43

258 18 8
                                    

*┈┈┈┈*┈┈┈┈*┈┈┈┈

"Dimana biasanya adikmu berlama?" ucap Taehyun yang sudah berada di balkon kamar Soobin.

"Aku tidak tau, adikku begitu tertutup bahkan dia tidak memiliki seorang pelayan untuk melayaninya." ucap Soobin.

Mereka berdua menunggu kembalinya Huening Kai, namun pria itu tidak kembali terhitung sudah sejam Taehyun di kamar Soobin.

"Apa kamu mau menginap?" ucap Soobin, Taehyun melirik sekilas.

"Tidak." tolaknya dengan datar.

Soobin kembali terdiam, Taehyun yang menatap lurus kedepan kemudian berucap.
"Kau tau, kalau Raja Kelelawar selalu memperhatikanmu?"

"Em?? Raja Kelelawar?" ucap Soobin yang begitu terkejut.

Taehyun hanya diam melirik sekilas pada Soobin. Lalu menghilang dari pandangan gadis itu.

"Benar-benar, Taehyun itu sangat sulit untuk di tebak. Dia benar-benar membuat kepala tak bisa berpikir.." gumam Soobin.

𖢇

Malam, tepat malam bulan total, atau penuh.
Keempat gadis yang menjaga Beomgyu kini tertidur pulas di kursi, lantai dan tepat di samping gadis merah tersebut.

Mata Beomgyu yang terpejam kini terbuka, namun pandangan tersebut sangat kosong. Berjalan menuju balkon kamarnya, bisikan-bisikan halus begitu jelas di telinganya.

"Beomgyu.."

"Beomgyu.."

"Beomgyu.. Kemarilah sayang.. Temui aku.."

Beomgyu melompat dari gedung lantai dua, dengan pendaratan yang cukup memberikan luka, kedua telapak tangan dan lututnya mendarat lebih dulu namun hal itu tidak menjadi sebuah masalah.

Bahkan Beomgyu bangkit dan mengabaikan luka di kedua lututnya juga di tangannya dengan hanya menggunakan pakaian tidur. Melanjutkan langkahnya keadaan yang sepi benar-benar membuat gadis itu berjalan dengan tampa hambatan.

Sejam perjalanan Beomgyu akhirnya tiba di sebuah goa yang begitu menyejukkan.

Tepuk tangan dengan cepat menggema dalam goa, terlihat Putra Mahkota Huening Kai turun dari duduknya di bebatuan.

Tersenyum, "Akhirnya.. Sayang kau menemuiku." ucapnya kemudian mengusap pipi Beomgyu.

"Kau benar-benar cantik. Bagaimana kalau kita lakukan sekarang?" ucapnya menuntun Beomgyu untuk naik ke bebatuan yang tampak terlihat seperti ranjang ukuran besar. Terdapat kain putih yang sudah membentang di sana.

"Kau suka?" ucapnya begitu Beomgyu terduduk di atas bebatuan.

Seketika kesadaran Beomgyu kembali, begitu Huening Kai melepaskan sihirnya, pengendalian diri atau bisa di sebut juga hipnotis.

"Ka-Aahk!" teriak Beomgyu yang langsung berbaring dengan kedua pergelangan tangannya di pegang Putra Mahkota Huening Kai.

"Phoenix-HAAKH!"

𝐊𝐞𝐭𝐮𝐚 𝐃𝐚𝐫𝐢 𝐒𝐞𝐠𝐚𝐥𝐚 𝐏𝐞𝐦𝐢𝐦𝐩𝐢𝐧✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang