31. Surprize!!

32 2 0
                                    

Akademi Totsuki. 14.00
.
.
.
''Terima kasih telah bersama dengan Erina dan Alice, Seiya- kun.''

Senzaemon memberikan ucapan terima kasih kepada Seiya. Mereka berada di parkiran luar untuk mengantar kepergian Seiya. Tak hanya Senzaemon, dia juga diantar oleh Erina dan Isshiki. ''Ii'e. Justru saya yang berterima kasih karena beruntung singgah sebentar di Totsuki. Saya juga senang punya teman seperti Erina- chan dan Satoshi,'' ucap Seiya menatap Erina dan Isshiki.

''Oi!! Matte!!!''

Atensi mereka tertuju pada Souma yang berlari ke arah mereka. ''Yukihira Souma?!'' Pekik Erina terkejut. Namun Souma tak peduli dan menghadap Seiya sambil memberikan box makanan pada sepupunya.

''Ini. Asrama Bintang Kutub membuatkan camilan untuk teman perjalananmu,'' ucap Souma memberikan dengan senyuman. Seiya menerima dengan wajah riang. ''Arigatou. Yah ... beruntung sekali aku bisa berteman dengan anak Asrama Bintang Kutub,'' ucap Seiya sambil menggaruk tengkuknya canggung.

Senzaemon tak menaruh kecurigaan pada Souma, dia mewajarkannya karena hubungan antara Seiya dengan lingkungan Totsuki semakin erat. Ini bisa jadi kesempatan.

''Seiya- san. Di akhir musim gugur ini, Totsuki akan ada Tsuki no Bunkansai. Bawalah temanmu kesini dan nikmati festivalnya, ya,'' ucap Erina persuasif. Seiya mengacungkan jempol sebagai jawaban. ''Akan kutunggu kabar selanjutnya, Erina- chan''.

Pada akhirnya, Seiya pergi tanpa mengungkapkan identitas gendernya dan hubungannya dengan Souma. Dia berharap sepupunya aman disana. Dalam perjalanan, Seiya membuka box makanan itu. Matanya membola kala ada donat dengan berbagai varian rasa dan sebuah kata - kata ucapan.

Otanjoubi omedetou!!
Makanlah donat ini, ya!

~Dari Souma dan teman - teman Asrama Bintang Kutub~

''Haha! Bisa - bisanya dia ingat,'' tawa Seiya sambil mengambil donat yang dibaluri gula halus. Sugihara tersenyum simpul kala mendengar tawa nona mudanya.

''Ojou sepertinya senang, ya ... '' ujar Sugihira menerkan. Seiya menelan donat yang ia kunyah. ''Tentu saja. Baru kali ini aku mendapat kado dari Souma. Aku sampai lupa hari ini adalah hari ulang tahunku,'' timpal Seiya dengan senang.

''Oh ... eh? He?! Ojou ulang tahun?!!'' Kaget Sugihira melirik kaca spion tengah. Seiya terkekeh lagi sambil menggigit donat lagi. Sugihara mengendarai mobil sambil memasang wajah speecheless.

'Pantesan Oyakata-sama menyuruh Ojou pergi ke pertemuan. Rupanya untuk mengulur waktu. Apa disana sudah jadi, ya?' Batin Sugihara.

Berkendara menuju ke Prefektur Hyogo memang lama. Seiya sampai tertidur di perjalanan walau sudah sampai di Hyogo. Dia memberhentikan mobilnya di depan sebuah tempat di tepi jalan.

''Ojou. Kita sudah sampai Hyogo,'' panggil Sugihara sambil mengguncang bahu Seiya. Gadis itu tergugah bangun. Dia menegakkan punggungnya sambil mengucek matanya. Sugihara membuka pintu agar Seiya bisa keluar.

''Hoam ... tumben lama sekali kau berkendara-- tte? Kenapa kau membawaku kesini??''

Seiya tersadar dari kantuknya kala matanya memandang bangunan tua bertingkat dua yang tak begitu besar. Kacanya pecah, tumbuh tanaman rambat, dindingnya terkena aksi vandalisme dari oknum yang tak bertanggung jawab, banyak graffiti absurd yang digambar disana. Sinar senja tak menyurutkan aura suram rumah tersebut.

''Sugihara Kei. Kenapa kau membawaku ke tempat ini?'' Tanya Seiya monoton. Sugihara mengeluarkan ekspresi kecut. ''Ini perintah Oyakata- sama. Aku barusan mendapat perintah dari beliau, menyuruhku untuk mengantar Ojou ke rumah lama Ojou,'' jawab Sugihara.

The Barista Girl (M.Osamu × Readers)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang