Novel ini di wattpad update 3 kali seminggu : Minggu, Rabu dan Jum'at. Tapi kalo mau baca lanjutannya lebih dulu, bisa baca di KaryaKarsa karena di sana sudah tamat.
Cara baca di KaryaKarsa : download aplikasinya terlebih dahulu, lalu cari di pencarian 'SecretZR'. Di sana ada karya author yang ini dan yang lainnya. ❤
***
Keesokan harinya, genap satu hari saat Leonora tinggal di apartemen milik Shawn. Kecanggungan tentu sering menjadi penghalang untuk mereka berinteraksi, ada juga rasa tidak nyaman karena Shawn terus dihadapi dengan kenyataan jika Leonora menuntutnya untuk segera melepaskannya dari belenggu daftar hitam yang dibuat oleh ayah Shawn.
Namun, ada sesuatu yang membuat Shawn takkan bisa membiarkan Leonora berkeliaran di luar sana. Dia akan membawa Leonora dan menahannya agar tetap tinggal di sana sehingga takkan ada yang tahu jika Shawn sedang menyelamatkan wanita yang kabarnya telah tersebar sebagai pelaku pelecehan terhadap mahasiswanya, yaitu Shawn sendiri.
Dering ponsel Shawn yang lupa untuk dibisukan, terdengar sangat nyaring hingga Leonora yang sedang duduk melamun, terhenyak sedangkan Shawn dengan langkah lebar terburu menghampiri sumber suara. Ternyata, Leonora melakukan hal yang sama.
"Biar aku saja," cegah Shawn menghentikan niat baik wanita itu.
Ia lantas menerima panggilan yang masuk, menjawab setelah melihat nama Livia tertera jelas di layar ponselnya. Bukannya Shawn tidak tahu jika Livia mungkin merasa kehilangan dirinya, karena sesungguhnya dia juga sadar diri telah menghilang selama dua puluh empat jam lebih.
Dari seberang sana, Livia menyapa tapi tak lama dia menyampaikan kabar dari orang tuanya yang telah mencari Shawn sejak kemarin. Selain karena Shawn tidak mampir dan berpamitan, tentu saja mereka ingin berbincang dengan calon menantu dari keluarga hebat itu.
Shawn mendengarkan hingga Livia selesai bicara. Livia masih terdengar ramah seperti biasanya, walaupun di awal dia telah mencecar Shawn dengan pertanyaan yang berkaitan dengan keberadaan lelaki itu. Shawn hanya mengabarkan jika dia memiliki banyak pekerjaan dan sedang berada di apartemen untuk menjauh dari beragam distraksi yang menyita atensi.
Ia juga menjelaskan jika akan menemui orang tua Livia setelah seluruh tanggung jawabnya tuntas. Namun, yang dilakukan oleh Livia justru tidak sesuai dengan harapan Shawn. Sebab Livia yang keras kepala harus berperang dengan rasa rindu terhadap calon masa depannya.
"Jika kamu terlalu sibuk, biarkan aku yang datang kepadamu, Shawn. Sebentar lagi aku akan tiba di apartemen."
Shawn gelagapan, tidak bisa dipungkiri jika dia khawatir dengan keberadaan Leonora yang bisa diketahui oleh Livia. Bagaimanapun, wanita itu tidak tahu menahu dengan sosok Leonora, yang Livia tahu Leonora hanyalah seorang gelandangan yang sempat bersitegang dengan Shawn beberapa hari yang lalu.
"Tidak perlu, jalan raya akan sangat padat dan kamu hanya akan menghabiskan banyak waktu dijalan, Livia. Bagaimana jika malam nanti kita bertemu? Aku akan singgah di rumahmu dan menyapa Ibu dan Ayahmu juga." Shawn menawarkan alternatif.
Sayangnya, rindu selalu menjadi pemenang bagi siapapun yang tak sanggup menahan siksanya. Rindu harus dibayar tuntas sehingga Livia bersikeras untuk mendatangi apartemen Shawn. Sedangkan Shawn tidak ingin jika dia terkesan menahan Livia dan menyebabkan perdebatan, pasrah adalah jalan terakhir yang bisa diambil.
Panggilan terputus setelah Shawn dengan berat hati memutus mengiyakan perkataan Livia. Walau hati dan jantungnya berdebar san seolah berlomba untuk membuat Shawn cemas, Shawn berusaha untuk tetap berpikir jernih.
KAMU SEDANG MEMBACA
KONSPIRASI CINTA DAN DENDAM (Mengandung Benih Mahasiswa Berandalan) 21++
RandomHancur sudah hidupnya. Setengah usia ia habiskan untuk menderita? Adilkah? Hanya karena tidak sengaja mengotori pakaian seorang pemuda, Leonora tidak menyangka hal itu akan menjadi awal kehancurannya. Berhadapan dengan pemuda seperti Shawn Howard; m...