{SEIYA POV}
''Majulah, bodoh!!''
Siapa itu?? Apa maksudnya maju? A-Aku tak bisa. B-Bagaimana jika Rina malah ditembak duluan? Bagaimana jika yang lain terluka? Aku harus bagaimana? Ini terlalu menakutkan.
''Jika kau tak maju, malah bertambah korban nantinya!! Seperti Otou- san dan Okaa- san!!''
Aku tak bisa. Tubuhku gemetaran. Walau tanganku memegang nichirin, aku tak bisa mencabutnya.
''Dasar bedebah!! Kalian semua sampah!!''
Eh?? Eh?!! Kenapa Atsumu- san malah maju?! Aaaaa .... Gawat!!! Bagaimana ini?? Apa yang harus kulakukan??.
''Sudah kubilang maju, bodoh!!''
Tidak. Aku tidak bisa ...
''Bunuh mereka berdua sekaligus''
Tidak. Bagaimana ini? Aku tak mau kehilangan seseorang lagi. Tapi aku tak berani. Sebenarnya siapa yang berbisik di kepalaku ini?! Jika berisik, setidaknya bantulah aku!!
''Baiklah. Aku akan membantumu. Tapi konsekuensi tanggunglah sendiri, Sisi Baik. Berikan hati kecilmu untukku, Seiya''
{SEIYA POV END}
***
Mentari terbit di ufuk barat. Sinarnya menyinari dunia yang gelap. Cahayanya menembus celah jeruju besi yang disinggahi para tahanan. Terutama Seiya yang terbangun dikasurnya. Dia bangun dengan tubuh yang sakit semua.
Hari pertama di rutan sangat kacau, karena ikut naluri jahatnya, dia tak segan menerima tantangan dari para penghuni tahanan sampai babak belur. Sekali lagi dia sedikit menyesal mengikuti naluri jahatnya. Dia tak bisa mengendalikan emosi dan berujung membantai penggangu cafenya dan menakuti para pengunjungnya.
Seiya langsung diamankan begitu polisi datang, dia tak begitu ingat kejadian dua hari yang lalu saat dirinya ditetapkan masuk penjara. Hey! Apakah hukum di negara ini juga sama dengan negara wakanda?? Padahal dia berusaha melindungi orang - orang sampai melebihi batas kemampuannya, kenapa malah dia yang ditahan 10 tahun penjara?!.
''Oh? Sudah bangun rupanya, Anak Baru''.
Seiya menoleh ke samping, teman satu selnya yaitu wanita kisaran 20 tahunan, tubuh dan lengannya bertato, dia juga tukang rokok. Dia mirip seperti Seiya. Hanya saja dia serampangan seperti preman, serta dia mantan LC di Shibuya yang terkena kasus kekerasan terhadap pelanggan sampai pelanggannya koma sebulan. Namanya Ryume Hoshiro.
''Ohayo, Ryume- san,'' sapa Seiya dengan nada serak. ''Ohayo. Sepertinya kau kesulitan di hari pertama ya? Tapi hebat juga kau. Bisa mengalahkan para bedebah songong itu,'' ujar Hoshiro dengan seringai tertarik. Dia menepuk bahu Seiya lalu mengusak rambut si gadis.
''Ayo cuci muka. Sebentar lagi jam sarapan,'' ajak Ryume.
***
Kehidupan di rutan tidak terlalu buruk. Menginjak hari kedua dan selanjutnya, Seiya bisa merasakan hidup damai. Biasanya anak baru di rutan selalu jadi sasaran bully-an. Namun karena mereka kalah dengan Seiya, mereka tak berani menggangu gadis itu lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Barista Girl (M.Osamu × Readers)
Fanfiction''Cintaku padanya seperti Kafein. Selalu membuatku candu''- Miya Osamu. Inilah kisah Osamu yang jatuh cinta pada si manajer cafe muda di Hyogo. Namun banyak rintangan dan saingan yang tak terduga, ditambah si barista punya hal tersembunyi dalam hidu...