29

156 22 2
                                    

*┈┈┈┈*┈┈┈┈*┈┈┈┈

Begitu mereka para Raja menunggu di ruangan Ketua Muda, fokus mereka teralihkan kala melihat Taehyun masuk.

"Apa yang telah terjadi?" ucap Raja Elang meminta kejelasan, pasalnya begitu Raja Kelelawar pergi ke Kaisaran secara sembunyi-sembunyi dirinya tidak menemukan sosok Putri Mahkota tersebut di kamarnya.

"Putri Mahkota, menyandra Baba, dia juga membawa kedua artefak legendaris." ucap Taehyun.

"Lalu, dimana Beomgyu?" ucap Raja Sayap Kanan.

"Beomgyu?" gumam Taehyun membeo, tampak kebingungan dengan nama tersebut namun juga merasa rindu.

Para Raja saling berpandangan. Seketika Raja Sayap Kanan menunduk, ia sudah tau akhirnya. Raja sayap Kiri dan Raja Elang mengusap punggung Raja Sayap Kanan.

Alis Taehyun tampak berkerut. Menatap para Raja di depannya.

"Apa ada yang kulewatkan?" ucap Ketua Muda.

"Jika kau hanya berniat memulangkan putriku pada Ibunya, lebih baik tidak bertemu sama sekali dengannya, Ketua Muda." ucap Raja Sayap Kanan begitu dingin, namun tersirat pandangan kecewa di mata Raja Sayap Kanan.

"Aku kembali ke isatana sayap." putus Raja Sayap Kanan berlalu.

Mereka tercengang mendengar keputusan Raja Sayap Kanan yang memilih pergi, kembali pada kediamannya.

Taehyun menatap kepergian Raja Sayap Kanan dengan pikiran yang berkecamuk.

"Bagaimana ceritanya," ucap Raja Kelelawar. Taehyun menceritakan bagaimana proses mereka berpencar, namun tidak membicarakan soal Beomgyu.

𖢇

Raja Sayap Kanan tampak termenung di kamar Beomgyu, menatap figuran kecerian dari putrinya.

"Taeyong.. Kenapa kau begitu kejam padaku? Kau membawa semua anak kita, dan merahasiakan soal kelahiran Beomgyu padaku? Bukankah harusnya kau kembali padaku begitu kau tau dirimu tengah mengandung Beomgyu? Apa kau benar-benar cinta padaku?" ucap cicitan Raja Sayap Kanan yang bergumam sedih, dan merasa kosong.

Pria itu memeluk lututnya menyembunyikan wajahnya yang sangat kecewa dengan takdir.

Beomgyu tampak memandang lautan yang luas, berpaling kala merasakan kehadiran kakak sulungnya.

"Apa Beomie baik-baik saja?" tanyanya melirik pada adiknya kemudian ikut menatap kedepan.

Beomgyu menatap wajah Wang Minhyung Jia, kemudian merapatkan tubuhnya menyandarkan kepalanya pada pundak kakaknya.

"Beomie.. Rindu Asaes.." ucap Beomgyu.

"Asaes, atau Ketua Muda itu hm?"

Beomgyu semakin menyamankan kepalanya yang bersandar. "Beomie tidak ada dalam hidupnya, untuk apa Beomie merindukannya?"

Minhyung Jia menunduk menatap adiknya. Kemudian tersebut lembut mengusap kepala Beomgyu.

"Kakak, tau kau sedang berbohong." sudut bibir Beomgyu melengkung turun.

"Beomie harus melupakannya Kakak—"

𝐊𝐞𝐭𝐮𝐚 𝐃𝐚𝐫𝐢 𝐒𝐞𝐠𝐚𝐥𝐚 𝐏𝐞𝐦𝐢𝐦𝐩𝐢𝐧✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang