Me :
Kirishima. Bawa dokumen tentang Honshu Takuya yang kusiapkan di meja kotatsuku. Sekalian panggil polisi. <=
Aku telah menangkapnya <=
_________________________________________Taman sekolah Inarizaki. 13.00
.
.
.
Dibawah pohon rindang, ada empat insan yang duduk di bangku taman yang berhadap - hadapan, tempat yang cocok untuk mengobrol tanpa memikirkan kehadiran orang lain disebabkan taman ini sepi.''Nde. Apa yang kau maksud kenyatan yang membuatku terkejut?'' Tanya Takuya pada Seiya yang duduk di sebelah Sorahiko. Kompostur Seiya langsung berubah datar.
''Tak ada makna tertentu. Kenyataannya memang membuatmu terkejut. Sebenarnya, akulah yang dirudung, bukan putrimu. Osamu itu kekasih saya, dan ibunya tahu hal itu,'' jawab Seiya membuat Takuya terkejut, sesuai ekspetasi, raut wajahnya memuaskan Seiya.
''Apa buktinya?? Putriku punya bukti, dia pulang babak belur tempo hari! Dia menangis semalaman!'' Bela Takuya. ''Aku punya saksi. Jika mau, akan kupanggil mereka kesini. Bahkan Osamu tahu kejadian di belakang sekolah waktu itu,'' ucap Seiya mengitimidasi Nami dengan tatapan menusuk. Seiya menghembuskan napas kasarnya.
''Sebenarnya, jika masalah rebutan pria, aku malah rela saja. Tapi aku melawan bukan sekedar mempertahankan hubunganku. Aku juga 'memancing sesuatu','' ucap Seiya menyilangkan kakinya dan menumpukan kedua tangannya di atas lutut.
''Memancing sesuatu?'' Bingung Sorahiko. ''Sou. Aku selama ini mencarimu, Tuan Honshu Takuya,'' ucap Seiya menatap lurus Takuya. Pria paruh baya itu menaikkan sebelah alisnya bingung. ''Apa yang kau mau dari ayahku?!'' Judes Nami tak terima. Bibie Seiya menyeringai licik.
''Ii'e. Aku hanya ingin tahu wajah rival mendiang Tuan Ayakashima Kitsumori semasa hidupnya. Direktur institusi Capcom, Tuan Honshu Takuya,'' ucap Seiya membuat Takuya melotot horor, dia memandang Seiya seakan gadis itu adalah momok yang menakutkan.
''Ayah?''- Nami.
''Bagaimana ... bagaimana kau tahu tentang Kistumori?'' Ucap Takuya dengan tatapan tak percaya. ''Dia putrinya,'' sahut Sorahiko membuat Takuya terkena serangan shock. Kompostur Seiya yang awalnya seperti orang licik berubah menjadi dingin.
''Hajimemashite. Atashi ga Seiya. Ayakashima Seiya. Cucu pertama Tuan Senjuro, anak tunggal mendiang Ayakashima Kitsumori, serta orang yang akan menuntutmu ke ranah hukum,'' ucap Seiya seraya berdiri dari duduknya. Takuya bergetar, tak dapat berbicara karena saking shock dan takutnya pada Seiya.
''Apa maksudmu menuntut ayahku, konoyaro?!!'' Umpat Nami ikut berdiri. ''Insiden Bulan Purnama. Kasus pembunuhan yang menewaskan kedua orang tuaku. Motif pembunuh awalnya hanya dendam. Namun setelah kukupas satu - persatu, rupanya pembunuh itu hanyalah pembunuh bayaran amatir yang tak memiliki dendam apapun pada orang tuaku,'' jelas Seiya.
''Aku mengintrogasinya, kini tercatat ada 4 dalang dalam pembunuhan berencana ini dan 1 penjilat yang merampas harta ayahku. 1 di antara mereka sudah kutangkap. Namanya Juinchiro Yamada. Mungkin anda mengenalnya, Tuan Honshu,'' ucap Seiya beralih menatap sengit Takuya yang banjir keringat dingin.
''Haha. Jadi, maksudmu ayahku ini pembunuh?? Apa dasar atas tuntutanmu? Apa buktinya?'' Tanya Takuya tertawa hambar. Dia masih belum siap menghadapi kenyataan.
''Aku punya bukti. Serta aku punya saksi. Catatan transaksi pembayaran si pembunuh bayaran dari si dalang. Ada 4 jalur rekening yang tercetak. Salah satunya adalah kau, Tuan Honshu,'' ucap Seiya menuduh. Sorahiko menutup mulutnya tak percaya. Dia juga ikutan shock bersama anak - bapak bermarga Honshu itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Barista Girl (M.Osamu × Readers)
Fanfiction''Cintaku padanya seperti Kafein. Selalu membuatku candu''- Miya Osamu. Inilah kisah Osamu yang jatuh cinta pada si manajer cafe muda di Hyogo. Namun banyak rintangan dan saingan yang tak terduga, ditambah si barista punya hal tersembunyi dalam hidu...