dengan tangannya agar tidak memberi kesan kotor. Jungwon segera berjalan menghampiri Jay.

"Ya Hyung, ada apa?" tanyanya.

"Ini tetangga baru kita sayang."

"Ah tetangga baru." Jungwon segera menjabat tangan Sunoo. "Saya Jungwon."

"Jungwon ya?, aku Sunoo, salam kenal ya won. Oh iya dan ini Sunghoon suamiku." Perkenalkan Sunoo dengan Sunghoon terhadap Jungwon.

Jungwon lantas menjabat tangan Sunghoon. "Sunghoon." Ucap Sunghoon singkat, dengan senyum simpul di wajahnya.

Karena hari menjelang larut. Sunoo dan Sunghoon tidak bisa berlama-lama berkunjung menyapa tetangga baru mereka.

"Ya udah kalo gitu kami pulang dulu." Pamit Sunoo dengan senyum lebar di wajahnya. Jungwon menanggapi Sunoo dengan senyum lembut.

Tetangga baru mereka telah pulang, pintu rumah besar itu segera di tutup oleh Jay.

"Mengganggu saja. Malam – malam gini apa mereka gak mikir bakal ganggu istirahat orang gak sih." Komentar Jay begitu saja sambil menyerahkan sebungkus makanan yang ia peroleh dari pasangan tersebut pada Jungwon.

Jungwon membukanya, melihat makanan yang ada di dalamnya, daging ayam sutera panggang. Dari warnanya sepertinya ini habis dipanaskan. "Mungkin saja mereka ingin memberikan makanan ini sekarang agar tidak basi besok hyung, kan dari pada mubazir gak mereka makan." Ucap Jungwon memberikan pengertian.

Jay lalu segera duduk di kursinya semula melanjutkan pekerjaannya yang belum selesai.

"Hyung gak mau makan ini?" tannya Jungwon hendak menyajikan daging ayam itu ke piring. Kalau tidak cepat di makan, makanan itu memang akan tidak enak, alias basi.

"Ah makan kamu saja." Tolak Jay yang sudah gak mood lantaran pekerjaan pentingnya harus tertunda gara-gara tamu tak diundang.

Ya sudah kalau Jay tidak mau memakannya biar Jungwon yang memakannya. Saat akan memasukkan daging itu kedalam mulutnya, tiba-tiba Jay menginterupsi, "Pekerjaan kamu udah selesai?"

"Belum hyung." Jungwon menggeleng, tadi dirinya baru selesai mengepel lantai, Jungwon belum mencuci dan mengeringkan baju.

"Ish.. seharusnya kamu selesein dulu pekerjaanmu itu, baru kamu bisa istirahat, makan, tidur. Gimana sih?" Jay selalu mengomentari apa yang harus dilakukan Jungwon.

Dari pada membuat Jay marah, Jungwon segera meletakkan sendoknya, bergegas ke belakang untuk mencuci baju kotor dan mengeringkannya.

Akhirnya aku kembaliiii....
Bagaimana teman teman feelnya chapter pertama?
Jangan lupa vote dan coment

Not True LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang