Di perkampungan Desa, Wange. Tampak tiga gadis tengah duduk secara berpisah-pisah mereka tengah memancing. Sementara yang paling bungsu begitu rajin menunggu umpannya di lahap seekor ikan besar.
Anak tengah memilih meninggalkan alat pancingannya, setelah di tancapkan pada tanah gadis tersebut berlalu. Si sulung yang melihat hanya menggeleng. Gadis itu tersenyum melihat umpannya akan di makan ikan namun sahabat dari adik keduanya langsung berteriak membuat ikan langsung berlari.
"Kakak Dejun!" ucap gadis heboh yang baru muncul.
Gadis yang bernama Dejun, atau lengkapnya. Liu Xiaonjun Law berbalik dengan wajah masamnya.
"Kenapa?" ucap rada malas Dejun.
"Nana mana? Katanya mau pergi ke sungai Ien...?"
"Hei, Echan. Kamu bisa tidak jangan ajak adikku pergi kesana, sudah di ingetinkan sama Mama mu dan Mamaku jangan kesana!" ucap Xiaojun.
"Iya tidak lagi Kakak, namun ada barangku yang tertinggal disana." ucap gadis heboh bernama Haechan.
"Mungkin sudah pergi duluan. Sana susul, tapi ingat langsung kembali begitu menemukan barangmu. Pokoknya harus langsung kesini sebelum Kakak mendapatkan ikan sebanyak 5 ekor, mengerti?!"
"Iya ih bawel." ucap Haechan langsung berlari.
"Hhah~ capek.." gumam Xiaojun.
Sementara gadis yang sejak tadi berlalu itu duduk di pinggiran sungai sembari bertopang dagu. "Echan kemana sih! Katanya mau kesini kok belum keliatan?" gumam kesal gadis yang bernama Nana, atau lebih tepatnya Liu Jaemin Law.
"Nana!" seketika gadis yang disebut menengok, mencebik karena keterlambatan sahabatnya.
"Kenapa lama!" ucap Liu Jaemin Law bangun.
"Maaf, aku harus mengelabui Mamaku dulu,"
"Yasudah, ayo cari sekarang. Takut pancinganku di makan ikan" ucap Jaemin Law berjalan lebih dulu.
Haechan mengangguk sembari merangkul sahabatnya.
Keduanya menghentikan langkah kala melihat sebuah benda atau lebih tepatnya peti berbentuk persegi tengah mengapung terbawa arus.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kedua gadis itu saling berpandangan, kemudian mengangguk. Dengan cepat Haechan terbang melsesat, kakinya mendorong peti tersebut sampai di pinggiran dengan di terima Jaemin Law cepat.