40

176 19 0
                                    

*┈┈┈┈*┈┈┈┈*┈┈┈┈

Di Mairam.

Minhyung Jia sedang berkeliling bersama Haechan keduanya sama-sama tidak membuka pembicaraan. Sesekali Haechan akan melirik sosok pria tinggi disisinya tersebut. Sangat pendiam, bukan terlihat tidak terlalu perduli dengan orang lain kecuali orang tertentu sifat lembutlah yang akan terlihat pada sosok pria tersebut.

Karena sambil melamun, Haechan yang hampir menabrak tiang tersebut mendapatkan dekapan dari pria tinggi pendiam itu, membuat gadis itu tertegun.

"Perhatikan langkahmu!" tegur Minhyung Jia pada Haechan.

"Maaf.." ucap Haechan sambil tertunduk.

Sosok pemimpin dari Mairam muncul ia menggunakan pakaian Perguruan.

"Selamat datang Tuan Min, ayo masuk ke ruangku." ucap Ketua Mairam, Moon Taeil.

Mereka bertiga memasuki ruangan kepemimpinan Miaram, terdapat banyak penghargaan dan alat-alat dari pemilik ruangan.

Begitu mereka duduk, pembicaraan pun di mulai.

"Besok adalah upacara dari penerima pemimpin Ketua Muda, hari itu jugalah keadilan dari keluarga Ketua Muda di bersihkan atas segala tuduhan." ucap Moon Taeil.

Minhyung Jia mengangguk sebagai jawaban.

"Besok pula, masa jabatanku sebagai Ketua Miaram akan berakhir. Juga sebagai penebusanku atas segala terjadi, aku jelas tau sedikit kebenarannya namun ikut terlibat dalam rombongan yang ingin menyingkirkan Xia Jungkook dan Chen Taehyung." ucap Moon Taeil merasa sangat menyesal juga bersalah akan hal itu.

"Tidak apa-apa, Paman Guru.. Ketua Muda cukup toleran kepada orang yang ingin bertaubat." ucap Minhyung Jia menenangkan sosok pemimpin Mairam tersebut.

Haechan menatap kedua pria di depannya dalam diam.

Pandangan Moon Taeil mengarah pada sosok gadis di samping Minhyung Jia, putra Sulung Raja Sayap Kanan dan Raja Naga Api ke-4.

"Kekasihmu?" tanya Moon Taeil. Segera di tepis tegas oleh Minhyung Jia.

"Bukan. Dia putri bungsu Wakil Ketua Mairam, Paman Guru Johnny." ucap Minhyung Jia menjelaskan.

"Oh~! Maafkan Paman, nak. Aku pikir dia kekasihmu. Ternyata dia putri Johnny." Haechan menganggukkan kepalanya sebagai tanda 'Iya'.

"Melihat lokasi kepemimpinan Ayahmu kelak ya, nak?" lanjut Moon Taeil mengarah pada Haechan.

"Hehe.. Iya, Paman.." ucap Haechan sambil terkekeh pelan.

"Baiklah, nikmati berkelilingnya, aku mesti melakukan beberapa hal lagi." ucap pamit Ketua Mairam Moon Taeil berlalu.

Minhyung Jia menatap punggung Haechan yang ikut bangkit, mengantar sedikit ketua Moon untuk berlalu.

"Apa kita akan berkeliling, Tuan?" tanya sopan Haechan.

"Aku mengikutimu." ucap Minhyung Jia, membuat Haechan tertegun beberapa saat mendengarkan perkataan sulung Raja Sayap Kanan.

𝐊𝐞𝐭𝐮𝐚 𝐃𝐚𝐫𝐢 𝐒𝐞𝐠𝐚𝐥𝐚 𝐏𝐞𝐦𝐢𝐦𝐩𝐢𝐧✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang