32. Autum's Time (1)

30 3 0
                                    

Hyogo. 15.30.
.
.
.
Seminggu usai ulang tahun Seiya. Kehidupannya kembali seperti semula. Sekolah, bekerja, lalu istirahat. Namun kali ini berbeda. Seiya dan Subaru membersihkan total cafe mereka.

Kenapa?

Tiga hari yang lalu, Seiya mendapat pesanan online, cafenya ingin direservasi oleh Kaguya pada jam 4 hari ini. Tentu Seiya memanfaatkan momen dan kesempatan ini. Oleh karena itulah mereka tergesa - gesa membersihkan cafe. Dan selesai pada pukul 15.45.

''Bos ... aku capek ... '' keluh Subaru sambil duduk di kursi counter. Kali ini keluhan Subaru lebih aneh, suaranya serak, dia bermandikan keringat, wajahnya juga pucat. Seiya menyentuh dahi Subaru, kulitnya terasa panas.

''Udah tau sakit, malah kerja. Pulang sana. Kau hanya membebani,'' suruh Seiya dengan tak santai. ''Ha'i ... ''jawab Subaru lesu dan melepas apron miliknya. Apronnya dilipat dan ditaruh pada bangku kasir. Subaru pulang sambil membawa tasnya dengan lesu.

''Kiotsukette na! Awas nabrak tia--''

Dueng!!

Baru saja diperingati, Subaru keliyengan menabrak tiang lampu trotoar. Namun itu cukup membuat Subaru melek dan lebih memperhatikan jalan. Seiya hanya menggelengkan kepalanya.

Tin! Tiin!

Seiya menoleh ke arah mobil limosin hitam yang tampak berkilau dan mewah. Seiya berdehem sejenak, berjalan menghampiri mobil tersebut dan bersiap menyambut tamunya di depan pintu cafe.

Pintu mobil dibuka oleh bodyguard, keluarlah para pengunjung yang dibawa Kaguya. Sudah dipastikan mereka adalah anak SMA Shui'chin yang merupakan anggota OSIS masa bhakti tahun ini. Di antaranya adalah Kaguya.

Gadis itu mengenakan gaun midi peach, mengenakan tas selempang kulit putih dengan branded Gucchi dan sepatu flat merah mengkilap. Seiya mengembangkan senyuman ramahnya dan menghampiri Kaguya.

''Selamat datang di All Cafe, Kaguya- san,'' sambut Seiya ramah dengan memakai aksen Tokyo. ''Wah ... cafe yang lumayan. Tidak sia - sia aku mereservasi tempat ini. Ah! Aku membawa teman - temanku juga. Mereka anggota OSIS Shui'chin dan ... pengawal pribadiku, Haysaca'' ucap Kaguya menoleh pada teman - temannya.

Seiya menatap salah seorang pemuda– atau lebih tepatnya gadis yang berdandan seperti pria –yang mengenakan pakaian bulter dan berkaca mata. Seiya langsung sadar jika pemuda itu bukan pria, melainkan wanita.

''Halo!! Namaku Fujiwara Chika! Teman kecilnya Kaguya- san!'' Sapa gadis berambut pink dengan riang. ''Ishigami Yu. Kelas 2,'' ucap pria nerd yang agak mirip dengan Naoto. Kemudian matanya bergeser pada gadis manis bersurai coklat.

''D-Doumo. Iino Miko desu,'' ucap gadis itu membuat Seiya teringat satu hal. Marganya mirip dengan Mahkamah Agung yang ia temui di gedung persidangan.

''Hajimemashite, Aku Shirogane Miyuki. Ketua OSIS Shui'chin. Umurku sebaya dengan Shinomiya dan Fujiwara,'' ucap pria bertubuh tinggi semampai dengan tatapan sedikit sinis.

''Atashi ga Seiya. Ayakashima Seiya. Aku pemilik cafe ini. Silahkan masuk,'' ucap Seiya dengan senyuman karirnya. Mereka beranjak masuk ke dalam cafe dan duduk di meja paling pojok. Seiya membawakan daftar menu yang tersedia.

'Ini ... Banyak sekali tipe rasa oriental! Selain itu juga bisa di mix! Tidak ada rasa yang aneh - aneh juga, sepertinya pria ini paham tentang kopi,' batin Shirogane terkesan.

''Aku caffe affogato dan tart oreo chocolate,'' pinta Kaguya dan ditulis oleh Seiya pada note. ''Aku Mochalatte dan perfait stroberi!'' Pinta Fujiwara. ''Aku disamakan dengan Fujiwara- senpai,'' ucap Miko.

The Barista Girl (M.Osamu × Readers)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang