Inarizaki. 10.00
.
.
.
''Hari ini, kita akan berolahraga bersama dengan kelas 2 - 3. Materi kali ini adalah bola basket''.Onoya- sensei, selaku guru olahraga kelas 2 menyampaikan pada murid kelas 2 - 1. Atsumu cemberut karena akan satu mapel dengan Osamu. Benar saja, mereka bertemu saja sudah melemparkan tatapan kesal. Namun si Osamu masa bodoh dan duduk bersama dengan Suna.
''Oh? Itu Seiya,'' tunjuk Suna pada Seiya yang duduk sendirian di depan mereka. Tempat duduk mereka di gymnasium tercampur dengan kelas lain, jadi wajar Seiya bisa dijumpai dimana saja.
''Apa dia tidak punya teman di kelasnya?'' Tanya Osamu. ''Dia jarang bergaul. Anehnya dia pintar berbicara,'' jawab Suna. Osamu berinisatif mendekatinya lantas mengambil duduk bersebelahan dengan Seiya, tentu dia mengajak Suna.
''Oh? Suna, Osamu- san,'' sapa Seiya menyadari keberadaan mereka. ''Apa kau selalu sendiri di kelas?'' Tanya Osamu. ''Yah ... tidak juga,'' ucap Seiya sambil tersenyum kecil. Lagi - lagi Osamu merona melihat senyuman pias di wajah Seiya. Mereka duduk diam sambil mendengarkan materi yang disampaikan Onoya- sensei.
''Sekian materi hari ini. Silahkan masing - masing kelas buat dua tim untuk tanding basket. Tim putra dan putri,'' ucap Onoya- sensei. ''Ha'i!'' Jawab anak muridnya.
''Ne, Ayakashima- chan. Ayo ikut tim,'' ajak temannya bernama Akibara Rina. ''Yorokonde,'' ucap Seiya setuju. Tim mereka telah jadi. Berjumlah 5 orang. Seiya menjadi penyerang bersama Rina. Seperti biasa, para lelaki yang mulai tanding duluan. Osamu, Atsumu dan Suna ikut serta dalam tim di kelasnya masing - masing. Dan seperti biasanya, Atsumu berdebat dengan kembarannya.
''Kau itu foul! Kau mendorongku!''- Atsumu.
''Kau saja yang lemah, kono BakaTsumu!''- Osamu.
''Itu pelanggaran, dasar tidak tahu peraturan!''- Atsumu.
Seiya hanya bisa memandang pertikaian mereka dari atas. Tak jarang dia mendengar sorakan dari perempuan kelas sebelah yang memuja - muji Atsumu. Wajar saja, dia 'kan artis sekolah. Usai pertandingannya para laki - laki, giliran perempuan. Seiya pemanasan bersama Rina. Namun dia didatangi oleh cewek kelas sebelah. ''Hmph! Hanya si pelayan cafe. Mudah ini''.
Netra Seiya menyalang menatap kepergian cewek yang meremehkannya. Rina menepuk bahu Seiya, membuat sang empu menoleh ke sana. ''Omae daijoubu?'' Tanya Rina. Seiya mengangguk sebagai jawaban.
''Akibara- san. Biarkan aku menjadi penyerang utama,'' ucap Seiya. Rina mengangguk sebagai jawaban. Kini mulailah latih tanding mereka. Seiya berhadapan dengan si penyerang 1, hendak berebut bola. Tinggi mereka setara, tinggal adu loncatan.
''Bersiap ... priitt!!''
Whoush!
Grep!
Tepat peluit disiulkan, bola dilempar oleh Onoya- sensei. Seiya langsung melompat dan merebut bola basket tersebut. Rina langsung berlari masuk ke lapangan lawan bersama teman pengumpannya, Saijuku Reiya. Seiya langsung melakukan feint dan mendrible cepat dan ganas melewati musuh - musuhnya.
''Saijuku- san!'' Seru Seiya sambil melakukan bounce pass pada Reiya. Sang empu menerima operan tersebut, tapi langkahnya dihalangi oleh musuh. ''Saijuku- chan!'' Pekik Rina memanggil, dia tengah tak dalam jagaan.
Reiya mengoper pada Rina, Seiya langsung bergerak di sisi lapangan lain. Rina langsung melakukan bounce pass tepat saat dia dihadang oleh dua musuh. Seiya menangkap operan Rina. Dia berjalan mundur mengambil ancang - ancang. Di depannya dihadang oleh cewek yang merendahkannya.
Seiya langsung merengsek maju sambil mendrible cepat bola basket dalam naungannya. Dia maju secara terang - terangan ke sisi kiri, tapi itu hanyalah tipuan yang dikombinasikan dengan lay up lalu bola ditembakkan ke dalam ring.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Barista Girl (M.Osamu × Readers)
Random''Cintaku padanya seperti Kafein. Selalu membuatku candu''- Miya Osamu. Inilah kisah Osamu yang jatuh cinta pada si manajer cafe muda di Hyogo. Namun banyak rintangan dan saingan yang tak terduga, ditambah si barista punya hal tersembunyi dalam hidu...