27

182 23 10
                                    

*┈┈┈┈*┈┈┈┈*┈┈┈┈

Di Name.

Wang Jeno Jia melepaskan topengnya, menatap tajam pada sang adik yang menerawang mengingat kelalaiannya.

"Kitakan hanya ingin membawa Beomie pulang. Kenapa kau sampai memberikannya totokan?!" ucap Wang Jeno Jia.

"Maaf. Aku terlalu kesal, hingga melakukan hal tersebut." ucap sesal Wang Sungchan Jia.

"Bodoh!" ucap Wang Jeno Jia. Kemudian menatap pada si sulung yang terlihat diam.

".. Kalau kalian khawatir tidak ada yang bisa melepaskan totokan, kalian salah. Ketua Muda itu punya ilmu yang tinggi dia bisa melepaskan totokan dari Name." ucap tenang Wang Minhyung Jia melepaskan topengnya.

Totokan dari Name adalah kutukan tingkat kedua di atas tapak suci. Batas waktu dari totokan Name adalah 5 jam lewat dari jam tersebut, totokan Name tidak di lepaskan maka mengakibatkan kematian.

"Apa yang membuat Beomie sampai kembali meninggalkan Name?" gumam Wang Minhyung Jia.

Wang Jeno dan Wang Sungchan saling berpandangan.

"Beomiekan langsung masuk kamarnya begitu dia pergi dari kita," ucap Wang Sungchan.

"Pasti ada sesuatu, selepas Beomie pergi kan kita ikut menyusul Ibu." ucap Wang Minhyung.

Ketiga bersaudara saling terdiam memikirkan kemungkinan kemungkinan yang menyebabkan adik bungsunya pergi.

"Mengejar cinta?" gumam Wang Sungchan mendapatkan tatapan tajam dari Wang Jeno.

Wang Minhyung menggeleng. "Beomie benar-benar sudah menyerah, dari urusan itu." ucap Wang Minhyung.

Mereka kembali berdiam.

𖢇

Pagi buta Beomgyu sudah terbangun. Ia memandangi semua wajah yang berada di sana. Kemudian memasukkan sesuatu pada kantong Taehyun, setelah Beomgyu memasukkan sesuatu bersamaan dengan itu Taehyun terbangun membuat Beomgyu tersentak.

Taehyun menatap lamat pada Beomgyu. "Sudah mau pergi?" ucapnya. Beomgyu menganggukkan kepalanya.

"Ayo." ucap Taehyun berdiri, Beomgyu mengikuti langkah Taehyun keluar Goa.

Kembali Taehyun menyerahkan miliknya pada Beomgyu membuat gadis kecil merah itu menatap bingung pada Taehyun.

"Pagang dulu." ucapnya dengan datar. Beomgyu mengangguk menyetujui setidaknya ia bisa melakukan hal ini untuk terakhir kalinya.

Taehyun sengaja berjalan lambat, hingga membuat Beomgyu berjalan di depannya selain karena dirinya tidak bisa melihat tempat spesifik dari Kapal Name, juga ingin melihat sosok Beomgyu dari belakang.

"Emm? Itu! Itu rumahku!" ucap antusias Beomgyu menunjuk kapal Name. Sangat besar, benar-benar terlihat seperti sebuah kota.

"Ayo!" lanjut Beomgyu menarik tangan Taehyun. Pria Muda itu hanya terdiam namun mengikuti Beomgyu yang menyeretnya.

Begitu masuk ke dalam kapal, terlihat begitu ramai banyak orang-orang yang melakukan tukar barang atau membeli layaknya seperti di daratan.

𝐊𝐞𝐭𝐮𝐚 𝐃𝐚𝐫𝐢 𝐒𝐞𝐠𝐚𝐥𝐚 𝐏𝐞𝐦𝐢𝐦𝐩𝐢𝐧✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang