Rumah Sakit Tokyo. 15.00
.
.
.
Suara mesin pendeteksi jantung menggema, kantong infus dan darah terus menetes pada selang sang pasien, oksigen dalam masker ventilator terus tersedot oleh gadis yang terbaring koma di kasur ruang VIP.Tangan Senjuro tetap setia menggengam tangan kanan cucunya yang tersambung dengan selang darah. Ini sudah sebulan semenjak insiden itu, dan Seiya belum sadar sama sekali. Semua keluarga telah menyambangi, begitupula rekan - rekan bisnis Senjuro, bahkan orang seperti MENTERI KELAUTAN sekalipun datang menjenguk Seiya karena berkawan baik dengan Senjuro.
Tiga orang bermarga Suzuki ditangkap. Mereka dijebloskan ke penjara dan mendapatkan hukuman mati. Namun jadwal hukuman matinya ditunda sampai Seiya sadar, itu permintaan Senjuro pada ketua hukum persidangan.
Cklek!
Senjuro mendongak, menatap seseorang yang membuka pintu ruangannya. Rupanya cucu keduanya, Souma. ''Kakek. Aku membawa teman - temannya Seiya- nee. Apakah mereka boleh menjenguk?'' Ucap Souma. Senjuro hanya mengangguk dan dia meletakkan tangan Seiya di atas selimut.
Souma mempersilahkan teman - teman Seiya masuk, yaitu teman - teman dari Hyogo. Mereka menatap nanar sosok gadis yang terbaring koma di kasur. Saking ibanya, Rina dan Reiya tak kuat dan terisak kecil. Osamu langsung mengambil tempat duduk di sisi ranjang lain yang berhadapan dengan Senjuro. Sisanya berdiri mengelilingi kasur.
''Kalian jangan khawatir. Keadaannya sekarang jauh lebih baik daripada sebulan yang lalu,'' ucap Senjuro berniat menenangkan tangis dua gadis yang merupakan sahabat cucunya. Osamu menatap wajah Seiya yang tertidur pulas, kulitnya pucat dan banyak bekas luka di area leher dan rahang bawahnya.
''Tuan. Apa yang terjadi dengan Seiya?'' Tanya Suna memecah keheningan. ''Carilah tempat duduk di sebelah Souma,'' ucap Senjuro melirik cucu keduanya yang duduk di sofa. Mereka langsung duduk disana. Senjuro menggengam tangan cucunya lagi dan mulai cerita sambil menatap nanar tangan yang terinfus itu.
''Dari Januari, sampai Juni. Selama enam bulan itu, Seiya diculik, ditahan, disiksa, sehingga dia mendapat kekerasan fisik dan mental. Aku, beberapa intel dan anak buahku menemukannya di Hokkaido, di sebuah mansion tengah hutan milik keluarga Suzuki. Mereka melakukan penyiksaan pada Seiya,'' cerita Senjuro.
''Kirishima menemukannya dalam keadaan tertembak di bahu kanan dan kaki kanannya di sebelah jalur kereta Sapporo. Di rumah sakit Hokkaido, tak ada fasilitas perawatan yang memadai. Jadi setelah melakukan pertolongan pertama, aku langsung memindahkannya ke rumah sakit Tokyo dan dia mendapat perawatan intensif selama dua minggu. Namun dia tak kunjung bangun,'' ucap Senjuro.
Dia mengeratkan giginya kesal, menahan emosi yang mendalam akan keluarga Suzuki yang telah melakukan hal kejam pada cucunya.
''Awalnya aku putus asa dan menyerah pada keluarga Suzuki. Tapi para bawahanku meyakinkanku agar tak menyerah. Inilah hasilnya. Kami terlambat menyelamatkannya, tapi kami tidak terlambat menyelamatkan nyawanya. Aku merasa menjadi kakek yang tak berguna saat itu,''- Senjuro.
''Serta ... aku mendapat informasi dari dokter mengapa Seiya tak bangun - bangun. Selain mengalami pendarahan hebat, dia juga terkena anemia, hipotermia, penurunan tensi, malnutrisi dan ... keguguran,'' ucap Senjuro membuat mereka semua terkesiap.
Osamu menatap Seiya dengan tatapan tak percaya. Dia tidak salah dengar 'kan? Keguguran?.
''K-Keguguran ... maksud anda, Seiya ... ''. Ucapan Atsumu menggantung, dia tahu jika kata - kata selanjutnya itu tabu, apalagi jika didengar oleh Osamu. ''Ya ... keguguran. Dia dirudapaksa oleh Subaru. Saat sidang pengadilan juga, si bajingan itu mengakui telah melakuan hal itu pada cucuku. Beruntung rahimnya tidak diangkat, tapi dia kehilangan satu ovarium,'' ucap Senjuro lalu berdiri dari duduknya, melepas genggaman cucunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Barista Girl (M.Osamu × Readers)
Fanfiction''Cintaku padanya seperti Kafein. Selalu membuatku candu''- Miya Osamu. Inilah kisah Osamu yang jatuh cinta pada si manajer cafe muda di Hyogo. Namun banyak rintangan dan saingan yang tak terduga, ditambah si barista punya hal tersembunyi dalam hidu...