All Cafe. 13.00
.
.
.
An enemy has been slain.''Yes! Modar lu, Ling! Waktunya push turet''
Subaru ngegame di kursi counter, ini waktunya istirahat dan Subaru memanfaatkan waktunya untuk bermain game. Hendak saja dia menang, tiba - tiba kepalanya dipukul dengan lipatan kertas yang mirip seperti kipas.
Plak!!
''Aw!! Nani yo?!'' Protes Subaru sambil menoleh ke arah bosnya. Seiya menatap datar pegawainya yang ngegame. ''Tugasmu cuci piring, bikin adonan dessert. Cepat,'' ujar Seiya menitah. ''Sebentar - sebentar. Sedikit lagi aku menang!'' Serga Subaru kembali memainkan game-nya.
Victory
''Akhirnya bebas dari neraka Epic! Welcome Legend!!'' Seru Subaru senang bukan kepalang. ''Tugasmu cuci piring,'' peringat Seiya. ''Iya, Bos,'' jawab Subaru malas. Dia berhenti bermain game dan mulai ke dapur.
Seiya hanya geleng - geleng kepala dengan tingkah pegawainya. Dia menyeruput kopi hitamnya sampai habis lalu mencuci cangkirnya. Karena senggang, dia membersihkan alat - alat pembuat kopinya. Mulai dari porta-filter di mesin espressonya, teko, dan steaming pitcher.
Tak disadari Subaru nganggur lagi dan duduk di kursi depan counter. ''Sudah membuat adonannya?'' Tanya Seiya. ''Sudah, bos. Untuk adonan desert dan es krim sudah semua,'' jawab Subaru lalu meletakkan kepalanya di meja. Seiya hanya berdehem sebagai jawaban. Hingga terdengar lonceng berdenting, tanda pelanggan telah datang.
Krincing!
''Irashaimase!'' Sambut Seiya dan Subaru bersuara. Ada 3 gadis SMA yang duduk di sofa cafe paling pojok. Subaru segera mengambil nota, pena dan daftar menu, melayani para gadis dengan senyuman ramah.
''Silahakan pilih menunya. Kami mempunyai menu special Summertime, yaitu Snow Sundae, es krim ini bisa dipesan dengan berbagai varian rasa,'' ucap Subaru seraya tersenyum, membuat tiga gadis di depannya terpana akan ketampanan Subaru.
'Sejujurnya aku tak mau merekomendasi ini. Pekerjaanku tambah dua kali lipat. Tapi karena ada Bos, aku harus sabar. Semoga mereka pesan kopi sajaa!!!' Batin Subaru berteriak menderita.
''A-Aku Snow Sundae Stoberi!''
''Aku juga!''
''Aku Mochalatte dingin dan tart coklat 1''
Subaru mencatat pesanan mereka, sebenarnya dia mengutuk dalam hati kepada gadis yang memesan tart coklat, karena itu menambah pekerjaannya. Seiya terkekeh melihat interaksi mereka dan memutuskan membantu Subaru untuk membelah kue tart yang ada di dalam kulkas.
''Bos. Mochalatte dingin 1,'' ucap Subaru dengan lesu. ''Ya. Dan untuk tart coklatnya sudah kusiapkan. Kau tinggal membuat es krim, Harukawa- san,'' ucap Seiya lalu pergi. Seketika Subaru menatap haru Seiya.
''Bos ... hiks! Kau memang manajer terbaik sepanjang masa ...'' ucap Subaru lebay sambil berlinang air mata palsu. ''Jangan banyak ngoceh dan kerjakan pekerjaanmu,'' tukas Seiya seraya meninggalkan Subaru di dapur. Dia membuat Mochalatte di gelas panjang.
''Ne, ne, Sumire- chan. Kau lihat postingannya FB angkatan adik kelas kita?''
Seiya berhenti memasukkan bubuk coklat pada gelas pencampur kopinya. Namun ia melanjutkan pekerjaannya sambil menguping pembicaraan pelanggannya. Salah satu diantara mereka rupanya senior yang pernah ia tabrak semasa pulang sekolah. Juinchiro Sumire.
''Ya. Aku melihatnya. Ck! Sial*n. Aku kalah cepat merebut Osamu- kun,'' ucap Sumire membuat pandangan Seiya tertuju pada gadis berbando putih dan memakai gaun pendek midi berwarna peach. Dia adalah Sumire.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Barista Girl (M.Osamu × Readers)
Fanfic''Cintaku padanya seperti Kafein. Selalu membuatku candu''- Miya Osamu. Inilah kisah Osamu yang jatuh cinta pada si manajer cafe muda di Hyogo. Namun banyak rintangan dan saingan yang tak terduga, ditambah si barista punya hal tersembunyi dalam hidu...