41. pertolongan

841 62 8
                                    

Novel ini di wattpad update 3 kali seminggu : Minggu, Rabu dan Jum'at. Tapi kalo mau baca lanjutannya lebih dulu, bisa baca di KaryaKarsa karena di sana sudah tamat.

Cara baca di KaryaKarsa : download aplikasinya terlebih dahulu, lalu cari di pencarian 'SecretZR'. Di sana ada karya author yang ini dan yang lainnya. ❤

***

Pilihan dan keputusan paling tepat adalah membawa Leonora pergi dari tempat itu. Shawn tahu jika tindakannya mungkin akan memberikan banyak pertanyaan dari para teman atau bahkan orang tuanya jika mereka tahu apa yang dilakukan olehnya. Namun, tidak bisa dipungkiri jika hatinya tidak bisa bohong kala melihat Leonora dalam keadaan terpuruk. 

Lantas, ia membawa wanita hamil itu ke sebuah bangunan dengan ratusan lantai yang megah di pusat kota. Tidak peduli dengan banyak pasang mata yang meliriknya penuh keheranan dan bertanya-tanya; siapakah wanita berpenampilan lusuh yang dibopong oleh Shawn?

Ia membiarkan Leonora berpegangan pada tangannya saat menaiki lift yang meluncur naik dengan cepat karena dia harus segera memberikan tempat yang nyaman agar Leonora bisa beristirahat. 

Leonora tidak memberontak saat dibawa, lebih tepatnya dia sudah memasrahkan seluruh hidupnya jika Shawn berbuat sesuatu yang menambah kesengsaraan.

Akhirnya, di sebuah unit apartemen elit yang dimiliki oleh Shawn, Leonora tak langsung dibaringkan oleh pemilik tempat itu. Dia didudukkan di kursi yang berada di dekat area dapur. Sejenak, mereka saling menatap dan sama-sama berpaling beberapa detik kemudian. 

Leonora melihat ke area sekitarnya. Sebuah lingkungan baru yang sedikit membuatnya penasaran tapi enggan untuk menilik lebih dalam. Sehingga, yang mampu dilihat olehnya hanyalah punggung lebar Shawn yang membelakanginya dan tampak sibuk di seberang sana. 

Ia memperhatikan pria yang tangannya bergerak gesit kesana dan kemari. Mengambil panci lalu menyalakan kompor, lalu tangan yang lain membuka toples kaca berisi bungkusan kecil yang Leonora tebak adalah teh kemasan. 

Ia membiarkan Shawn berkutat di depan sana. Lagipula, Shawn tidak mengajaknya bicara dan hanya ada senyap di sekitar mereka. Cukup lama menikmati atmosfer canggung yang berpadu dengan kesenyapan, Shawn akhirnya berbalik dan membawa segelas kecil teh yang aroma menyeruak. 

Shawn menghidangkannya kepada Leonora, memberinya lembaran kain tipis yang mampu menghalau panas akibat air yang digunakan untuk menyeduh teh beraroma harum yang menenangkan itu. 

"Minumlah ini terlebih dahulu. Setelahnya, silahkan membersihkan diri," titah Shawn. 

Leonora menyeruputnya sedikit demi sedikit. Dia merasakan kenikmatan tiap tetes yang melintasi lidah kemudian tenggorokannya. Hanya ada satu kata saat dia menyesap teh itu, kelegaan. 

Ia merasakan hidung dan kerongkongannya seperti terbuka lebar sehingga bisa menghirup udara sebanyak yang diinginkan. Selain itu, dia juga merasa debaran jantungnya lebih samar dan tidak terburu-buru. 

"Bolehkah aku ... menumpang disini untuk sebentar saja?" tanya Leonora. 

Shawn mengangguk, dia tidak tahu sampai kapan akan menyimpan Leonora di unit apartemen miliknya sebab tempat itu juga memiliki sistem keamanan yang ketat. 

Setelah beberapa menit Leonora beristirahat sambil menghangatkan diri, Shawn menuntunnya untuk menuju kamar mandi. Tentu saja, Leonora harus menjaga kebersihannya selama berada disana. 

Ia menyalakan shower, hanya menggunakan mode dingin dan tidak peduli jika setelah ini dia akan menggigil. Leonora merasakan bulir-bulir yang deras membasahi kulit tubuhnya yang kering dan bersisik. Dia membiarkan seluruh air berhasil membasahi hingga ke dalam rambutnya. 

KONSPIRASI CINTA DAN DENDAM (Mengandung Benih Mahasiswa Berandalan) 21++Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang