Part 07. Instagram

382 66 17
                                    

Hitungannya Lucy itu baru kenal dengan Jeha, tapi dia sudah tahu tentang beberapa kehidupan cowok bernama lengkap Jeremy Harrison Bimantara itu. Ya meski belum banyak, tapi Lucy masih kaget karena tahu kisah Jeha dan Jane berkat keemberan Naka hari itu.

Jeha yang gamon itu pun membuat Lucy mengerjap tidak percaya. Maksudnya, seorang Jeha yang nyaris sempurna itu gamon? Lucy jadi penasaran dengan sosok Jane hingga membuat Jeha seperti itu.

Ketrantruman Jeha kemarin juga membuat Lucy kepikiran bahwa Jane sangat berdampak pada mental cowok itu. Kisah yang tidak berakhir bahagia itu pun membuat Lucy hanyut dalam kebengongan. Saat Arin berjalan di depannya pun Lucy hanya sibuk menghela napas.

"Lo tetiba kesambet apa gimana?" tanya Arin sambil meraup wajah Lucy dengan gemas.

Lucy hanya mendecak. "Gue tiba-tiba kepikiran kisah cinta orang lain."

"Siapa? Kayaknya bukan kisah gue."

Lucy mendecak. "Itu lo paham."

Arin yang sedang bersiap akan pergi ke kafe itu ikut duduk di sofa untuk mendengarkan Lucy bercerita. Luki sudah pergi kerja sejak dua jam yang lalu. Ya iyalah PNS jam segini harusnya lagi berkutat pada pekerjaan di ruangan.

"Si Jeha majikan gue ternyata gamon, Rin."

Arin mengerjap. "Hah, terus kenapa?"

"Ya gue kaget aja sekelas dia di mana bisa menggaet siapa aja malah asik gamon."

"Berarti dia emang cowok baik-baik nggak sasimo."

"Oh gitu ya?"

Arin langsung mode ceramah ala Mamah Dedeh. "Iyalah. Banyak kan orang kaya kayak Jeha gitu main cewek, mabok, bahkan tawuran. Tapi Jeha enggak, kan? Ya mungkin tetep mabok cuma dengan cara berkelas nggak asal mabok terus bikin masalah. Track recordnya juga lulusan SNU di mana orang Korea Selatan sendiri aja susah masuk sana. Dia itu hitungannya hebat loh meski kuper dan misterius."

Lucy mengangguk setuju. "Terus ya meski ketus dan nggak ramah, dia tuh pinter tahu. Dia menghargai yang namanya ilmu. Cuma ya gue baru tahu ternyata dia gamon dari Jane."

"Hah, Jane siapa?" Arin mengernyit.

"Nggak tahu, pokoknya Jane. Dulu mereka sama-sama kuliah di Korea Selatan."

"Wait, kayaknya gue kenal sama si Jane Jane itu deh."

"Ngawur lo. Emang nama Jane cuma satu di dunia ini?" sangkal Lucy.

"Tapi gue kenal Jane yang pernah kuliah di Korea Selatan itu. Gue kenal, Lucy."

Lucy langsung tersentak. "Serius lo?"

Arin mengangguk. "Teman SMA gue, tapi nggak akrab sih. Dia keturunan Korea-Indonesia. Abis lulus SMA dia balik ke Korea Selatan buat lanjut study. Habis itu udah nggak pernah tahu kabarnya lagi. Dia teman gue ekskul drama dulu."

"SI ANYING, SERIUS LO? HOOH, DIA KETURUNAN KOREA SELATAN," Lucy langsung menegakkan tubuh dengan heboh.

"Nama dia juga Korea banget kok. Kalau gue nggak salah Janette Heejinni Jeon."

Lucy langsung keselek. "For real?"

Arin mengangguk. "Iya cuy. Dulu dia terkenal banget makanya gue ingat. Wajar sih Jeha gamon orang si Jane Jane itu cantik."

Lucy menelan ludahnya. "Gitu ya?"

"Hooh. By the way, kenapa tiba-tiba lo antusias sama kisah asmara majikan lo?"

"Ya kepo aja soalnya dari cerita Naka tuh si Jeha nunggu Jane, eh ditinggal nikah."

"Hah, si Jane udah nikah?" kini Arin yang memekik histeris.

Romantic Sequence [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang