19

137 21 0
                                    

*┈┈┈┈*┈┈┈┈*┈┈┈┈

Mereka para pemimpin kelompok keluar sedikit tertegun kala melihat api yang sudah semakin naik.

"Bagaimana ini? Kita benar-benar akan mati.." ucap pemimpin dari Partepak, Lucas.

"Ini terlalu tinggi, sama saja kita mati jika melompat, sial." ucap kesal salah satu murid dari Mairam.

Anak panah terus melesat, dengan apinya sehingga membuat menara semakin cepat dalam mengobarkan apinya.

Tampak Putra Mahkota Huening Kai mendongak, tersenyum licik melihat mereka semua keluar, hanya saja sama-sama mendapatkan jalan buntu.

"Siapa yang berhasil melepaskan mereka?" gumam Putra Mahkota Huening Kai mengerutkan alisnya.

Niki maju, "Raja Sayap Kiri melakukan penghianatan." bisiknya, mendengar itu Putra Mahkota Huening Kai menampilkan wajah dinginnya.

"Sudah kuduga, dia tidak akan benar-benar berpihak pada Kekaisaran. Bagaimana dengan istri dan anaknya?" ucapnya dengan berjalan meninggalkan tempat.

"Mereka tiba-tiba menghilang dari kediamannya, mungkin sudah memikirkan hal ini sebelum melakukannya." ucap Niki

"Sial. Atur pertemuan dengan Kaisar." ucap Putra Mahkota Huening Kai.

Namun tubuhnya tiba-tiba di ambil oleh sosok bayangan hitam, membuat Niki kebingungan.

"Tuan?" Niki yang mencari keberadaan tuannya.

....

"Siapa kau?" ucap Putra Mahkota Huening Kai, tubuhnya sedang di kunci, lehernya di tekan oleh lengan seseorang begitu kuat.

"Raja Kelelawar.." bisik Raja Kelelawar tersenyum senang, lebih tepatnya mengejek.

"Sial!" gumam Putra Mahkota Huening Kai.

Mereka sudah berada di suatu tempat, yang mana Putra Mahkota Huening Kai tidak tau spesifikasi tepatnya berada dimana.

Taehyun, dan Raja Sayap Kanan bergerak naik ke menara, sementara Raja Elang menunggu di bawah bersama Beomgyu.

Raja Elang melirik Beomgyu, tampa sengaja ia melihat kilatan merah di mata Beomgyu mana kala gadis itu melihat gerakan Taehyun bergegas terbang naik ke tempat tersebut.

Apa barusan yang aku lihat? Mungkinkah anak ini... Tapi dia tidak memiliki mana, bagaimana bisa? Batin Raja Elang.

"Beomgyu." panggilnya, membuat fokus dengan tatapan datar itu menjadi melembut.

"Eung?" gumam Beomgyu.

"Asal usulmu.. Kau tentu tau kan?" ucap Raja Elang menatap lamat pada Beomgyu. Rasa yakin dan keraguan di kepala dan hati Raja Elang saling bertarung. Dua dari tanda-tanda akan seseorang berdarah Phoenix terlihat pada Beomgyu, kecantikan juga kilatan tersebut.

Beberapa kali Raja Elang harus selalu memaksakan dirinya untuk tersadar akan pesona dari gadis kecil di depannya, namun semua menjadi terpatahkan karena Beomgyu tidak memiliki mana.

𝐊𝐞𝐭𝐮𝐚 𝐃𝐚𝐫𝐢 𝐒𝐞𝐠𝐚𝐥𝐚 𝐏𝐞𝐦𝐢𝐦𝐩𝐢𝐧✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang